BAB I
PENDAHULUAN
Penelitian dilaksanakan didalam konteks suatu cara berifikr mengenai data yang meletakan tuntutan-tuntutan khusus pada data, jika data itu memiliki kegunaan ilmiah tertentu. Cara berfikir mengenai data lazimnya mencakup apa secara longgar menunjuk sebagai teori.
Penelitian pada dasarnya merupakan operasionalisasi dari metode ilmiah, yaitu metode yang digunakan untuk memperoleh pengetahuan ilmiah. Teori merupakan bagian dari ilmu yang memberikan penjelasan mengenai fenomena alam. Karena teori bagian dari ilmu maka memiliki jalinan erat dengan penelitian karena Penelitian merupakan proses yang sistematis untuk mengembangkan teori. Oleh karena itu, penulis mencoba untuk memaparkan unsure-unsur didalam penelitian itu sendiri diantaranya konsep, konstruk, proposisi dan teori.
Namun pada pembahasan makalah ini lebih ditekankan pada pembahasan konsep dan konstruk.
BAB II
PEMBAHASAN
Konsep adalah istilah mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Istilah konsep berasal dari bahasa latin conceptum, artinya sesuatu yang dipahami. Aristoteles dalam "The classical theory of concepts" menyatakan bahwa konsep merupakan penyusun utama dalam pembentukan pengetahuan ilmiah dan filsafat pemikiran manusia. Konsep merupakan abstraksi suatu ide atau gambaran mental, yang dinyatakan dalam suatu kata atau simbol. Konsep dinyatakan juga sebagai bagian dari pengetahuan yang dibangun dari berbagai macam kharakteristik.
Bungin mengartikan konsep sebagai generalisasi dari sekelompok fenomena tertentu yang dapat dipakai untuk menggambarkan berbagai fenomena yang sama. Sedangkan Kerlinger menyebut konsep sebagai abstraksi yang dibentuk dengan menggeneralisasikan hal-hal khusus. Jadi konsep merupakan sejumlah cirri atau standar umum suatu objek.
Dari wikipedia bahasa Indonesia dijelaskan bahwa Konsep merupakan abstrak, entitas mental yang universal yang menunjuk pada kategori atau kelas dari suatu entitas, kejadian atau hubungan. Pengertian Konsep sendiri adalah universal di mana mereka bisa diterapkan secara merata untuk setiap extensinya. Konsep juga dapat diartikan pembawa arti.
Pengetahuan tentang konsep penting dipahami karena beberapa alasan. Pertama, untuk menyederhanakan proses riset dengan cara mengombinasikan karakteristik-karakteristis tertentu, objek-objek atau individu-individu ke dalam kategori yang lebih umum. Kedua, konsep menyederhanakan komunikasi diantara orang-orang yang ingin berbagi pemahaman tentang konsep yang digunakan dalam riset. Ketiga, sebagai dasar untuk membangun variable maupun skala pengukuran yang akan digunakan.
Woodruff (dalam Amin, 1987), mendefinisikan konsep sebagai berikut: (1) suatu gagasan/ide yang relatif sempurna dan bermakna, (2) suatu pengertian tentang suatu objek, (3) produk subjektif yang berasal dari cara seseorang membuat pengertian terhadap objek-objek atau benda-benda melalui pengalamannya (setelah melakukan persepsi terhadap objek/benda). Pada tingkat konkrit, konsep merupakan suatu gambaran mental dari beberapa objek atau kejadian yang sesungguhnya. Pada tingkat abstrak dan komplek, konsep merupakan sintesis sejumlah kesimpulan yang telah ditarik dari pengalaman dengan objek atau kejadian tertentu. Dengan menggunakan definisi pembentukan konsep, Woodruff menyarankan bahwa suatu pernyataan konsepsi dalam suatu bentuk yang berguna untuk merencanakan suatu unit pengajaran ialah suatu deskripsi tentang sifat-sifat suatu proses, struktur atau kualitas yang dinyatakan dalam bentuk yang menunjukkan apa yang harus digambarkan atau dilukiskan sehingga siswa dapat melakukan persepsi terhadap proses, struktur atau kualitas bagi dirinya sendiri.
Sedangkan konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan diukur atau memberikan batasan pada konsep. Dalam tahapan riset, proses ini termasuk pada definisi konsep.
Istilah konsep kadang kala disebut juga konstruk (construct). Keduanya sebenarnya sama saja. Hanya kadang-kadang suka dibedakan, yaitu sebutan kontruk dikhususkan pada sesuatu yang bisa diukur-ukur (ditimbang, dihitung dsb). Dalam bahasan tentang penyusunan instrumen penelitian (baca: instrumen pengumpulan data dengan teknik tes dan pengukuran) suka ditemukan istilah validitas konstruk ((construct validity, kesahihan (kebenaran) berlandas makna hakiki konstruk atau konsep]. Itu maksudnya yang “digambarkan” dalam bentuk “definisi operasional” tentang konsep/konstruk itu benar atau tepat. “Construct validity refers to the degree to which inferences can legitimately be made from the operationalizations in your study to the theoretical constructs on which those operationalizations were based.” (Research Method Knowledge Base–online).
Ambil contoh konsep/konstruk “partisipasi masyarakat.” Apa makna hakliki partisipasi itu? Partisipasi masyarakat itu yang “take part” atau yang “involve.” Take part (asmbil bagian) artinya benar-benar melakukan peran tertentu (lihat definisi peran di bawah). Involve (terlibat) artinya terlibat, tetapi tidak pegang peranan. Jika orang tua murid ikut membicarakan bagaimana sekolah akan dikembangkan, ikut merencanakan program pengembangan sekolah, ikut melaksanakan program, ikut memonitor dan mengevaluasi program, itu namanya berperan serta (berpartisipasi). Jika orang tua membantu menyumbang uang untuk mengembangkan sekolah, itu artinya orang tua terlibat dalam pengembangan sekolah, tapi tidak ikut berpartisipasi (take part).
Dengan makna hakiki partisipasi seperti itu, maka jika yang tergali dalam (oleh) penelitian hanya keterlibatan (involvement) saja, itu artinya datanya tidak valid sesuai hakekat konstruknya. Jadi, dapat dikatakan pula bahwa “instrumen” untuk menggali data itu tidak memenuhi syarat validitas konstruk. Jadi, akhirnya, datanya “bias” (menyimpang dari yang sebenar-benarnya, alias salah, alias tidak sahih–shahih, bahasa Arab, artinya benar atau betul).
Suatu konsep harus diurai menjadi suatu konstruk (dalam suatu riset) karena :
Menurut konotasinya, konsep dapat dibedakan atas dua jenis yaitu: konsep konkrit dan konsep abstrak.
Menurut denotasinya, konsep dapat dibedakan atas dua jenis yaitu: konsep umum dan konsep khusus. Konsep umum adalah konsep yang denotasinya mencakup keseluruhan hal yang diliputinya. Konsep ini dibedakan atas dua macam yakni:
Konsep ini hanya meliputi sebagian dari keseluruhan. Konsep ini dibedakan atas konsep partikular dan konsep singular.
BAB III
SIMPULAN
Konsep adalah istilah mengekspresikan sebuah ide abstrak yang dibentuk dengan menggeneralisasikan objek atau hubungan fakta-fakta yang diperoleh dari pengamatan. Sedangkan konstruk adalah konsep yang dapat diamati dan diukur atau memberikan batasan pada konsep. Dalam tahapan riset, proses ini termasuk pada definisi konsep.
Jenis-jenis konsep terbagi menjadi dua, yaitu: konsep secara umum dan konsep secara khusus. Adapun ciri-ciri dari konsep: Terbentuk dengan jalan abstraksi dan generalisasi, Tidak dapat dinyatakan benar atau salah, Jelas tidaknya suatu konsep, ditentukan oleh istilah yang digunakan, dan tingkat/derajat keabstrakannya, konsep hanya dapat diamati atau diukur melalui konstruk atau yang lebih dikenal dengan nama variabel. Fungsi konsep: Fungsi kognitif, fungsi evaluatif, fungsi operasional, fungsi komunikasi.
DAFTAR PUSTAKA