RENCANA KERJA JANGKA MENENGAH

RENCANA KEGIATAN ANGGARAN SEKOLAH

(RKJM/RKAS)

SMP NEGERI 1 KABUPATEN TEBO

TAHUN 2015 - 2019

Jl. DESA BARU MUARA TEBO

KABUPATEN TEBO

BAB I

PENDAHULUAN

A.Latar Belakang

Salah satu indikator mutu sekolah di tentukan oleh adanya Rencana Kegiatan Sekolah (RKS) dan Rencana Kegiatan dan Anggaran Sekolah (RKAS) yang di susun dengan baik dan benar. Dalam pencapaian mutu dimaksud,sekolah seperti yang telah di programkan telah menetapkan kebijakan-kebijakan yang diantaranya mengarah kepada peningkatan mutu pendidikan selama satu tahun dan jangka menengah ( 4 tahun ).

Sekaitan dengan hal itu, SMP Negeri 1 Kab.Tebo memasuki tahun pelajaran 2015 / 2016 telah mempersiapkan suatu rencana strategis sebagai pedoman pelaksanaan pembelajaran selama satu tahun            (2015/2016) dan rencana pelaksanaan 4 tahun kedepan dengan mendasarkan kepada Evaluasi Diri Sekolah ( EDS ) untuk tahun pembelajaran sebelumnya (2014/2015), Fakta dan realita dimasa sekarang, dan harapan-harapan dimasa mendatang.

Oleh karenanya, sekolah membuat RKS dan RKAS agar pelaksanaan pembelajaran tahun 2015/2016 akan berjalan dengan efektif, lancar dan berkualitas. Dan harapannya, semua itu akan bermuara pada pendidikan di SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo yang semakin baik dan bermutu.

B.Landasan Hukum

Landasan Hukum Penyusunan RKS dan RKAS adalah sebagai berikut :

1. Undang-undang Republik Indonesia No 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional.
2. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No. 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional Pendidikan.
3. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.22 tahun 2006 Tentang Standar isi untuk satuan Pendidikan dasar dan menengah.
4. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No.23 tahun 2006 Tentang Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan Pendidikan Dasar Menengah.
5. Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Republik Indonesia No. 24 tahun 2006 tentang pelaksanaan Standar Isi  (SI) dan Standar Kompetensi Lulusan (SKL) untuk satuan Pendidikan Dasar dan Menengah.
6. Permendiknas Nomor 20 Tahun 2007 tentang Standar Penilaian Pendidikan.
7. Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses.
8. Permendiknas Nomor 24 Tahun 2007 tentang Standar Sarana dan Prasarana.
9. Permendiknas Nomor 19 Tahun 2007 tentang Pengelolaan.
10. Permendiknas tentang Standar Pendidikan dan Tenaga kependidikan yang meliputi :

1. Permendiknas Nomor 13 tahun 2007 tentang Standar Kepala Sekolah.
2. Permendiknas Nomor 16 tahun 2007 tentang Standar Kualifikasi Akademik dan kompetesi Guru.
3. Permendiknas Nomor 24 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Administrasi Sekolah / Madrasa.
4. Permendiknas Nomor 25 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Pustakawan.
5. Permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Laboratorium Sekolah/Madrasa.
6. Permendiknas Nomor 26 tahun 2008 tentang Standar Tenaga Konselor.

11. Permendiknas Nomor 69 tahun 2009 tentang Standar Pembiayaan.
12. Permendiknas Nomor 6 tahun 2007 tentang perubahan peraturan menteri Pendidikan Nasional Nomor 24 tahun 2006 tentang Standar Isi untuk satuan Pedidikan Dasar dan Menengah dan Peraturan Menteri pendidikan Nasional nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan untuk satuan Pendidkan Dasar dan Menengah.
13. Peraturan Pemerintah Republik Indonesia No.48 tahun 2008 tentang Penataan Pendidikan.
14. Peraturan Pemerintah No..17 tahun 2012 tentang Pengelolaan dan Penyelenggaraan Pendidikan.
15. Inpres No. 1 tahun 2010 tentang Percepatan Pelaksanaan Prioritas Pembangunan Nasional Tahun 2010.
16. Permendiknas No. 48 tahun 2008 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengurus Utama Gender ( PUG ) Bidang Pendidikan.
17. Program Kegiatan SMP Negeri 1 Tahun 2013/2014.

C.Tujuan

Rencana strategis ini disusun dengan tujuan sebagai berikut :

1. Untuk memberikan gambaran keadaan sekolah secara menyeluruh di masa sekarang dan waktu 5 tahun mendatang;
2. Untuk memberikan masukan kepada pemerintah dan instansi terkait agar dapat melakukan pembinaan maupun kerjasama dalam program pengembangan sekolah;
3. Sebagai dasar bagi sekolah untuk melaksnakan supervisi dan monitoring keterlaksanaan program dan hasil-hasilnya sebagai umpan balik untuk memperbaiki RKS selanjutnya;
4. Sebagai dasar bagi dinas pendidikan dan kebudayaan kabupaten, Provinsi, pusat untuk melaksanakan supervisi , monitoring, keterlaknaan program dan hasil-hasilnya dalam rangka melakukan pembinaan.

BAB II

RENCANA KERJA SEKOLAH ( RKS )

1. Analisis Lingkungan Strategis

Lingkungan sebuah sekolah sangat berperan dalam perkembangan sekolah tersebut. Karena baik langsung maupun tidak langsung lingkungan mempunyai hubungan timbal balik baik secara kultural, sosial ekonomi, geografis maupun demografis.

 Ditinjau dari segi kultural masyarakat di lingkungan SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo merupakan masyarakat yang heterogen, karena mereka berasal dari berbagai suku. Pada umumnya mereka terdiri dari masyarakat asli Tebo, suku jawa,medan,dan minang. Demikian juga dengan siswa dan guru yang mengajar di sekolah ini. Hal ini sangat mempengaruhi dinamika sekolah karena mereka berasal dari keluarga yang mempunyai latar belakang budaya yang berbeda.

Kondisi sosial ekonomi masyarakat di lingkungan SMP negeri 1 Kabupaten Tebo juga sangat heterogen. Ada yang bekerja sebagai PNS, pegawai swasta, pedagang, petani, penjahit, nelayan dan ada juga yang bekerja sebagai buruh. Dengan demikian pendapatan perkapita masyarakatnya tidaksama. Hal ini mempengaruhi pola hidup masyarakatnya. Masyarakat yang keadaan ekonominya baik dan sedang dapat memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk kebutuhan sekolah anak-anak mereka. Sedangkan masyarakat yang keadaan ekonominya lemah seperti buruh, nelayan dan pedagang kecil mempunyai kesulitan dalam memenuhi kebutuhan hidupnya termasuk memenuhi kebutuhan sekolah anak-anak mereka.

Secara geografis letak SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo berada pada sentral wilayah Kecamatan Tebo Tengah yang mudah dijangkau dan dekat dengan sarana publik seperti pasar, rumah sakit, puskesmas, dan perkantoran pemerintah. Keadaan alamnya yang relatif datar dengan sarana prasarana transportasi yang memadai sangat mendukung mobilitas penduduk yang kian meningkat sejalan dengan peningkatan arus informasi dan komunikasi.

Dari sisi demografis, penduduk sekitar SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo dengan penyebaran yang merata di semua wilayah akan berpengaruh pada tingkat kebutuhan pendidikan yang relatif tinggi, karena setiap tahun terjadi peningkatan jumlah anak usia sekolah antara 12 sampai 15 tahun. Hal ini akan menjadi dasar penilaian untuk mengembangkan SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo sehingga semua tamatan Sekolah Dasar di daerah ini dapat tertampung di SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo.

Dari sisi regulasi, pemerintah Kabupaten Tebo sangat komit dengan pentingnya sektor pendidikan sebagai upaya menciptakan sumber daya manusia yang berkualitas. Sehingga mulai tahun 2008 telah dicanangkan program wajib belajar dua belas tahun. Dengan dikeluarkannya kebijakan dan program yang mengarah pada sektor pendidikan baik kualitas maupun kuantitas, maka pemerintah daerah mengambil langkah-langkah strategis dengan menambah jumlah tenaga pengajar pada sekolah-sekolah di Kabupaten Tebo. Kebijakan seperti ini akan mempercepat akses menuju terpenuhinya sumber daya manusia yang berkualitas di kabupaten Tebo khususnya, dan nasional pada umumnya.

2. Analisis SWOT

Sebelum menentukan rencana dan membuat program kerja empat tahun kedepan, tim melakukan analisis SWOT untuk melihat peluang dan ancaman yang dihadapi SMPN 1 Kabupaten Tebo ke depannya sekaligus menelaah kekuatan dan kelemahan yang ada di SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo.

Berikut adalah hasil analisis SWOT pada SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo tahun pelajaran 2015/2016

Ket:

• Kekuatan (Strenght) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kekuatan organisasi atau program pada saat ini
• Kelemahan (Weakness) adalah situasi atau kondisi yang merupakan kelemahan dari organisasi atau program pada saat ini
• Kesempatan (Opportunity) adalah situasi atau kondisi yang merupakan peluang di luar organisasi dan memberikan peluang berkembang bagi organisasi di masa depan
• Ancaman (Threat) adalah situasi yang merupakan ancaman bagi organisasi yang datang dari luar organisasi dan dapat mengancam eksistensi organisasi di masa depan.
• Bobotpada kolom 2, mulai dari 1.0 (sangat penting) sampai dengan 0.0 (tidak penting)
• Ratingpada kolom 3, mulai dari 4 berdasarkan pengaruh faktor tersebut terhadap kondisi sekolah yang bersangkutan. Pemberian nilai rating untuk faktor peluang bersifat positif (peluang yang semakin besar diberi rating 4 tetapi jika peluangnya kecil diberi rating 1) sedangkan permberian rating untuk ancaman adalah keblikan dri pemberian rating peluang.
• Kalikan bobot pada kolom 2 dengan rating pada kolom 3 akan memperoleh faktor pembobotan dalam kolom 4. Hasilnya berupa skor pembobotan untuk masing-masing faktor yang nilainya bervariasi mulai dari 4 (outstanding) sampai 1 (poor).

3. Analisis kondisi saat ini

SMPN 1 Kabupaten Tebo  kini memiliki guru sebagai tenaga pendidik dan tenaga administrasi sekolah yang cukup memadai. Jumlah guru dan tenaga administrasi sebanyak 47 orang terdiri dari guru PNS 35 orang non PNS 1 orang dan tenaga administrasi  sebanyak 11 orang, semuanya tenaga honorer yang dibayar dengan dana BOS  .Sekolah ini memiliki sarana dan prasana laboratorium yang cukup yaitu laboratorium IPA, Labor Bahasa,  Labor  Komputer. Ruang UKS ,Ruang Perpustakaan dan  Mushola. Sekolah ini juga memiliki 20  ruang belajar, 1 ruang kepala sekolah, 1 ruang   guru, 1 rumah penjaga sekolah, 4 rumah dinas guru,  2 kamar WC guru, 10 WC siswa, 1 pos keamanan, 9 kantin sekolah. Adapun profil dan data rinci SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo pada tahun 2016 ini adalah sebagai berikut;

PROFIL SEKOLAH

1. Data Siswa 4 (Empat tahun terakhir) berdasarkan kelas:

2. Pendidik dan Tenaga Kependidikan

1. Kepala sekolah dan Wakil kepala sekolah

1. Guru

Kualifikasi Pendidikan, Status, Jenis Kelamin, dan Jumlah

• Jumlah guru dengan tugas mengajar sesuai dengan latar belakang pendidikan (keahlian)

• Pengembangan kompetensi/profesionalisme guru

• Prestasi guru

3. Tenaga Kependidikan: Tenaga Pendukung

4. Data Bangunan

5. Luas Tanah

6. Lapangan

7. Perabot (furniture) utama

a. Perabot ruang kelas (belajar)

    b. Perabot ruang belajar lainnya

3. Perabot Ruang Kantor

4. Perabot Ruang Penunjang

8. Koleksi Buku Perpustakaan

9. Fasilitas Penunjang Perpustakaan

10. Alat/Bahan di Laboratorium/Ruang Keterampilan/Ruang Multimedia

11. Prestasi sekolah/siswa dua (2) tahun terakhir

1. Prestasi Akademik: NUAN

2. Kelulusan dan Melanjutkan

3. Perolehan Kejuaraan/Prestasi Akademik: Lomba-lomba

4. Jumlah dan prosentase siswa drop-out

5. Jumlah dan prosentase siswa yang TERANCAM drop-out

6. Sumber Dana 2 tahun terakhir

7. Lain-lain

a. Alasan lulusan SMP tidak melanjutkan ke SMA/SMK/sederajat

b. Latar Belakang Sosial Ekonomi Orangtua Siswa

1). Pekerjaan orangtua/wali siswa

    2) Penghasilan orangtua/wali (gabungan kedua orangtua) siswa

  3) Tingkat kesejahteraan orangtua/wali siswa

4. Analisis Kondisi Pendidikan Masa Mendatang.

Profil pendidikan pada lima tahun kedepan diharapkan akan berkembang menjadi suatu sistem pendidikan yang tidak hanya berpedoman pada Standar Nasional Pendidikan ( SNP ) namun juga tetap menjaga komitmen untuk menghasilkan lulusan yang berkualitas dan mampu bersaing baik dalam lingkup nasional maupun kancah internasional walaupun tidak berlabel sekolah Bertaraf Internasional.

Pendidikanlimatahun kedepan akan diwarnai oleh keterlibatan teknologi informatika pada setiap aspek untuk menuju era globalisasi. Namun demikian output dan outcome yang diharapkan tetap berciri Indonesia tidak hanya cerdas dalam ilmu pengetahuan namun juga terampil dan berakhlak mulia, berbudi luhur,santun dan peduli terhadap sesama serta mengabdikan diri bagi kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk dapat mewujudkan sistem pendidikan yang dicitakan seperti tersebut di atas, diperlukan tata kelola pendidikan yang baik, benar, partisipatif, transparatif, bertanggung jawab, efektif, efisien serta keinginan untuk tetap menjaga budaya mutu. Proses kegiatan pembelajaran pun harus berubah bilamana ingin tetap menjaga kualitas produk.kegiatan pembelajaran yang hanya teacher-centered, guru ceramah dan siswa diam mendengarkan, harus di tinggalkan.Harapan di masa mendatang, siswa harus dilibatkan secara aktif pada setiap proses pembelajaran (student-centered).Pembelajaran tidak hanya mengembangkan aspek kongnitif semata, namun juga ranah efektif dan psikomotorik.

Sumber daya manusia, baik tenaga pendidik dan tenaga kependidikan merupakan hal lain perlu di kreasikan agar menjadi SDM yang professional dalam bidangnya.peningkatan dalam profesionalitas guru, kepala sekolah, tenaga kependidikan, bahkan komite sekolah baik dalam kinerja dan penguasaan teknologi informasi, maupun penguasaan bahasa asing pada lima tahun kedepan adalah suatu keniscayaan.

Sarana dan prasarana yang lengkap dan baik tentunyaakan menjadi keharusan bagi SMP Negeri 1 Kabupaten Tebo bila mana ia ingin tetap menjadi the best pada tingkat regional dan nasional. Fasilitas pembelajaran yang standard, mutakhir serta berkualitas adalah suatu keharusan.

Tidak kalah pentingnya adalah peran serta masyarakat di dalam pendidikan sangat diperlukan. Bilamana hanya mengandalkan dana BOS dari pemerintah, dengan beban kegiatan pembelajaran dan kegiatan kesiswaan yang luar biasa di banding sekolah pada umumnya, hasil yang diharapkan untuk tetap menjadi yang terbaik pada setiap kegiatan akan sulit untuk teralisasi.

Oleh karenanya, pemerintah perlu untuk mengalokasikan dana pendidikan sesuai dengan situasi dan kondisi sekolah masing-masing, andai kata peran komite dipangkas dalam hal bantuan pendanaan.

Berikut ini adalah table analisis keadaan pendidikan dimasa datang;