JUDUL         : PENGARUH ADA TIDAKNYA TRIKOMA TERHADAP TRANSPIRASI

TUJUAN : Mengetahui Pengaruh Ada Tidaknya Trikoma Terhadap Volume Air Yang Dihasilkan Oleh Transpirasi Tanaman Yang Bertrikoma Yaitu X Dan Tanaman Yang Tidak Bertrikoma Yaitu Z

DASTER

Trikoma (trikomata: jamak) dalam arti yang sebenarnya merupakan rambut-rambut yang tumbuh. Esau (1977) menyatakan bahwa kerapatan trikoma yang tinggi dapat mengurangi transpirasi dan melindungi mesofil dari suhu tinggi. Adjie, dkk.. (2000) menambahkan bahwa selain berperan dalam mendukung aktifitas fisiologis tanaman, trikomata juga berfungsi sebagai parameter morfologis dan anatomis yang penting pada ketahanan tanaman. Trikoma terdiri atas sel tunggal atau banyak sel. Struktur yang menyerupai trikoma, tetapi tidak besar dan terbentuk dari jaringan epidermis atau di bawah epidermis disebut emergensia, sedangkan apabila terbentuk dari jaringan stele disebut spina.

Fahn (1991) menyatakan semua tambahan uniseluler maupun multiseluler pada epidermis disebut trikom. Trikoma dapat dibagi menjadi trikoma tanpa kelenjar dan trikoma berkelenjar.

Trikoma tanpa kelenjar dibagi menjadi :

(1) Rambut yang uniseluler sederhana atau multiseluler uniseriat, yang tidak memipih. Biasa terdapat pada Triticum, Hordeum, Pelargonium, dan Gossypium.

(2) Rambut skuamiform (bentuk sisik) yang multiseluler dan memipih secara nyata sekali. Tipe ini dapat tidak bertangkai (duduk), maka disebut sisik, atau bertangkai dan dikenal sebagai rambut berbentuk perisai (peltata), contohnya pada Olea.

(3) Rambut multiseluler yang dapat berbentuk bintang (stelata), contohnya pada Styrax, seperti tempat lilin bercabang (kandelabrum), contohnya pada Platanus dan Verbacum. 

(4) Rambut kasar, trikoma kasar multiseriat, yang dipangkalnya terdiri atas sedikitnya dua atau lebih deretan sel yang berdampingan. Rambut seperti itu dapat dilihat pada pangkal tangkai daun Portulaca oleracea.

Trikoma berkelenjar merupakan trikoma yang terlibat dalam berbagai sekresi berbagai bahan, seperti larutan garam, larutan gula (nektar), terpentin dan gom (polisakarida). Trikoma yang mengeluarkan cairan yang berisi bahan organik dan anorganik disebut hidatoda-trikom. Johnson (1935) dalam Gandasari (1994) menyatakan trikoma berasal dari jaringan epidermal yang kemudian di dalam pertumbuhannya mengalami proses diferensiasi atau pembagian sel sehingga dihasilkan perpanjangan rambut. Selain itu trikoma yang tumbuh di sekitar stomata dapat bermanfaat bagi tumbuhan dalam hal pengeluaran air. Menurut Fitter dan Hay (1981) sifat morfologis lain yang dapat menyokong kemampuan hidup tanaman di iklim yang kering adalah terbentuknya rambut daun terutama yang melingkari stomata, yang mengakibatkan bertambahnya ketebalan dan karena itu, juga mempengaruhi ketahanan terhadap hilangnya air dari lapisan batas daun.

Macam trikoma berkelenjar :

(1) trikoma hidatoda, terdiri atas sel tangkai dan beberapa sel kepala dan mengeluarkan larutan yang berisi asam organik;

(2) kelenjar madu, berupa rambut bersel satu atau lebih dengan plasma yang kental dan mampu mengeluarkan madu ke permukaan sel permukaan sel;

(3) kelenjar garam terdiri atas sebuah sel kelenjar besar dengan tangkai yang pendek.

(4) Rambut gatal, berupa sel tunggal dengan pangkal berbentuk kantong dan ujung runcing. Isi sel menyebabkan rasa gatal.

ALAT DAN BAHAN

Alat-alat yang digunakan dalam praktikum ini adalah dua buah gelas plastik (jus) yang digunakan sebagai pot. Dua buah plastik transparan yang digunakan untuk membungkus tanaman. Sebuah gelas ukur 100ml digunakan untuk mengukur volume air yang digunakan untuk menyiram media tanam. Sebuah neraca ohaus digunakan untuk menimbang media tanam dan plastik transparan sebelum dan sesudah transpirasi. Sebuah jam tangan digunakan untuk memantau waktu selama 7 jam proses transpirasi. Tali rafia secukupnya digunakan untuk mengikatkan plastik transparan pada batang tanaman. Alumunium foil secukupnya digunakan untuk menutup mulut pot.

Bahan yang digunakan dalam praktikum ini adalah sebuah tanaman ....  yang memiliki trikoma dan sebuah tanaman .... yang tidak memiliki trikoma. Air sebanyak 100ml yang digunakan untuk menyiram media tanam. Tanah sawah sebanyak 300 gram sebagai media tanam. Kertas label secukupnya untuk memberi nama kedua pot.

CARA KERJA

Menyiapkan alat dan bahan yang digunakan. Memberi label pada gelas plastik (jus) yang meliputi pot A dan pot B. Menimbang tanah sawah sebanyak dua kali masing-masing 150 gram, kemudian dimasukkan ke dalam 2 buah pot. Mengukur volume air sebanyak 2 kali masing-masing 50 ml, kemudian disiramkan ke dalam 2 buah pot tersebut. Memasukkan tanaman yang bertrikoma yaitu .... pada pot A, dan tanaman yang tidak bertrikoma yaitu .... ke dalam pot B. Menutup mulut pot dengan alumunium foil, untuk menghindari evaporasi dari permukaan tanah sawah. Menimbang plastik transparan dengan neraca ohaus dan mencatatnya ke dalam tabel pengamatan sebagai massa awal. Menutup bagian atas tanaman dengan menggunakan plastik transparan, kemudian ujung plastik diikatkan pada batang tanaman dengan tali rafia. Menempatkan kedua pot di tempat yang terkena cahaya matahari secara langsung selama 7 jam. Setelah 7 jam, mengambil plastik transparan kemudian menimbangnya dengan neraca ohaus dan mencatat pada tabel pengamatan sebagai massa akhir. Menghitung selisih massa plastik pada pot A dan pot B sebelum dan sesudah transpirasi. Menghitung volume air yang dihasilkan oleh tanaman dengan rumus :


Dimana : V = volume air yang dihasilkan oleh transpirasi tanaman (ml)

        m = massa plastik sesudah transpirasi – massa plastik sebelum transprasi (gram)

        ρ air = massa jenis air (1 gram/ml)

memasukkan data yang diperoleh ke dalam tabel pengamatan.

Rangkaian alat :

D:\DSC00834.JPG


ANALISIS DATA

Banyak faktor yang mempengaruhi transpirasi tanaman, salah satunya adalah ada atau tidaknya trikoma pada tanaman. Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh ada tidaknya trikoma terhadap volume air yang dihasilkan oleh transpirasi tanaman yang bertrikoma yaitu ………. dan tanaman yang tidak bertrikoma yaitu……..

 Trikoma merupakan rambut-rambut yang tumbuh, terdapat pada beberapa bagian pada tanaman seperti daun, tangkai daun, batang hingga mahkota bunga. Fungsi adanya trikoma salah satunya adalah berperan dalam mendukung aktifitas fisiologis tanaman, juga berfungsi sebagai parameter morfologis dan anatomis yang penting pada ketahanan tanaman. Adanya trikoma pada beberapa bagian tanaman, dalam praktikum terdapat pada daun, dapat mengurangi transpirasi. Semakin tinggi kerapatan trikoma pada tanaman, maka akan menghambat transpirasi yag terjadi, dengan kata lain transpirasi yang terjadi lebih lambat dari tanaman yang tidak memiliki trikoma.

        Dari data pengamatan diperoleh hasil pada tanaman X (bertrikoma) memiliki massa awal plastic …. Dan massa akhir plastik ….. Dan pada hasil tanaman Z (tidak bertrikoma) memiliki massa awal plastic …. Dan massa akhir plastik …..Dari data tersebut dapat dilihat bahwa tanaman X memiliki selisih massa plastik yang juga merupakan volume air hasil transpirasi yang lebih kecil/besar (pilih sesuai data masing2 kelompok) yaitu ….. daripada tanaman Z  dengan selisih…

Hal ini sesuai dengan teori bahwa transpirasi pada tanaman yang memiliki trikoma akan terhambat karena kerapatan trikoma yang dimiliki tanaman akan digunakan untuk melindungi mesofil tanaman tersebut dari suhu yang tinggi, dan agar tanaman tidak kekurangan air saat udara panas.

Pengaruh ini didasarkan pada karakteristik anatomi dan kimiawi dari trikoma. Trikoma akan bertambah pada saat panas dikonduksikan pada permukaan daun. Diketahui juga bahwa trikoma dapat menghambat laju transpirasi 10 sampai 20%.

Tumbuhan yang tumbuh di area yang banyak terkena cahaya matahari mempunyai kepadatan trikoma lebih tinggi dibandingkan yang tumbuh di bawah naungan. Selain itu daun yang berbulu menurunkan laju transpirasi dibandingkan daun-daun yang lembut (tidak berbulu).


KESIMPULAN

  1. Trikoma merupakan salah satu alat tumbuhan atau derivate dari jaringan epidermis. Trikoma atau rambut daun banyak ditemukan di tulang helaian daun, di biji, dan ada juga yang terdapat di buah yang disebut dengan rambut buah.
  2. Trikoma dapat dibagi menjadi trikoma tanpa kelenjar (non glanduler) dan trikoma (glanduler) berkelenjar.
  3. Fungsi adanya trikoma salah satunya adalah berperan dalam mendukung aktifitas fisiologis tanaman, juga berfungsi sebagai parameter morfologis dan anatomis yang penting pada ketahanan tanaman.
  4. Perbandingan volume hasil transpirasi

Tanaman X :  

Tanaman Z :

  1. Tanaman bertrikoma akan terhambat transpirasinya karena kerapatan trikoma yang dimiliki tanaman akan digunakan untuk melindungi mesofil tanaman tersebut dari suhu yang tinggi, dan agar tanaman tidak kekurangan air saat udara panas.


DAPUS

Adjie, M. M. , Tridjaka dan K. Igita. 2000. Pewarisan Trikoma, Penentu Sifat Ketahanan Kedelai terhadap Ulat Grayak. Penelitian Tanaman pangan. Vol 19. No. 2.

Esau, K. 1977. Anatomy of Seed Plants. John Willey and Sons, New York.

Fahn, A. 1991. Anatomi Tumbuhan. Gadjah Mada University Press, Yogyakarta.

Fitter AH, RKM Hay. 1981. Fisiologi Lingkungan Tanaman. Gajah Mada Univ Press : Yogyakarta

Gandasari D. 1994. Indentifikasi Arsitekturis dan Kerapatan Trikoma Pada Tujuh Puluh Lima Spesies Pohon untuk Lansekap Tepi Jalan [Skripsi]. Bogor: Jurusan Budi Daya Pertanian Fakultas Pertanian, Institut Pertanian Bogor.

Rofiah, Ai. 2010. Kajian Aspek Anatomi Daun Beberapa Varietas Kedelai (Glycine Max L.) Pada Kondisi Cekaman Kekeringan [skripsi]. Malang : Universitas Islam Negeri Malang (Uin) Maulana Malik Ibrahim Malang

Salisbury, F. B. dan C. W. Ross. 1992. Fisiologi Tumbuhan. Penerbit ITB. Bandung.

Kel 1

Muntingia 2,7-0,8

Acalypa 2,75-0,85

Kel 3

Capsicum 4,2-2,2

Muntingia4,31-2,41

Kel 7

Galinsoga 4,54-2,64

Cqpsicum

Kel 9

Euprbia hrta 3,92 – 2,02

Acalypa 3,94-2,04

Kel 11

Euporbia 3,74

Acalypa 3,98

Kel 15

Ochimum basilicum 1,05

Capsicum frust 1