Upaya Peningkatan Motivasi dan Kreativitas dalam Kegiatan Bimbingan Karir
melalui Layanan Penguasaan Konten bagi Siswa Kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada Semester Genap Tahun 2013/2014
Oleh Jumiati
(Guru SMP Negeri 25 Surakarta, Jl. Dr. Muwardi No. 36 Surakarta)
ABSTRAK
Penelitian ini bertujuan untuk meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir melalui layanan penguasaan konten bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014.
Subjek penelitian adalah siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2012/2013 berjumlah 27 siswa, terdiri dari 15 laki-laki, 12 perempuan.
Prosedur penelitian, dengan menggunakan penelitian tindakan kelas, cara pengumpulan data menggunakan pengamatan langsung alatnya lembar pengamatan. Analisis data menggunakan diskriptif kualitatif yang berdasarkan observasi dan pengamatan dari kondisi awal ke siklus I dilanjutkan ke siklus II.
Hasil penelitian ini ada peningkatan dari kondisi awal; siklus I; siklus II P1 maupun P2 tentang motivasi rata-rata nilai 9,777; 10,962; 12,000; 13,629 sehingga perbandingan kenaikannya: kondisi awal ke siklus I 1,185, siklus I ke silus II.P1 : 1,038, siklus II.P1 ke siklus II.P2 : 1,629. Untuk kreativitas ada kenaikan juga dari kondisi awal ke siklus I, siklus I ke siklus II.P1, siklus I ke siklus II.P2. Rata-rata nilainya : 9,703; 10,444; 12,666; 13,407. Kenaikan kondisi awal ke siklus I 0,441; siklus I ke siklus II.P1 2,222; dari siklus I ke siklus II.P2 0,741. Dengan demikian melalui layanan penguasaan konten dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam kegiatan Bimbingan Karir bagi siswa IX.A semester genap tahun 2013/2014.
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Dalam kegiatan sehari-hari sebelum penelitian dilakukan, kondisi siswa kelas IX.A Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014 tingkat motivasi dan kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir masih belum nampak alis masih rendah. Dimana rendahnya motivasi satu kreativitas tersebut di dukung data yang ada pada kondisi awal sebagai berikut: ketika kegiatan berlangsung yang selalu mengantuk 8 siswa, yang sering mengantuk 8 siswa, yang tidak mengantuk hanya 4 siswa sedang anak yang tidak mencatat ada 5 siswa, yang kadang-kadang mencatat 7 siswa, yang sering mencatat 8 siswa, yang selalu mencatat ada 7 siswa. Kemudian dalam keberanian bertanya: yang tidak bertanya 7 siswa, yang kadang-kadang bertanya 6 siswa, yang sering bertanya 11 siswa sedang yang selalu bertanya 3 siswa. Kegiatan tanya jawab, yang tidak pernah menjawab 6 siswa, yang kadang-kadang menjawab 6 siswa, sering menjawab 11 siswa yang selalu menjawab 4 siswa.
Demikian ini keberadaan yang terjadi pada siswa yang ada di kelas IX.A, SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014, dimana tingkat motivasi dan kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir di sekolah masih rendah. Hal ini dimungkinkan oleh beberapa hal, yang antara lain peneliti dalam menyampaikan kegiatan tersebut hanya dengan ceramah melulu, belum menyampaikan suatu layanan secara jelas yaitu layanan konten, sehingga anak cenderung bosan mengakibatkan bertindak dengan seenaknya sendiri.
Setelah siswa kelas IX.A diberikan layanan konsen oleh peneliti diharapkan motivasi serta kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir berikutnya ada kebaikan serta ada perubahan yang positif.
Dari beberapa aktifitas yang terkait dari kegiatan tersebut, peneliti selalu mengadakan pengamatan dan mengumpulkan data sebagai pendukung dalam menindaklanjuti pemberian layanan khusus yaitu layanan konten kepada siswa kelas IX.A. Karena motivasi dan kreativitas dalam segala kegiatan perlu sekali, sehingga apabila tidak disikapi dengan baik akan sangat mengganggu proses berlajar siswa, berakibat nilai menurun.
Demikianlah yang sebenarnya terjadi pada siswa di kelas IX.A, SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014. Disini peneliti memiliki beban yang cukup berat untuk segera turut mengatasi permasalahan tersebut, karena apabila tidak diatasi dengan segera akan berpengaruh pada nasib siswa, padahal siswa-siswa tersebut merupakan calon generasi penerus bangsa dengan harapan dapat cerdas, terampil, berakhlak mulia, serta berkarakter yang baik. Sehingga peneliti tertarik mengambil judul “Upaya Peningkatkan Motivasi dan Kreativitas dalam Kegiatan Bimbingan Karir Melalui Layanan Penguasaan konten bagi siswa IX A SMP Negeri 25 Surakarta pada Semester Genap Tahun 2013/2014.”
Rumusan Masalah
Tujuan Penelitian
Dalam tujuan umum ini dapat pula dijabarkan sebagai berikut:
Diatas telah diuraikan beberapa tujuan secara umum, namun disini selain tujuan umum peneliti juga menyampaikan tujuan secara khusus, yang meliputi:
KAJIAN TEORI
Motivasi Bimbingan Karir
Kata motivasi berasal dari kata “motif” yang diartikan sebagai daya upaya yang dapat mendorong kepada seseorang untuk melakukan sesuatu. Motif dapat dikatakan sebagai daya penggugat dari dalam dan didalam subjek untuk melakukan aktivitas – aktivitas tertentu demi mencapai suatu tujuan. Menurut M.C Donal, motivasi adalah penambahan energi dalam diri seseorang yang ditandai dengan munculnya “feeling” dan didahului dengan tanggapan terhadap adanya tujuan. Menurut Mulyasa (www.sarjanaku.com. 3 maret 2014) motivasi adalah tenafa pendorong atau penarik yang menyebabkan adanya tingkah laku ke arah suatu tujuan tertentu. Peserta didik akan bersungguh-sungguh karena memiliki motivasi yang tinggi. Seseorang siswa akan belajar bila ada faktor pendorongnya yang disebut motivasi.
Motivasi dapat juga dikatakan serangkaian usaha untuk menyediakan kondisi-kondisi tertentu sehingga seseorang mau dan ingin melakukan sesuatu dan bila ia tidak suka maka akan berusahauntuk meniadakan atau mengelakkan perasaan tidak suka itu (Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar: 2003 : hal 74).
Dari beberapa pendapat tersebut diatas dapat peneliti simpulkan bahwa motivasi adalah dorongan atau rangsangan yang datangnya dari dalam atau luar individu untuk melakukan sesuatu. Adapun motivasi yang berkaitan dengan bimbingan karir adalah dorongan yang datangnya dari dalam diri anak untuk mengetahui dan memahami akan kebutuhan batin. Sehingga harapan dari peneliti siswa pada saat kegiatan dapat mengikuti dengan baik, dapat konsentrasi tidak seenaknya sendiri.
Selanjutnya yang terkait dengan motivasi mulai dari pengertian tentu ada ciri-cirinya antara lain: 1) Tekun menghadapi tugas (dapat bekerja terus-menerus dalam waktu yang lama, tidak pernah berhenti sebelum selesai). 2)Ulet menghadapi kesulitan (tidak lekas putus asa). Tidak memerlukan dorongan dari luar untuk berprestasi sebaik mungkin (tidak cepat puas dengan prestasi yang telah dicapainya). 3) Menunjukkan minat terhadap bermacam-macam masalah untuk orang dewasa (misalnya masalah pembangunan agama, politik, ekonomi, keadilan, pemberantasan korupsi, penetangan terhadap setiap tindak kriminal, moral dan sebagainya) 4) Lebih senang bekerja mandiri,. 5) Cepat bosan tugas-tugas yang rutin (hal-hal yang bersifat mekanis, berulang-ulang begitu saja, sehingga kurang kreatif). 6) Dapat mempertahankan pendapatnya (kalau sudah yakin akan sesuatu). 7) Tidak mudah melepaskan hal yang diyakini itu. 8) Senang mencari dan memecahkan masalah.
Kreativitas Bimbingan Karir
Kreativitas menurut sumber (www.galeripustaka.com/ 3 Maret 2014) yang ditulis oleh Freedam (1982) mengemukakan kreativitas sebagai kemampuan untuk memahami dunia, menginterprestasi pengalaman dan memecahkan masalah dengan cara yang baru dan asli. Sedangkan menurut Woolfook (1984) memberikan batasan bahwa kreativitas adalah kemampuan individu untuk menghasilkan sesuatu yang baru atau asli atau pemecahan suatu masalah.
Dari berbagai pendapat para ahli diatas dapat peneliti simpulkan bahwa kreativitas adalah kemampuan seseorang untuk menciptakan atau menghasilkan sesuatu yang baru dan asli, yang sebelumnya belum dikenal ataupun memecahkan masalah baru yang sedang dihadapi.
Dapat dipahami bahwa seseorang dikatakan kreatif apabila dalam interaksinya dengan lingkungan mendominasi dalam aktivitas kehidupannya, dan melakukan segalanya dengan cara-cara yang unik. Sedangkan kreativitas kaitannya dengan bimbingan karir dimaksud adalah kemampuan para siswa untuk dapat menciptakan suatu pendapat yang berkenaan dengan karir atau kegiatan bimbingan karir.
Layanan Penguasaan Konten
Penguasaan konten adalah layanan yang membantu peserta didik untuk menguasai konten tertentu terutama kompetensi atau kebiasaan yang berguna dalam kegiatan disekolah, keluarga dan masyarakat (Pengembangan Diri Melalui Pelayanan Konseling, Diknas: 2008:7).
Penguasaan konten menurut sumber (www.bloggerlombok.com/ 3 Maret 2014) adalah layanan bantuan kepada individu (sendiri atau kelompok) untuk menguasai kemampuan atau kompetensi tertentu melalui proses belajar. Layanan penguasaan konten ini membantu individu menguasai aspek-aspek konten tersebut secara tersinergikan diharapkan mampu memenuhi kebutuhannya serta mampu mengatasi masalah-masalah yang dihadapinya.
Tujuan secara umum layanan pengawasaan konten adalah dikuasainya suatu konten tertentu. Penguasaan konten perlu bagi individu atau klien untuk menambah wawasan dan pemahaman, mengarahkan penilaian sikap, mengusai cara-cara atau kebiasaan tertentu, untuk memenuhi kebutuhannya dan mengatasi masalah-masalahnya. Tujuan khusus layanan penguasaan konten dapat dilihat dari kepentingan individu mempelajarinya dan isi dari konten itu sendiri. Tujua khusus layanan terkait dengan fungsi – fungsi konseling, antara lain: a. Fungsi pemahaman, b. Fungsi pencegahan. c. Fungsi pengentasan, d. Fungsi penguasaan, e. Fungsi advokasi.
Keranga Berpikir
Alur pemikiran tersebut dapat digambarkan sebagai berikut:
Gambar 1
Skema Kerangka Berpikir
Hipotesis Tindakan
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama 5 bulan yaitu dimulai bulan Januari 2014 sampai bulan Mei 2014.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Didalam penelitian ini teknik pengumpulan data menggunakan observasi alatnya lembar pengamatan. Pengumpulan datanya peneliti mengadakan pengamatan sebanyak 4 kali.
Validasi Data
Validasi di dalam penelitian ini meliputi beberapa kegiatan yang melibatkan observer lain agar valid, maka peneliti membuat kisi-kisi dan pedoman wawancara untuk konseling kelompok kepada siswa.
Analisa Data
Dalam analisa data, peneliti menggunakan diskriptif kualitatif yang berdasarkan hasil observasi atau pengamatan dari kondisi awal, siklus 1 sampai siklus 2 yang telah dilaksanakan oleh peneliti bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada Semester Genap tahun 2013 / 2014.
Prosedur Penelitian
Penelitian ini menggunakana metode penelitian tindakan kelas (action research) dan terdiri dari 2 siklus. Adapun langkah-langkah dalam setiap siklus meliputi tahapan planning (perencanaan); acting (melakukan tindakan); observing (pengamatan); reflecting (penyimpulan).
HASIL PENELITIAN
TABEL PELAKSANAAN TINDAKAN KELAS
No | Kegiatan | Tindakan yang dilakukan |
1 | Kondisi Awal | Belum melaksanakan layanan konten. |
2 | Siklus I | Menggunakan layanan konten. |
3 | Siklus II | Menggunakan layanan konten satu minggu 2 kali. |
Berikut peneliti tampilkan hasil pengamatan motivasi siswa.
No | Jenis Kegiatan | Hasil Pengamatan |
1 | Kondisi Awal | Skor Terendah 4 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 9,777 |
2 | Siklus I | Skor Terendah 4 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 10,962 |
3 | Siklus II | Pertemuan ke-1 Skor Terendah 4 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 12,000 Pertemuan ke-2 Skor Terendah 8 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 13,629 |
Hasil pengamatan kreativitas siswa
No | Jenis Kegiatan | Hasil Pengamatan |
1 | Kondisi Awal | Skor Terendah 4 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 9,703 |
2 | Siklus I | Skor Terendah 4 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 10,444 |
3 | Siklus II | Pertemuan ke-1 Skor Terendah 8 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 12,666 Pertemuan ke-2 Skor Terendah 8 Skor Tertinggi 16 Rata-rata 13,407 |
Perbedaan Hasil Refleksi Siklus I dan Siklus II
TABEL HASIL REFLEKSI MOTIVASI SISWA
No | Jenis Kegiatan | Hasil Pengamatan |
1 | Siklus I | Nilai rata-rata siklus I ada kenaikan 1,185 apabila dibandingkan dengan kondisi awal, sehingga pemberian layanan penguasaan konten lebih baik. |
2 | Siklus II | Dalam siklus II, kegiatan ini ditingkatkan satu minggu dua kali pertemuan. Adapun hasilnya sebagai berikut: Untuk siklus II pertemuan ke-1, nilai rata-rata 12,00 ada kenaikan 1,038 bila dibandingkan dengan siklus I. Kemudian siklus II pertemuan ke-2, nilai rata-rata 13,629 ini ada kenaikan 1,629; ini juga naik bila dibandingkan dengan siklus II pertemuan ke-2. Dari haril tersebut bila dibandingkan dari kondisi awal sampai siklus II baik pertemuan ke-1 maupun pertemuan ke-2 ada kenaikan. |
TABEL HASIL REFLEKSI KREATIVITAS SISWA
No | Jenis Kegiatan | Hasil Pengamatan |
1 | Siklus I | Nilai rata-rata siklus I naik 0,741 apabila dibandingkan dengan kondisi awal. Jadi dengan dilakukan layanan penguasaan konten ada peningkatan. |
2 | Siklus II | Pada siklus II, kegiatannya satu minggu dua kali pertemuan yaitu pertemuan pertama dan kedua. Adapun rata-rata nilai untuk siklus I pertemuan ke-1 naik 2,222 apabila dibandingkan dengan siklus I. Sedangkan untuk siklus II pertemuan ke-2 nilai rata-rata naik 0,741 apabila dibandingkan dengan siklus II pertemuan ke-1. Sehingga dari hasil rata-rata nilai di atas bila dibandingkan dari kondisi awal ke siklus I sampai dengan siklus II pertemuan ke-1 maupun ke-2 ada kenaikan. |
PENUTUP
Simpulan
Melalui layanan penguasaan konten dapat meningkatkan motivasi dalam kegiatan bimbingan karir bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014, yang didukung data sebagai berikut: Rata-rata nilai kondisi awal : 9,777; Rata-rata nilai siklus I : 10,962; Rata-rata nilai siklus II P.1 : 12,000; Rata-rata nilai siklus II P.2: 13,629; Dari siklus I ada kenaikan 1,185 dibandingkan dengan kondisi awal, kemudian siklus II P.1 ada kenaikan 1,038 dibandingkan dengan siklus I, untuk siklus II P.2 ada kenaikan 1,629 bila dibandingkan dengan siklus II pertemuan ke-1.
Melalui layanan penguasaan konten dapat meningkatkan kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014, yang didukung data sebagai berikut: Rata-rata nilai kondisi awal : 9,703; Rata-rata nilai siklus I: 10,444; Rata-rata nilai siklus II P.1: 12,666; Rata-rata nilai siklus II P.2 : 13,407; Dari siklus I ada kenaikan 0,441 dibandingkan dengan kondisi awal, kemudian siklus II P.1 ada kenaikan 2,222 dibandingkan dengan siklus I, untuk siklus II P.2 ada kenaikan 0,741bila dibandingkan dengan siklus II pertemuan ke-1.
Dari simpulan 1 dan 2 berarti ada kebenaran bahwa hipotesa yang berbunyi melalui layanan penguasaan konten dapat meningkatkan motivasi dan kreativitas dalam kegiatan bimbingan karir bagi siswa kelas IX.A SMP Negeri 25 Surakarta pada semester genap tahun 2013/2014.
Saran
DAFTAR PUSTAKA
_________. 2008. Pengembangan Diri Melalui Pelayanan Konseling. Jakarta: Departemen Pendidikan Nasional.
Sardiman. 2003. Interaksi dan Motivasi Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada.
www.sarjanaku.com diakses 3 Maret 2014 (Teori tentang Motivasi)
www.galeripustaka.com diakses 3 Maret 2014 (Teori tentang Kreativitas)
www.bloggerlombok.com diakses 3 Maret 2014 (Teori tentang Layanan Penguasaan Konten).