Published using Google Docs
BAHAN AJAR SEJARAH
Updated automatically every 5 minutes


SEJARAH INDONESIA KUNO

PRASEJARAH DI INDONESIA

Awal jaman prasejarah adalah sejak bumi Indonesia didiami dan berakhir

setelah Indonesia mengenal tulisan. Prasasti yang paling tua adalah prasasti Kutai

yang diperkirakan ditulis pada abad ke-5 Masehi. Meskipun dalam prasasti

tersebut tidak disebutkan tarikh pembuatannya, akan tetapi berdasarkan pada hasil

penelitian maka diperkirakan prasasti tersebut dibuat pada abad ke-5 Masehi.

Awal prasejarah tidak dapat diteliti melalui prasasti tetapi dapat diteliti

melalui fosil-fosil yang ditemukan terutama banyak ditemukan di pulau Jawa.

Fosil yang usianya paling tua yang ditemukan di pulau Jawa adalah

phitecanthropus mojokertensis dimana usianya diperkirakan sekitar 1,9 juta tahun.

Berdasarkan kriteria bahan pembuatan alat, maka masa prasejarah di

Indonesia dibagi ke dalam :

1. Jaman Batu

- Jaman batu tua (Paleolithicum)

- Jaman Batu Madya (Mesolithicum)

- Jaman Batu Besar (Neolithicum)

Selain itu juga terdapat jaman batu besar (megalithikum), tetapi

megalithikum ini bukan merupakan jaman melainkan kebudayaan

yang berkembang terutama berkaitan dengan aspek religi.

2. Jaman Logam

- Jaman Perunggu

- Jaman Besi

Di Indonesia tidak dikenal jaman tembaga karena tidak ditemukan

bukti alat-alat yang terbuat dari tembaga. Diperkirakan pada saat

bangsa lain memasuki jaman tembaga, Indonesia masih berada pada

jaman neolithikum-megalithikum.

Selain didasarkan pada kriteria bahan pembuatan alat, pembagian jaman

prasejarah di Indonesia juga dibagi berdasarkan pada cara memenuhi kebutuhan

hidup atau berdasarkan system mata pencaharian. Berdasarkan system mata

pencaharian maka jaman prasejarah di Indonesia dibagi ke dalam :

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

1. Jaman berburu dan mengumpulkan makanan

2. Jaman bercocok tanam

3. Jaman perundagian

KONTAK AWAL BANGSA INDONESIA

DENGAN BANGSA LAIN

Bila dilihat dari letak Indonesia merupakan

jembatan penghubung yang terletak di tengah-

tengah dua Negara besar yang merupakan sentral

perekonomian Asia yaitu India dan Cina.

Hubungan India-Cina terjadi jauh sebelum abad

V Masehi. Bukti-bukti adanya hubungan India –

Indonesia tidak begitu banyak. India sejak

sebelum tarikh masehi telah mengenal tulisan

dan telah mengenal system kerajaan, mestinya

terdapat peninggalan sejarah yang merekam

hubungan India- Indonesia secara jelas. Namun

ternyata tidak ditemukan dengan lengkap.

Beberapa bukti mengenai hubungan India –

Indonesia :

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

- Kitab Jataka, mengenai kelahiran sang

Budha Sidharta Gautama, dalam kitab

tersebut disebut sebut sebuah negeri yaitu

Svarnabhumi = Sumatera ?

- Kitab Ramayana, menceritakan kisah

Rama- Shita yang menyebut-nyebut

beberapa negeri yaitu Yavadwipa dan

Swarnadwipa = Pulau Jawa dan Sumatera

?

Hubungan antara India – Indonesia

kemungkinan terjadi jauh sebelum tarikh awal

masehi. Dimana hubungannya dimasa-masa yang

akan datang lebih intensif lagi. Ada suatu kitab

dari Timur Tengah yaitu kitab Periplous tes

Erythras Thalasses (abad I) yang tidak diketahui

penulisnya. Dalam kitab-kitab tersebut disebut

negeri chryse yang berarti emas = Swarnabhumi

= Sumatera ?

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

Kemudian dari kitab Geographike Hyphegesis

yang ditulis oleh Claudius Ptolomeus disebutkan

beberapa negeri yaitu :

- Argyre Chora = negeri perak

- Chrysye chora = negeri emas

- Chrysye chersonesos = semenanjung

emas

- Iabadiou = pulau enjelai

Selian itu bangsa Indonesia juga telah

mengadakan kontak dengan bangsa Cina.

Dimana ditemukan bukti-bukti yang

menunjukkan adanya hubungan dengan Negara

Cina yang sangat erat. Jalan laut baru

dipergunakan sekitar abad ke-I Masehi dimana

perhatian bangsa India terhadap Indonesia lebih

banyak bila dibandingkan dengan bangsa Cina.

Diduga jalur laut antara Cina- Indonesia mulai

terbuka pada abad IV Masehi. Sehubungan

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

dengan adanya ketertarikan kaisar-kaisar Cina

yang mulai memindahkan pusat

pemerintahannya ke bagian selatan sehingga

perhatian mereka mulai kearah bagian selatan.

HIPOTESIS TENTANG PROSES

AKULTURASI BUDAYA INDONESIA-

INDIA

Teori-teori mengenai proses akulturasi antara

budaya Indonesia dengan India :

1. Teori Kolonisasi

- Hipotesa Ksatria

Majumdar menyatakan bahwa ada

petualang India setelah sesampainya di

Indonesia membangun koloni. Para

kolonis ini kemudian mengadakan

hubungan dagang dan mendatangkan para

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

seniman dari India untuk membangun

candi-candi di Indonesia.

C.C Berg menyatakan bahwa kebudayaan

India itu dibawa oleh orang-orang India

yang sesampainya di Indonesia mereka

menikah dengan puteri-puteri bangsawan/

pemuka masyarakat Indonesia. Setelah

menikah, mereka menjadi raja di

Indonesia dan menurunkan dinasti-dinasti

J.L Moens menghubungkan berdirinya

kerajaan-kerajaan Hindu-Budha di

Indonesia dengan runtuhnya kerajaan-

kerajaan Hindu-Budha di India. Sehingga

dia menafsirkan bahwa keluarga/ dinasti

raja India yang runtuh itu meninggalkan

India untuk pergi ke Indonesia dan

mendirikan kerajaan di Indonesia.

- Hipotesa Waisya

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

N.J korm berpendapat bahwa pengaruh

India di Indonesia datang dari bangsa

India sendiri yaitu dari kaum pedagang.

Dimana selain berdagang mereka

melakukan pernikahan dengan penduduk

pribumi.

- Hipotesa Brahmana

Menurut J.C van Leur, bila dilihat dari

upacara-upacara yang dilakukan maupun

bahasa yang dipergunakan di lingkungan

keratin merupakan kebudayaan khusus

para brahmana. Jadi van Leur

menyimpulkan bahwa yang membawa

pengaruh India itu adalah kaum brahmana

2. Teori Arus Balik

Menurut F.D.K Bosch, dalam proses

akulturasi kebudayaan ini bangsa Indonesia turut

berperan aktif. Pada mulanya, orang-orang dari

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

India yang membawa agama Hindu dan Budha

yaitu dari golongan intelektual melalui jalan

dagang yang lajim dilalui para pelancong dengan

menumpang kapal dagamg. Setelah sampai di

Indonesia, mereka kemudian diundang untuk

memberi suatu sinar kehinduan pada masyarakat

Indonesia. Setelah orang Indonesia ini masuk

agama Hindu- Budha kemudian mereka sendiri

belajar ke India lalu kembali pulang dan aktif

menyebarkan agama Hindu-Budha di Indonesia.

KERAJAAN KUTAI

Berdasarkan temuan para arkeolog atas tujuh buah yupa

1

yang memuat

prasasti (hanya 4 yang berhasil dibaca dan diterjemahkan). Prasasti itu

menggunakan huruf Pallawa, yang menurut bentuk dan jenisnya berasal dari

sekitar 400 Masehi dengan bahasa sansekerta, dan ditulis dalam bentuk puisi

anustub.

2

Maka berdasarkan hal tersebut diketahuilah adanya sebuah kerajaan

kuno Indonesia yaitu kerajaan Kutai yang telah sekian lama terlupakan. Kerajaan

1 Yupa adalah sebentuk tiang batu berukuran kurang lebih 1 meter sebahagian ditanam diatas tanah. Pada tiang batu inilah tergurat prasasti dari kerajaan Kutai yang dianggap sebagai sumber tulisan tertua sehingga Indonesia mulai memasuki masa sejarah dan mengakhiri masa prasejarahnya. 2 DR. R. Soekmono, 1981, Pengantar Sejarah kebudayaan Indonesia, 2, hal. 35.

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

Kutai dalam kontek sejarah nasional Indonesia baku dikenal sebagai kerajaan

tertua

3

yang bernafaskan agama Hindu.

Terletak di Kalimantan Timur tepatnya di Hulu Sungai Mahakam

Kabupaten Kutai. Tidak diketahui secara pasti angka tahun berdirinya. Para ahli

hanya dapat menduga bahwa kerajaan Kutai setidaknya sudah ada sejak abad ke-

V M hal ini dapat dilihat dari jenis hurufnya yang pranagari dan berasal dari India

Selatan yang banyak ditemukan di daerah itu dalam waktu yang relatif sama, dan

nama Kutai sendiri digunakan untuk menyebut kerajaan yang dianggap paling tua

ini karena letak ditemukannya prasasti berada di kabupaten Kutai (tidak diketahui

secara pasti apa nama dari kerajaan tersebut).

Prasasti Kutai I4

Transkripsi:

srimatah sri-narendrasya,

kundungasya mahatmanah,

putro svavarmmo vikhyatah,

vansakartta yathansuman,

tasya putra mahatmanah,

trayas traya ivagnayah,

tesan trayanam pravarah,

tapo-bala-damanvitah,

sri mulawarmma rajendro,

yastva bahusuvarnnakam,

tasya yajnasya yupo „yam,

dvijendrais samprakalpitah.

Terjemahan:

3 Dianggap tertua karena belum ditemukan sumber tulisan yang lebih tua dari prasasti Kutai. 4 R. M. Poerbatjaraka, Riwayat Indonesia, I, 1952, hal. 9.

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN



SEJARAH INDONESIA KUNO

Sang Maharaja Kundunga, yang amat mulia,

mempunyai putra yang mashur, Sang Aswawarman

namanya, yang seperti Sang Ansuman (= dewa

Matahari) menumbuhkan keluarga yang sangat mulia.

Sang Aswawarman mempunyai putra tiga, seperti api

(yang suci) tiga. Yang terkemuka dari ketiga putra itu

ialah Sang Mulawarman, raja yang berperadaban baik,

kuat dan kuasa. Sang Mulawarman telah mengadakan

kenduri (selamatan yang dinamakan) emas-amat

banyak. Buat peringatan kenduri (selamatan) itulah

tugu batu ini didirikan oleh para brahmana.

Prasasti Kutai II5

Transkripsi:

srimad-viraja-kirtteh

rajnah sri-mulavarmmanah punyam

srnvantu vipramukhyah

ye canye sadhavah purusah

bahudana-jivadanam

sakalpavrksam sabhumidanan ca

tesam punyagananam

yupo „yan stahapito vipraih

5 Ibid., hal. 10.

RANGKUMAN MATERI PERKULIAHAN