PASTA GIGI
Pasta gigi adalah sejenis pasta yang digunakan untuk membersihkan gigi. Pasta gigi yang baik adalah pasta gigi yang tidak membuat mulut kering, permukaan gigi menjadi kasar dan menimbulkan alergi. Sebelum memilih pasta gigi ada baiknya kita mengetahui komposisi atau isi dari pada pasta gigi yang akan digunakan karena semua pasta gigi mengandung lebih dari satu bahan aktif. Pada umumnya pasta gigi yang banyak dijumpai dipasaran merupakan kombinasi dari bahan abrasif, detergen dan satu atau lebih bahan terapeutik. Oleh karena itu kita harus dapat memilih pasta gigi yang benar-benar cocok untuk jenis dan kondisi gigi.
Berikut adalah kandungan yang terdapat dalam odol atau pasta gigi:
Menyusun 50 % dari pasta gigi, partikel-partikel zat abrasif mampu menghilangkan plak gigi sehingga mencegah gigi berlubang dan penyakit periodontal. Zat-zat abrasif terdiri atas partikel aluminium hidroksida (Al(OH)3), kalsium karbonat (CaCO3), berbagai fosfat hidrogen kalsium, berbagai silika dan zeolit, serta hidroksiapatit (Ca5(PO4)3OH). Nanokristal hidroksiapatit dan berbagai kalsium fosfat merupakan zat remineralisasi, yaitu zat yang dapat mereformasi enamel gigi.
Beberapa merek berisi bubuk mika putih yang bertindak sebagai zat abrasif ringan dan menambah kilauan pada gigi. Zat abrasif menghilangkan noda dari permukaan gigi, tetapi belum terbukti meningkatkan kesehatan gigi dan menghilangkan plak.
No. | Senyawa | Struktur Molekul | Unsur Penyusun |
1 | Aluminium hidroksida Al(OH)3 | Aluminium (Al) Oksigen (O) Hidrogen (H) | |
2 | Kalsium karbonat CaCO3 | Kalsium (Ca) Oksigen (O) Karbon (C) | |
3 | Fosfat hidrogen kalsium | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/24441#section=Top | Fosfor (P) Kalsium (Ca) Oksigen (O) Hidrogen (H) |
4 | Silika | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/14941#section=Top | Kalsium (Ca) Oksigen (O) Silikon (Si) |
5 | Zeolit | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/92026169#section=Top | Aluminium (Al) Kalsium (Ca) Hidrogen (H) Oksigen (O) Silikon |
6 | Hidroksiapatit Ca5(PO4)3OH | Kalsium (Ca) Fosfor (P) Oksigen (O) Hidrogen (H) |
Kandungan dominan dalam odol atau pasta gigi adalah fluoride, yang berfungsi untuk melindungi gigi agar tidak membusuk, menjaga gigi agar tidak berlubang. Tambahan fluoride dalam pasta gigi memiliki efek menguntungkan pada pembentukan enamel dan tulang gigi. Sodium fluoride (NaF) adalah sumber fluoride yang sering digunakan, selain itu stannous fluoride (SnF2), Olaflur (garam organik fluorida), dan natrium monofluorophosphate (Na2PO3F) juga digunakan. Stannous fluoride (SnF) telah terbukti lebih efektif daripada sodium fluoride (NaF) dalam mengurangi karies gigi dan mengendalikan gingivitis.
Berdasarkan Standar Nasional Indonesia, kandungan fluoride dalam odol orang dewasa adalah 800 hingga 1.500 ppm. Sementara untuk anak-anak, kandungan fluoride yang dibolehkan 500 ppm hingga 1.000 ppm. Oleh karena itu pilihlah pasta gigi yang mengandung cukup fluoride. Namun, anak-anak dibawah 3 tahun sebaiknya tidak memakai odol. Pasalnya, terlalu banyak fluoride justru tidak bagus dan membuat gigi lebih rapuh. Dari hasil penelitian di banyak negara, fluoride merupakan bahan yang terbukti dapat mencegah karies gigi. Penambahan zat adiktif fluoride sebagai desinfektan juga dapat membunuh kuman-kuman yang ada di plak gigi hingga beberapa jam setelah melakukan sikat gigi. Namun bukan berarti fluoride sama sekali tidak berbahaya bagi tubuh manusia, hingga kini fluoride masih dipakai para ahli senjata sebagai bahan campuran pembuatan bom atom, jika tertelan dalam dosis tertentu fluoride dapat menimbulkan gangguan kesehatan pada beberapa organ vital tubuh.
No. | Senyawa | Struktur Molekul | Unsur Penyusun |
1 | Sodium fluoride (NaF) | Natrium (Na) Fluor (F) | |
2 | Stannous fluoride (SnF2) | Stannum (Sn) Fluor (F) | |
3 | Olaflur (garam organik fluorida) | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/23257#section=2D-Structure | Karbon (C) Hidrogen (H) Fluor (F) Nitrogen (N) Oksigen (O) |
4 | Natrium monofluorophosphate (Na2PO3F) | Natrium (Na) Fosfor (P) Fluor (F) Oksigen (O) |
Umumnya, meskipun tidak semua, pasta gigi mengandung sodium lauryl sulfate (SLS) atau surfaktan yang berfungsi sebagai deterjen dan merupakan penyebab pasta gigi berbusa. SLS ditemukan dalam banyak produk perawatan lainnya seperti sampo. SLS memungkinkan distribusi pasta gigi ke seluruh permukaan gigi dan meningkatkan kekuatan membersihkan gigi.
C12H25O4S.Na atau C12H25NaO4S :
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/3423265#section=Top
Triclosan atau seng klorida (ZnCl2) merupakan zat antibakteri yang digunakan untuk mencegah radang gusi dan membantu mengurangi tartar dan bau mulut. Penelitian klinis menunjukkan bahwa triclosan dalam pasta gigi efektif dalam mengurangi plak dan radang gusi
Triclosan
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/24848164#section=Top
Pasta gigi dalam berbagai warna dan rasa dimaksudkan untuk mendorong penggunaan produk. Penyedap digunakan untuk memberi rasa pada pasta gigi seperti peppermint/adas, spearmint, winter green, anethole adas manis , aprikot , permen karet, kayu manis, lavender, nimba, jahe, vanili, lemon, jeruk, dan pinus. Penyedap ditambahkan ke pasta gigi dalam bentuk minyak. Penambahan rasa atau aroma tidak berpengaruh pada penurunan plak pada gigi.
Dalam odol atau pasta gigi mengandung mikrokalsium. Mikrokalsium yang menempel pada lapisan plak gigi secara berkala melepaskan kalsium, sehingga dapat meningkatkan kadar kalsium di dalam mulut sebesar 50-100%. Jumlah ini diasumsikan akan membantu penyerapan kalsium lebih baik. Setiap mengonsumsi makanan yang mengandung asam atau manis, maka terjadi pengikisan kalsium pada gigi. Fungsi mikrokalsium dalam odol berfungsi mencegah pengikisan tersebut.
Bahan lain yang ditambahkan pada pasta gigi dewasa ini adalah pyrophosphates yang membantu mencegah timbulnya karang gigi.
Sodium pyrophosphate
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/24403#section=Top
Zat mikro lain ditambahkan diantaranya untuk mencegah pasta gigi kering menjadi bubuk. Zat tersebut diantaranya adalah berbagai gula alkohol, seperti gliserol, sorbitol, atau xylitol, atau derivatif yang terkait, seperti 1,2-propilen glikol dan polietilen glikol. Strontium chloride atau kalium nitrat digunakan dalam beberapa pasta gigi untuk mengurangi sensitivitas. Natrium polifosfat ditambahkan untuk meminimalkan pembentukan tartar.
No. | Senyawa | Struktur Molekul | Unsur Penyusun |
1 | Gliserol CH2OH-CHOH-CH2OH atau HOCH2CH(OH)CH2OH | Karbon (C) Hidrogen (H) Oksigen (O) | |
2 | Sorbitol | Karbon (C) Hidrogen (H) Oksigen (O) | |
3 | Xylitol | Karbon (C) Hidrogen (H) Oksigen (O) | |
4 | 1,2-propilen glikol CH3CHOHCH2OH | Karbon (C) Hidrogen (H) Oksigen (O) | |
5 | Polietilen glikol | Hidrogen (H) Karbon (C) Oksigen (O) Sulfur (S) | |
6 | Strontium chloride | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/5362485#section=Top | Stronisium (Sr) Klor (Cl) |
7 | Kalium nitrat | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/24434 | Kalium (K) Nitrogen (N) Oksigen (O) |
8 | Natrium polifosfat C88H102N8Na2O50P6+2 | https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/54697250 | Natrium (Na) Karbon (C) Hidrogen (H) NItrogen (N) Oksigen (O) Fosfor (P) |
Kandungan lain dalam odol adalah formalin. Menurut Wakil Dekan IV Fakultas Kedokteran Gigi Universitas Trisakti Dr. Tri Erri Astoeti, drg, M.Kes, formalin dalam odol dipakai untuk merawat fungsi semua kandungan dalam odol, sehingga kondisi produk tetap aman, biarpun odol telah dibuka. Ketentuan dari Badan Pengawas Obat dan Makanan adalah jika tidak melebihi 0.05 persen komposisi, formalin dalam odol tidak perlu dicantumkan.
Formalin atau Formaldehid
https://pubchem.ncbi.nlm.nih.gov/compound/712
Berdasarkan penjelasan di atas, kita dapat mengetahui bahwa tidak semua pasta gigi aman untuk dipakai, walaupun dikatakan dapat membuat gigi putih cemerlang. Berikut adalah kriteria yang dapat digunakan ketika akan memilih jenis pasta gigi:
Hal-hal lain yang harus diperhatikan dalam memilih dan menggunakan pasta gigi:
Sumber Informasi:
https://kimiareni.wordpress.com/
https://en.wikipedia.org/wiki/Toothpaste