Penggunaan Metode Pemberian Tugas Untuk Meningkatkan Prestasi Belajar Fisika Kompentensi Dasar Pemuaian Zat Di Kelas VIIE Semester Gasal SMP Negeri 6 Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010
Oleh: Suryani,S.Pd
(Guru SMP Negeri 6 Wonogiri ,Kabupaten:Wonogiri)
ABSTRAK
Tujuan penelitian ini untuk mengetahui apakah pembelajaran Fisika dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar Fisika pada Kompentensi Dasar Pemuaian Zat di kelas VII E SMP Negeri 6 Wonogiri Tahun Pelajaran 2009/2010
Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian tindakan kelas ini adalah metode eksperimen.Subyek penelitiannya adalah siswa kelas VII E SMP Negeri 6 Wonogiri ,Tahun pelajaran 2009/2010 dengan jumlah siswa 36 siswa,terdiri dari 16 perempuan dan 20 siswa laki-laki.Teknik pengumpulan data menggunakan teknik dokumentasi ulangan harian dan teknik nilai tes tertulis pada siklus 1 maupun pada siklus 2.
Dari analisis data diperoleh hasil rata-rata ulangan harian pada kondisi awal 64,55,nilai rata-rata pada siklus 1 adalah 65,50 dan nilai rata-rata pada siklus 2 adalah 66,39.Berarti nilai rata-rata ulangan harian meningkat .
Kesimpulan dari penelitian tindakan kelas ini adalah “Pengajaran Fisika dengan menggunakan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar siswa pada kompentensi dasar Pemuaian Zat kelas VII E SMP Negeri 6 Wonogiri”
Kata Kunci:Peningkatan Hasil Belajar,Metode pemberian Tugas.
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Peningkatan prestasi belajar siswa merupakan harapan dan tujuan proses pembelajaran suatu materi pelajaran.Prestasi siswa dikatakan baik jika proses pembelajaran tersebut berhasil.Berbagai sarana dan prasarana diciptakan dan disediakan agar prestasi belajar memenuhi harapan semua pihak,teatapi kenyataanya menunjukkan prestasi belajar IPA Fisika rendah ,belum seperti yang diharapkan.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi keberhasilan suatu proses pembelajaran di sekolah antara lain: 1.Ruang/tempat proses belajar mengajar dilaksanakan.2.Subyek didik/ siswa yang akan menerima pelajaran.3.Pendidik/guru yang menyampaikan pelajaran.Salah satu penyebab prestasi belajar rendah ,adalah adanya siswa /subyek didik yang kurang termotivasi dalam belajar.Maka perlu dorongan belajar,kalau perlu diawali dengan keterpaksaan dengan cara guru memberikan tugas yang dikerjakan di rumah agar siswa mau belajar.
Metode pembelajaran yang umum dipakai di sekolah adalah metode ceramah,dengan menggunakan metode ini siswa cenderung kurang memperhatikan,Maka penulis mengadakan penelitian yang mengupas penggunaan metode pemberian tugas untuk meningkatkan prestasi belajar Fisika pada “Kompentensi Dasar Pemuaian Zat “di kelas VII E Semester Gasal SMP Negeri 6 wonogiri,Tahun Pelajaran 2009/2010.
Identifikasi Masalah
Beberapa masalah yang berkaitan dengan proses belajar mengajar pada kompentensi dasar ini adalah:
Pembatasan Masalah
Karena terlalu luasnya permasalahan, maka masalah yang dikaji dalam penelitian ini dibatasi pada:
Perumusan masalah.
Berdasarkan latar belakang masalah yang ditimbulkan dirumuskan :”Apakah penggunaan metode pemberian tugas lebih efektif daripada tanpa pemberian tugas dalam pembelajaran Fisika pada kompentensi Dasar Pemuaian zat?”
Tujuan Penelitian
Untuk mengetahui apakah penggunaan metode pemberian tugas lebih efektif dibandingkan dengan tanpa pemberian tugas dalam pembelajaran Fisika pada kompentensi dasar pemuaian zat.
KAJIAN TEORI
Hakikat Fisika
Fisika sebagai salah satu cabang ilmu pengetahuan,tentunya tidak hanya dipandang sebagai sekumpulan informasi hasil kajian generasi lalu yang harus diteruskan kepada peserta didik,tetapi harus pula dipandang sebagai alat pendidikan yang potensial yang dapat memberikan urunan nyata untuk mewujudkan manusia Indonesia seutuhnya(Rini Budiarti ,1998:1).Dengan demikian,maka memerlukan pendekatan-pendekatan tertentu dan metode yang sesuai ,serta sarana yang mendukung untuk memantapkan berbagai konsep Fisika pada peserta didik,sehingga dihasilkan peserta didik yang menguasai pengetahuan,ketrampilan serta berkepribadian yang tangguh.
Peserta didik perlu diberi kesempatan melalui kegiatan pengamatan,percobaan,pemecahan masalah,diskusi dan tugas untuk mengembangkan pemahaman dan penghayatan prinsip-prinsip dan nilai-nilai Fisika,agar dapat berfikir kritis ,menumbuhkan sikap ilmiah yang akan menghasilkan lulusan /tenaga kerja yang potensial dan berkualitas yang merupakan sumber daya manusia bagi pembangunan.
Metode ceramah
Metode ceramah merupakan metode yang paling banyak digunakan dengan berbagai kelebihan,antara lain(1)Waktu lebih efisien,dalam waktu yang singkat dapat menyampaikan materi dan informasi yang banyak (2) Jumlah siswa yang mengikuti lebih banyak (3)Dapat dipakai untuk mengulang/member pengantar pada pelajaran (4)Dapat dipakai pada orang dewasa (5)Tidak banyak memerlukan alat bantu(6)Biayanya relatif murah.Sedangkan kelemahan metode ceramah antara lain(1)Biasanya yang dipakai hanya satu indera (2)Sulit dipakai pada anak-anak (3)Menghalangi respons dari orang yang belajar (4)Dapat menjadi kurang menarik (5)Membatasi daya ingat (6)Hanya sedikit pengajar yang dapat menjadi pembicara yang baik.
Pemberian Tugas
Teknik pemberian tugas biasanya digunakan dengan tujuan agar siswa memiliki hasil belajar yang mantap,karena siswa melaksanakan latihan-latihan selama melaksanakan tugas,sehingga pengalaman siswa dalam mengerjakan sesuatu dapat terintegrasi(Rostiyah NK,1991:133)
Teknik pemberian tugas merupakan cara penyajian bahan dengan memberikan tugas tertentu kepada siswa agar melakukan kegiatan belajar,agar siswa memiliki hasil belajar yang lebih mantap.Siswa akan aktif belajar dan termotivasi untuk meningkatkan kegiatan belajar dan dapat memanfaatkan waktu luangnya untuk kegiatan belajar.
Kelebihan-kelebihan tugas antara lain :(1)Merangsang siswa untuk belajar lebih banyak (2)Mengembangkan kemandirian dan kreativitas siswa (3)Memperluas pandangan guru tentang hal yang dipelajari. (4)Memupuk keberanian siswa mengabil inisiatif,bertanggungjawab dan mandiri.
Kelemahan-kelemahan pemberian tugas : (1)Sering terjadi penipuan,siswa hanya meniru pekerjaan temannya,(2)Dapat dikerjakan orang lain,karena tanpa pengawasan (3)Tugas yang terlalu berat mempengaruhi ketenangan mental anak.
Prestasi Belajar
Prestasi adalah hasil yang telah dicapai, sedangkan belajar adalah penguasaan pengetahuan atau ketrampilan yang dikembangkan oleh mata pelajaran lazimnya ditunjukkan dengan nilai tes atau nilai angka oleh guru(Kamus besar bahasa Indonesia).Prestasi belajara adalah penilaian hasil belajar yang berwujud angka atau huruf sebagai pencerminan hasil yang telah dicapai siswa pada saat tertentu dan jangka waktu tertentu pula.
Kerangka Berfikir
Dalam penelitian ini mengkaji dua metode mengajar,yaitu metode ceramah dam metode pemberian tugas dengan menggunakan 2 siklus,yaitu dalam siklus 1 siswa diberi tugas serta tugas dibahas bersama ,sedangkan dalam siklus 2 siswa diberi tugas kemudian tugas dibahas bersama,yang tidak mengerjakan tugas diberi sanksi harus mengerjakan lagi .
Dari siklus 1 dan siklus 2 diharapkan prestasi belajar siswa meningkat,dengan mengerjakan tugas diharapkan siswa lebih efektif dalam belajar,karena siswa lebih mendalami materi yang diterima dan siswa lebih aktif dalam proses pembelajaran,sehingga hasil yang diperoleh tentu lebih baik dari sebelumnya.
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir seperti uraian di atas,diajukan hipotesis sebagai berikut:Penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan prestasi belajar Fisika pada kompentensi dasar pemuaian zat pada siswa kelas VIIE SMP Negeri 6 Wonogiri Semester Gasal 2009/2010”
METODOLOGI PENELITIAN
Setting Penelitian
Waktu Penelitian.
Penelitian ini dilakukan selama satu semester atau 6 bulan ,mulai bulan Juli 2009 sampai bulan Desember 2009 pada semester gasal.
Tempat Penelitian
Tempat penelitian ini dilakukan sesuai dengan tempat mengajar peneliti yang baru yaitu di SMP Negeri 6 Wonogiri.Sebelumnya penulis bertugas di SMP Negeri 3 Jatisrono ,Wonogiri,mulai bulan Juni 2008 penulis dipindahtugaskan di SMP Negeri 6 Wonogiri.Banyaknya siswa di SMP Negeri 6 Wonogiri ada tiga jenjang yaitu kelas VII,kelas VIII dan kelas IX,sedangkan penulis diberi tugas mengajar di kelas VII D,kelas VIIE , VII F dan VIIG itulah sebabnya penulis mengadakan penelitian di kelas VII E .
Penelitian dilakukan di kelas VIIE Semester Gasal Tahun Pelajaran 2009/2010 SMP Negeri 6 Wonogiri dengan jumlah 36 siswa terdiri dari 16 perempuan dan 20 laki-laki.
Sumber Data
Sumber data dalam penelitian ini adalah dokumen nilai hasil belajar siswa kealas VIIE SMP Negeri 6 Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010 pada kondisi awal sebelum mendapat tindakan dan nilai hasil belajar siswa setelah mendapat tindakan pada pada siklus 1 maupun nilai hasil belajar siswa setelah mendapat tindakan pada siklus 2
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Teknik dan alat pengumpulan data dalam penelitian ini adalah dengan menggunakan teknik dokumentasi ulangan harian dan teknik tes tertulis pada siklus 1 maupun pada siklus 2
Validasi data
Sebelum soal dibuat diawali dengan membuat kisi-kisi soal,supaya validitas terpenuhi,soal merata tidak menumpuk serta memenuhi syarat sesuai dengan kurikulum yang berlaku
Analisis Data
Hasil belajar siswa dapat diketahui dengan membandingkan data kemampuan awal siswa sebelum mendapatkan tindakan dengan hasil tes setelah siswa mendapat tindakan pada siklus 1 maupun siklus 2.
Indikator Kinerja
Dengan menggunakan metode pemberian tugas diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa, karena siswa lebih mendalami materi pembelajaran dengan menambah waktu berlatih di rumah,Kemampuan yang diharapkan nilai rata-rata tes hasil belajar meningkat dari 64,55 menjadi 66,00 memenuhi kriteria ketuntasan minimal.
Prosedur penelitian
Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari 2 siklus,dengan langkah-langkah : (1)Perencanaan tindakan yaitu merencanakan alat yang digunakan dalam pembelajaran Fisika pada kompentensi dasar Pemuaian Zat.(2)Pelaksanaan tindakan untuk mengetahui kemampuan awal siswa dengan menggunakan dokumentasi nilai ulangan harian (3) Melakukan pengamatan kepada siswa apakah siswa menguasai materi pembelajaran setelah mendapat tugas-tugas yang dikerjakan di rumah (4)Refleksi yaitu menyimpulkan hasil belajar siswa yang mendapat tugas dengan dibahas saja tanpa diberi sanksi(siklus 1), dengan hasil belajar siswa bagi yang tidak mengerjakan tugas diberi sanksi untuk mengerjakan lagi sebanyak dua kali dengan diketahui orang tua(siklus 2)
HASIL TINDAKAN DAN PEMBAHASAN
Diskripsi Kondisi Awal
Dalam pembelajaran Fisika kondisi awal masih banyak siswa yang tidak memperhatikan ketika proses belajar mengajar berlangsung,ada yang bercakap-cakap dengan temannya,ada yang keluar masuk kelas ke kamar kecil ,tidak menjawab ketika ditanya guru dengan alasan tidak bisa mengerjakan sehingga pembelajaran siswa terlihat pasif karena dalam pembelajaran tersebut guru hanya menggunakan metode ceramah.Banyak waktu yang tersita untuk menegur siswa,penggunaan waktu pembelajaran menjadi berkurang beberapa menit sehingga materi pembelajaran kurang dipahami siswa.Hal ini dapat dilihat dari dokumen ulangan hariannya yang masih di bawah KKM.Dalam penilaian pembelajaran Fisika kelas VII,sesuai Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan(KTSP), besarnya batas ketuntasan(KKM) adalah 66,namun kenyataannya nilai yang dicapai rata-rata dibawah KKM
Nilai Ulangan harian kondisi awal
No | Uraian | UH 1 | UH 2 | UH 3 |
1 | Nilai terendah | 34 | 40 | 45 |
2 | Nilai tertinggi | 88 | 90 | 85 |
3 | Nilai rerata | 64,55 | 63,92 | 64,55 |
4 | Rentang nilai | 54 | 40 | 40 |
5 | Tuntas | 15 | 20 | 17 |
6 | Tidak tuntas | 21 | 16 | 19 |
Nilai ulangan harian data awal siswa sangat rendah,dari 36 siswa pada ulangan harian 1 yang tuntas 21 siswa sebesar 58℅ ,yang tidak tuntas 15 siswa sebesar42℅.Pada ulangan harian 2 siswa yang tuntas belajar 16 siswa(44℅) yang tidak tuntas 20 siswa(56℅),serta pada ulangan harian 3,menujukkan hasil yaitu siswa yang tuntas 19 siswa(52%) yang tidak tuntas 17 siswa (48%)
Hal tersebut di atas menunjukkan bahwa nilai ulangan harian pada kondisi awal siswa semuanya rendah,yang mendapatkan nilai tuntas semuanya masih di bawah 60℅,selain itu nilai rata-ratanya juga masih sangat rendah yaitu rata-rata ulangan harian 1 adalah 64,55
Diskripsi Hasil Siklus 1
Langkah awal yang dilakukan peneliti yaitu melaksanakan pembelajaran dan menambahkan waktu belajar di rumah dengan memberikan soal-soal latihan yang harus dikerjakan di rumah .Tugas dibahas pada pertemuan berikutnya diakhiri dengan ulangan harian. Dengan metode pemberian tigas di rumah,secara tidak langsung memaksa siswa untuk belajar,sehingga pengetahuannya bertambah dan siswa menjadi berani mengungkapkan pendapatnya.
Setelah diadakan evaluasi ,hasil nilai ulangan harian meningkat,dapat dilihat dari data berikut ini:
No | Uraian | Ulangan Harian |
1 | Nilai terendah | 42 |
2 | Nilai tertinggi | 85 |
3 | Nilai rerata | 65,50 |
4 | Rentang nilai | 42 |
5 | Tuntas | 24 |
6 | Tidak tuntas | 12 |
Ada peningkatan hasil belajar pada siklus 1 ,yaitu nilai rata-rata meningkat dari 64,55 menjadi 65,50,siswa yang telah tuntas belajar meningkat 21 siswa menjadi 24 siswa (8,3%)
Diskripsi Hasil Siklus 2
Langkah peneliti dalam pembelajaran Fisika adalah menggunakan metode pemberian tugas siswa yang dikerjakan di rumah, dengan memberikan sanksi pada siswa yang tidak mengerjakan tugas.Sanksi yang diberikan berupa sanksi yang mendidik siswa agar mau belajar.Siswa yang tidak mengerjakan tugas diminta mengerjakan ulang sebanyak dua kali dan harus diberitahukan pada orang tua, dengan bukti ada tanda tangan orang tua.
Dari hasil pengamatan ,semua siswa mengerjakan tugas rumah,pada saat guru mengajukan pertanyaan makin banyak siswa yang berebut ingin menjawab pertanyaan guru.Pada pembelajaran ini siswa makin aktif, siswa yang keluar masuk kelaspun juga sudah berkurang.
Hasil ulangan pada siklus 2:
No | Uraian | Ulangan Harian |
1 | Nilai terendah | 45 |
2 | Nilai tertinggi | 90 |
3 | Nilai rerata | 66,39 |
4 | Rentang nilai | 45 |
5 | Tuntas | 30 |
6 | Tidak tuntas | 6 |
Terdapat peningkatan hasil belajar dari siklus 1 ke siklus 2,nilai rerata meningkat dari 65,50 menjadi 66,39 meningkat sebesar 2,5%, siswa yang telah tuntas belajar juga meningkat dari 24 menjadi 30 siswa
Pembahasan/diskusi
Hasil pengamatan hasil belajar dari kondisi awal sampai siklus 2 dapat dilihat pada tabel berikut:
No | Nilai Ulangan | Kondisi Awal | Siklus 1 | Siklus 2 |
1 | Terendah | 34 | 42 | 45 |
2 | Tertinngi | 88 | 85 | 90 |
3 | Rerata | 64,55 | 65,50 | 66,39 |
4 | Tuntas | 15 | 24 | 30 |
5 | Tidak tuntas | 21 | 12 | 6 |
Dari hasil pengamatan pada kondisi awal sampai kondisi akhir terdapat peningkatan keaktifan siswa dalam proses pembelajaran,serta terdapat peningkatan hasil belajar,meskipun peningkatannya relatif kecil.Nilai rerata meningkat dari 64,55 menjadi 66,39 meningkat sebesar 5,1%
Hasil Tindakan
Berdasarkan data yang diperoleh menunjukkan bahwa penggunaan metode pemberian tugas dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa.Dengan menerapkan metode pemberian tugas ini ternyata dapat meningkatkan prestasi belajar siswa jika tugas yang diberikan ada tindak lanjut dari guru.
Bagi siswa yang mengerjakan tugas tanpa diberi penilaian oleh guru,tidak menambah kreatifitas siswa.Siswa yang rajin merasa tidak ada bedanya dengan siswa yang tidak rajin dalam hal prestasi belajar,sehingga kreatifitas siswa tidak meningkat.Setelah siswa yang rajin diberi reward,ternyata bisa menumbuhkan semangat siswa yang lain menjadi rajin.
Dengan pembelajaran Fisika menggunakan metode pemberian tugas di rumah,siswa yang tidak mengerjakan tugas juga diberi sanksi,akhirnya bisa mendorong siswa yang kurang rajin menjadi lebih rajin karena merasa malu dengan orang tuanya
Ternyata metode pemberian tugas siswa dapat meningkatkan hasil belajar Fisika siswa kelas VII E SMP Negeri 6 Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010 dapat diterima kebenarannya.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan dapat diperoleh simpulan sebagai berikut:
Berdasarkan hasil penelitian tersebut menunjukkan bahwa,sebelum diberi pembelajaran tanpa pemberian tugas,keaktifan siswa dalam pembelajaran rendah,karena siswa kekurangan waktu untuk memperdalam materi pembelajaran di sekolah sehingga prestasi belajar siswa juga rendah.Dengan menggunakan metode pemberian tugas oleh guru dapat meningkatkan keaktifan belajar siswa.Siswa bisa mengulang semua materi pembelajaran Fisika yang diterima di sekolah,dengan cara mengerjakan semua tugas dari guru yang secara tidak langsung tugas ini memaksa siswa untuk belajar.Dengan penggunaan metode pemberian tugas pada siswa prestasi belajar Fisika siswa kelas VII E SMP Negeri 6 Wonogiri tahun pelajaran 2009/2010 dapat meningkat menjadi lebih baik.
Saran
Agar kegiatan belajar mengajar siswa dapat berjalan dengan baik maka:
1.Para pendidik perlu menerapkan metode pemberian tugas untuk meningkatkan prestasi belajar siswa .
2.Para pendidik jangan hanya menggunakan satu metode dalam menyampaikan materi pelajaran.
DAFTAR PUSTAKA
Purwadarminto,WJS (1990),Kamus Besar Bahasa Indonesia,Jakarta: Balai Pustaka
Rostiyah NK (1991) Strategi Belajar Mengajar,Jakarta: Rineka Karya
Sudirman N (1992), Ilmu Pendidikan Bandung: Remadja Karya.
Suharsimi Arikunto (1998), Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Konsep: Rineka Cipta.
Depdiknas 2007/2008 Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan Standart Kompentensi dan Kompentensi Dasar Ilmu Pengetahuan Alam,Jakarta.
BIODATA PENULIS
NAMA : SURYANI,S.Pd
NIP : 19690722 199302 2 002
TANGGAL LAHIR : BOYOLALI,22 JULI 1969
PANGKAT/GOL : IV/A
UNIT KERJA : SMP NEGERI 6 WONOGIRI
ALAMAT KANTOR : Jl. KEDUNGRINGIN II/16,GIRIPURWO (0273)321308 , WONOGIRI