LAPORAN PRAKTIKUM MEKANIKA
PERCOBAAN 9
SIMULASI OSILASI TEREDAM DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE TRACKER 4.62
OLEH :
NAMA : SUKIATNO
STAMBUK : A1C3 12 058
JURUSAN : PENDIDIKAN MIPA
PRODI : PENDI. FISIKA KONS. KETEKNIKAN
KELOMPOK : IX (SEMBILAN)
ASISTEN : AZIZ BARIATMO
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT FISIKA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
SIMULASI OSILASI TEREDAM DENGAN MENGGUNAKAN SOFTWARE TRACKER 4.62
Adapun tujuan pada praktikum ini adalah sebagai berikut :
Alat dan bahan yang digunakan pada percobaan ini adalah :
Tabel. Alat dan bahan percobaan simulasi osilasi teredam dengan menggunakan software tracker 4.62
No. | Alat dan Bahan | Fungsi |
1. | Komputer | Sebagai media menjalankan software |
2. | Kamera webcam | Merekam aktifitas osilasi pegas |
3. | Software Tracker 4.62 | Untuk menganalisis video osilasi |
4. | Pegas | Objek yang diamati |
5. | Stand penyangga | Sebagai tempat menggantungkan beban |
6. | Beban | Sebagai pemberat pada pegas |
7. | Wadah air | Sebagai tempat menyimpan air |
8. | Mistar | Mengukur panjang pegas |
Pada kenyataannya, amplitudo osilasi makin lama, makin berkurang hingga akhirnya menjadi nol. Hal ini terjadi karena pengaruh gaya gesekan. Ontoh gesekan ini misalnya gesekan oleh udara, hembusan angina, gesekan dengan air seperti pada sistem massa pegas yang ditunjukan oleh gambar 9.1 dan lainnya. Osilasi yang demikian disebut osilasi harmonis sederhana.
Gambar. (a) Getaran selaras teredam system masa pegas yang dibenamkan kedalam air, (b) Kurva peredam pada sistem itu.
Pada getaran terdam bekerja gaya pemulih dan gaya gesekan yang besarnya berlawanan dengan gerak benda. Misalkan F menyatakan gaya pemulih dan F’ adalah menyatakan gaya gesekan, maka dapat dituliskan persamaan :
F = -k.x dan F’ = -bV
Ftotal = F + F’
m.a = -k.x + (-b.V) (9.1)
Jika V = dan V = sehingga persamaan 9.1 dapat ditulis :
(9.2)
(9.3)
(9.4)
Pada persamaan (9.4) 2γ = dan ωo2 = merupakan frekuensi sudut getaran. Persamaan diferensial osilasi teredam seperti persamaan (9.4) hampir sama dengan persamaan diferensial getaran harmonis dengan tambahan suku 2γ yang mempunyai solusi :
X = A . e-y cos (ωt + a) (9.5)
Pada persamaan di atas dimasukkan ke dalam persamaan (9.3) maka diperoleh persamaan:
b= 2m (9.6)
Keterangan :
b = konstanta redaman
m = massa bandul
k = konstanta pegas
T = periode osilasi (Anonim, 2013).
Bergetar atau peristiwa getaran bolak balik disekitar daerah keseimbangan merupakan gejala fisis yang terjadi dikebanayakan sistem fisis. Ada banyak sekali getarn yang terjadi dialam ini misal getaran pada bandul yang diayunkan ataupun pegas yang bergetar. Namun kenyataannya bila dianalisa secara fisis maka akan menimbulkan beberapa jenis getaran. Dalam sistem fisis tersebut secara garis besar getaran digolongkan menjadi getaran harmonic sederhana, getaran teredam dan getaran paksa. Getaran teredam sendiri merupakan getaran yang secara nyata ada karena dialam ini kebanayakan getaran suatu benda itu teredam alias akan berhenti pada waktu tertentu (Widodo, 2011).
Pada umumnya setiap benda yang berosilasi akan berhenti berosilasi akan berhenti berosilasi jika tidak digetarkan secara terus menerus. Benda yang pada mulanya bergetar atau berosilasi bias berhenti karena mengalami redaman. Redaman bias terjadi akibat adanya gaya hambat atau gaya gesekan osilasi yang mengalami redaman biasa disebut sebagai osilasi teredam atau getaran teredam. Dalam gerak harmonik sederhana, kita menganggap benda yang berosilasi tidak mengalami redaman. Ini hanya bentuk ideal saja mirip seperti kita menganggap fluida sebagai fluida ideal atau setiap benda dianggap benda tegar. Tujuannya untuk mempermudah analisa saja. Dalam kenyataanya setiap benda berosilasi pasti mengalami redaman (http://dimasmuzi.blogspot.com/2011/12/osilasi-teredam.html).
Adapun prosedur kerja pada percobaan ini adalah sebagai berikut:
Tabel . Data pengamatan penentuan konstanta redaman pegas di udara
No | t | y |
1 | 0.00E+00 | -1.30E-01 |
2 | 6.40E-02 | 1.57E+00 |
3 | 1.44E-01 | 2.61E+00 |
4 | 2.08E-01 | 3.61E+00 |
5 | 2.72E-01 | 3.35E+00 |
6 | 3.36E-01 | 2.13E+00 |
7 | 4.00E-01 | 3.48E-01 |
8 | 4.64E-01 | -1.13E+00 |
9 | 5.44E-01 | -2.22E+00 |
10 | 6.08E-01 | -1.57E+00 |
11 | 6.72E-01 | -2.61E-01 |
12 | 7.36E-01 | 1.13E+00 |
13 | 8.00E-01 | 2.70E+00 |
14 | 8.64E-01 | 3.48E+00 |
15 | 9.44E-01 | 2.83E+00 |
16 | 1.01E+00 | 1.78E+00 |
17 | 1.07E+00 | 1.30E-01 |
18 | 1.14E+00 | -1.00E+00 |
19 | 1.20E+00 | -1.87E+00 |
20 | 1.26E+00 | -1.04E+00 |
21 | 1.34E+00 | -4.35E-02 |
22 | 1.41E+00 | 1.57E+00 |
23 | 1.47E+00 | 2.78E+00 |
24 | 1.54E+00 | 3.70E+00 |
25 | 1.60E+00 | 3.00E+00 |
26 | 1.66E+00 | 1.61E+00 |
27 | 1.74E+00 | -1.74E-01 |
28 | 1.81E+00 | -1.52E+00 |
29 | 1.87E+00 | -1.91E+00 |
Tabel. Data pengamatan penentuan konstanta redaman pegas di dalam fluida
No | t | y |
1 | 0.00E+00 | 3.96E-02 |
2 | 8.00E-02 | 5.15E-01 |
3 | 1.44E-01 | 2.02E+00 |
4 | 2.08E-01 | 3.92E+00 |
5 | 2.72E-01 | 5.90E+00 |
6 | 3.36E-01 | 6.54E+00 |
7 | 4.00E-01 | 5.51E+00 |
8 | 4.80E-01 | 4.16E+00 |
9 | 5.44E-01 | 2.10E+00 |
10 | 6.08E-01 | 1.19E+00 |
11 | 6.72E-01 | 1.03E+00 |
12 | 7.36E-01 | 1.86E+00 |
13 | 8.00E-01 | 3.13E+00 |
14 | 8.80E-01 | 4.20E+00 |
15 | 9.44E-01 | 5.75E+00 |
16 | 1.01E+00 | 5.98E+00 |
17 | 1.07E+00 | 5.11E+00 |
18 | 1.14E+00 | 3.84E+00 |
19 | 1.20E+00 | 2.50E+00 |
20 | 1.28E+00 | 1.90E+00 |
21 | 1.34E+00 | 1.62E+00 |
22 | 1.41E+00 | 2.26E+00 |
23 | 1.47E+00 | 3.33E+00 |
24 | 1.54E+00 | 4.40E+00 |
25 | 1.60E+00 | 4.91E+00 |
26 | 1.68E+00 | 5.11E+00 |
27 | 1.74E+00 | 4.16E+00 |
28 | 1.81E+00 | 4.20E+00 |
29 | 1.87E+00 | 3.01E+00 |
30 | 1.94E+00 | 2.46E+00 |
31 | 2.00E+00 | 2.10E+00 |
Gambar. Grafik hubungan antara t dan y untuk menentukan konstanta redaman pegas di udara
Gambar. Grafik hubungan antara t dan y untuk menentukan redaman pegas di dalam fluida
Dengan menggunakan persamaan garis y = mx + c
m = b konstanta redaman pegas
maka : y = -0,558x + 1,4
b = -0,5587 kg/s
Dengan menggunakan persamaan garis y = mx + c
m = b konstanta redaman pegas
maka : y = 0,316x + 3,061
b = 0,316 kg/s
= -(0,2)
= -0,558 – 1,26238
= 0,70440804 N
= -(0,2)
= -0,316 - 1,056207
= -0,33376141 N
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2013. Penuntun Praktikum Mekanika. Kendari : Universitas Halu Oleo
http://dimasmuzi.blogspot.com/2011/12/osilasi-teredam.html. (Diakses pada tanggal 30 November 2013)
Widodo, Aris dkk. 2011. Sistem Osilasi Teredam. Surabaya: Fakultas MIPA Institut Teknologi Sepuluh November