UJI NYALA
Uji nyala merupakan prosedur analitik yang digunakan dalam kimia untuk mendeteksi keberadaan unsur-unsur tertentu, terutama ion logam, berdasarkan spektrum emisi sesuai dengan karakteristik masing-masing elemen.
Tabel 1: Spektrum emisi unsur
Unsur: Litium (Li) | Mineral: silikat dan fosfat | Warna Nyala: Merah tua |
Spektrum: | ||
Unsur: Stronsium (Sr) | Mineral: karbonat dan fosfat | Warna Nyala: Merah tua |
Spektrum: | ||
Unsur: Kalsium (Ca) | Mineral:- | Merah kekuningan hingga oranye |
Spektrum: | ||
Unsur: Natrium (Na) | Mineral:- | Warna Nyala: Kuning |
Spektrum: | ||
Unsur: Barium (Ba) | Mineral: karbonat dan sulfat | Warna Nyala: Hijau kekuningan |
Spektrum: | ||
Unsur: Molibdenum (Mo) | Mineral: Oksida dan sulfida | Warna Nyala: Hijau kekuningan |
Spektrum: | ||
Unsur: Boron (B) | Mineral: - | Hijau muda kadang kekuningan |
Spektrum: | ||
Unsur: Thalium (Ti) | Mineral: - | Warna Nyala: Hijau murni |
Spektrum: | ||
Unsur: Fosfor (P) | Mineral: - | Warna Nyala:Hijau pucat kebiruan |
Spektrum: | ||
Unsur: Zink (Zn) | Mineral: - | Warna Nyala: Hijau kebiruan |
Spektrum: | ||
Unsur: Tellurium (Te) | Mineral: - | Warna Nyala: Hijau pucat |
Spektrum: | ||
Unsur: Antimoni (Sb) | Mineral: - | Warna Nyala: Hijau pucat |
Spektrum: | ||
Unsur: TImbal (Pb) | Mineral: - | Warna Nyala: Hijau pucat |
Spektrum: | ||
Unsur: Selenium (Se) | Mineral: - | Warna Nyala: Biru (Azure) |
Spektrum: | ||
Unsur: Indium (I) | Mineral: - | Warna Nyala: Biru |
Spektrum: | ||
Unsur: Arsenik (As) | Mineral: - | Warna Nyala: Biru |
Spektrum: | ||
Unsur: Kalium (K) | Mineral: - | Ungu Muda (violet pale) |
Spektrum: | ||
Unsur: Rubidium (Rb) | Mineral: - | Ungu Muda (violet pale) |
Spektrum: | ||
Unsur: Cesium (Cs) | Mineral: - | Ungu Muda (violet pale) |
Spektrum: | ||
Unsur: Cuprum (Cu) | Mineral: CuCl2 | Warna Nyala: Biru (Azure) |
Spektrum: | ||
Sumber: http://webmineral.com/help/FlameTest.shtml#.V2Cz-_kgXrc
Warna api pada umumnya juga tergantung pada suhu. Uji ini dilakukan dengan cara memanaskan zat (unsur atau senyawa) dengan api dan mengamati warna nyala api yang dihasilkan.
Gambar 1: Uji Nyala
Sumber: ernairiani.wordpress.com
Warna khas yang dihasilkan oleh unsur-unsur pada keadaan terbakar tersebut dapat digunakan untuk mengetahui keberadaan suatu unsur dalam suatu materi secara kualitatif. Dasar dari uji ini adalah atom suatu zat akan menguap karena panas, kemudian memancarkan cahaya di dalam api. Campuran beberapa zat juga dapat memancarkan cahaya, tapi cahayanya tidak mudah untuk dianalisis. Campuran beberapa zat akan memancarkan cahaya dengan spektrum yang luas yang terdiri dari berbagai warna karena atom-atom saling bertumbukan.
Gambar 2: Campuran antara tembaga (II) klorida, litium Karbonat, dan kalsium Karbonat
Sumber: http://www.amazingrust.com/Experiments/how_to/Flame_Test.html
Di dalam api, atom suatu zat dapat memancarkan cahaya karena elektron mengalami transisi/perpindahan antara tingkat energi atom yang berbeda. Ketika elektron mengalami transisi, elektron memancarkan cahaya dengan frekuensi tertentu dan merupakan ciri khas dari unsur kimia itu sendiri. Oleh karena itu, warna api ditentukan oleh sifat-sifat unsur kimia dari suatu zat.
Tabel 2: Uji Nyala Unsur dalam Senyawa
Merah | Oranye | Kuning | Hijau Kekuningan | |
Lithium [Li2CO3] | Strontium [SrCO3, | Calcium [CaCO3, CaSO4] | Sodium [NaCl, NaNO3, Na2CO3] | Boron [Borax - Na2B4O7] |
Sumber: http://www.amazingrust.com/Experiments/how_to/Flame_Test.html
Hijau | Biru | Ungu | Putih-Perak | |
Barium [Ba(NO3)2, BaCl2], | Copper [CuSO4] | Copper [CuO, CuCO3], Copper Halides [CuCl2] | Potassium [KClO3, KCl, KNO3, K2SO4] | Aluminum, Magnesium, Titanium |
Sumber: http://www.amazingrust.com/Experiments/how_to/Flame_Test.html
Prinsip dasar inilah yang dimanfaatkan untuk membuat kembang api. Kembang api mengandung senyawa-senyawa tertentu. Bila kembang api dibakar maka molekul-molekul yang ada di dalam senyawa tersebut menyerap energi dan menyebabkan elektron-elektron pada atomnya mengalami perpindahan elektron dari kulit atom.
Gambar 3: Kembang api
Sumber: www.jejaringkimia.web.id
Perpindahan elektron dari kulit atom yang lebih rendah ke tinggi akan menyerap energi sedangkan perpindahan elektron dari kulit yang lebih tinggi ke rendah akan melepaskan energi. Energi yang dilepaskan tersebut akan terlihat sebagai cahaya.
Gambar 4: Eksitasi dan De-eksitasi
Sumber: elisyamaranti-notes.blogspot.com
Masing-masing atom mempunyai jarak antarkulit atom yang berbeda sehingga energi yang diserap atau dilepaskan juga akan berbeda. Perbedaan tersebut menyebabkan terjadinya warna-warna yang berbeda.
Gambar 4: Jarak antar kulit atom yang berbeda
Sumber: nurul.kimia.upi.edu