PEMBELAJARAN BERBASIS MASALAH

(PROBLEM BASED LEARNING = PBL)

  1.   Pengertian Model Pembelajaran Problem Based-Learning

              Model pembelajaran Problem Based-Learning (Pembelajaran Berbasis Masalah) adalah salah satu model pembelajaran inovatif yang dapat menciptakan kondisi belajar aktif bagi peserta didik.  Pada model pembelajaran ini siswa dilibatkan secara aktif untuk memecahkan masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah.

    Titik awal pembelajaran dengan model Problem Based Learning berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata dan dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah tersebut berdasarkan pengetahuan dan pengalaman baru.

Pembelajaran berbasis masalah merupakan inovasi dalam pembelajaran karena dalam pembelajaran berbasis masalah, kemampuan berpikir siswa betul-betul dioptimalisasikan melalui proses kerja kelompok atau tim yang sistematis, sehingga siswa dapat memberdayakan, mengasah, menguji, dan mengembangkan kemampuan berpikirnya secara berkesinambungan (Tan, 2003 dalam Rusman,  2010).

Problem Based Learning adalah model pembelajaran yang menggunakan masalah sebagai langkah awal dalam mengumpulkan dan mengintegrasikan pengetahuan baru (Suradijono, 2004). Boud dan Felleti (1991, dalam Saptono, 2003) menyatakan bahwa “Problem BasedLearning is a way of constructing and teaching course using problem as a stimulus and focus on student activity”.

Barrows (1982 dalam Amir, 2009) sebagai pakar Problem Based Learning menyatakan bahwa definisi Problem Based Learning adalah sebuah metode pembelajaran yang didasarkan pada prinsip bahwa masalah (problem) dapat digunakan sebagai titik awal untuk mendapatkan atau mengintegrasikan ilmu (knowledge) baru. Dengan demikian, masalah yang ada digunakan sebagai sarana agar anak didik dapat belajar sesuatu yang dapat menyokong keilmuannya. Problem Based Learning adalah proses pembelajaran yang titik awal pembelajaran berdasarkan masalah dalam kehidupan nyata lalu dari masalah ini siswa dirangsang untuk mempelajari masalah berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang telah mereka punyai sebelumnya (prior knowledge), sehingga dari prior knowledge ini akan terbentuk pengetahuan dan pengalaman baru. Diskusi dengan menggunakan kelompok kecil merupakan poin utama dalam penerapan model Problem Based Learning.

Problem Based Learning merupakan suatu proses pembelajaran di mana masalah merupakan pemandu utama ke arah pembelajaran tersebut.

Menurut Dutch (1995, dalam Amir, 2009),  Problem Based Learning adalah metode pendidikan yang mendorong siswa untuk mengenal cara belajar dan bekerja sama dalam kelompok untuk mencari penyelesaian masalah-masalah di dunia nyata. Simulasi masalah digunakan untuk mengaktifkan keingintahuan siswa sebelum mulai mempelajari suatu subyek. Problem Based Learning menyiapkan siswa untuk berpikir secara kritis dan analitis, serta mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber pembelajaran.

Masalah yang dijadikan sebagai fokus pembelajaran dapat diselesaikan siswa melalui kerja kelompok sehingga dapat memberi pengalaman-pengalaman belajar yang beragam pada siswa seperti kerjasama dan interaksi dalam kelompok, disamping pengalaman belajar yang berhubungan dengan pemecahan masalah seperti membuat hipotesis, merancang percobaan, melakukan penyelidikan, mengumpulkan data, menginterpretasikan data, membuat kesimpulan, mempresentasikan, berdiskusi, dan membuat laporan. Keadaan tersebut menunjukkan bahwa model PBL dapat memberikan pengalaman yang kaya kepada siswa. Dengan kata lain, penggunaan PBL dapat meningkatkan pemahaman siswa tentang apa yang mereka pelajari sehingga diharapkan mereka dapat menerapkannya dalam kondisi nyata pada kehidupan sehari-hari.


B.  Tujuan digunakannya model Problem Based-Learning

 Model pembelajaran problem based-learning tidak dirancang untuk guru memberikan informasi sebanyak-banyaknya kepada siswa, tetapi membantu siswa  mengembangkan :

1)        Kemampuan berpikir secara kritis dan analisis.

2)        Keterampilan memecahkan masalah,

3)        Keterampilan ICT ( Information and Communication Technology).

4)        Melatih siswa menjadi pembelajar mandiri dan percaya diri.

5)        Melatih siswa bekerja sama yang baik dalam kelompok.

6)        Melatih keterampilan interpersonal.

7)        Meniru peran orang dewasa.

8)        Mampu untuk mendapatkan dan menggunakan secara tepat sumber-sumber   pembelajaran.

C.   Prinsip dasar pembelajaran Problem Based Learning

Ada beberapa konsep mendasar yang harus diperhatikan dan diupayakan oleh guru dalam penggunaan model Problem Based Learning di dalam kelas.  Adapun prinsip-prinsip dasar tersebut adalah  :

1)        Mengklarifikasi istilah dan konsep yang belum jelas.

2)        Menganalisis masalah.

3)        Menata gagasan secara sistematis dan menganalisisnya dengan dalam.

4)        Memformulasikan tujuan pembelajaran.

5)        Mencari informasi tambahan dari sumber yang lain.

6)        Menggabungkan dan menguji informasi baru, serta membuat laporan hasil diskusi.

D.    Karakteristik model Problem Based-Learning

Dari segi paedagogis, pembelajaran berbasis masalah didasarkan pada teori belajar konstruktivisme (Schmidt, 1993; Savery dan Duffy, 1995; Hendy dan Murphy, 1995; dalam Rusman,  2010), dengan ciri :

  1. Pemahaman diperoleh dari interaksi dengan skenario permasalahan dan lingkungan belajar.
  2. Pergulatan dengan masalah dan proses inquiry masalah menciptakan disonansi kognitif yang menstimulasi belajar.
  3. Pengetahuan terjadi melalui proses kolaborasi negosiasi sosial dan evaluasi terhadap keberadaan sebuah sudut pandang.

 Menurut Tan (dalam Amir 2009), proses pembelajaran model Problem Based-Learning memiliki 8 ciri-ciri utama, yaitu :

  1. Pembelajaran berpusat atau bermula dengan masalah.
  2. Masalah yang digunakan merupakan masalah dunia sebenarnya yang mungkin akan dihadapi oleh siswa di masa depan.
  3. Pengetahuan yang diharapkan dicapai oleh siswa semasa proses pembelajaran disusun berdasarkan masalah’
  4. Para siswa bertanggungjawab terhadap proses pembelajaran mereka sendiri.
  5. Siswa akan bersikap aktif dalam proses pembelajaran.
  6. Pengetahuan yang ada akan menyokong pembangunan pengetahuan yang baru.
  7. Pengetahuan akan diperoleh dalam konteks yang bermakna.
  8. Siswa berpeluang untuk meningkatkan serta mengorganisasikan pengetahuan.

E.  Indikator model pembelajaran Problem Based Learning

Model pembelajaran problem based learning memiliki indikator: metakognitif, elaborasi, interpretasi, induksi, identifikasi, investigasi, eksplorasi, konjektur,  sintesis, generalisasi, dan inkuiri, (Eman Suherman, diakses dari http://www.mentariindonesia.sch.id/smp/component/content/ article/1-...,

F.  Kapan Problem Based Learning digunakan ?

        Bila pembelajaran yang dimulai dengan suatu masalah, apalagi bila masalah tersebut bersifat kontekstual, maka dapat terjadi ketidakseimbangan kognitif (disequilibrium) pada diri siswa.  Keadaan ini dapat mendorong rasa ingin tahu sehingga memunculkan bermacam-macam pertanyaan di sekitar masalah, seperti “apa yang dimaksud dengan…”, “mengapa bisa terjadi…”, “bagaimana mengetahuinya”, dan seterusnya.  Bila pertanyaan-pertanyaan tersebut telah muncul dalam diri siswa maka motivasi intrinsik mereka untuk belajar akan tumbuh.  Pada kondisi tersebut diperlukan peran guru sebagai fasilitator untuk mengarahkan siswa tentang “apa yang diperlukan untuk memecahkan masalah”, “apa yang harus dilakukan”, “bagaimana melakukannya”, dan seterusnya.  Dari paparan tersebut dapat diketahui bahwa penerapan problem based learning dalam pembelajaran dapat mendorong siswa mempunyai inisiatif untuk belajar secara mandiri.  Pengalaman ini sangat diperlukan dalam kehidupan sehari-hari dimana berkembangnya pola pikir dan pola kerja seseorang bergantung pada bagaimana dia membelajarkan dirinya.

Jadi model pembelajaran problem based learning digunakan bila:

1)        Mengajarkan keterampilan berpikir dan keterampilan memecahkan masalah.

2)        Melatih pemodelan peranan orang dewasa.  

3)        Melatih siswa menjadi pebelajar yang mandiri.

Pemecahan masalah dalam problem based learning harus sesuai dengan langkah-langkah metode ilmiah.  Dengan demikian siswa belajar memecahkan masalah secara sistematis dan terencana.   Oleh sebab itu, penggunaan Problem Based Learning dapat memberikan pengalaman belajar melakukan kerja ilmiah yang sangat baik kepada siswa.

 

G.  Tahap-tahap dalam Problem Based Learning

Menurut Ibrahim dan Nur (2000:2, dalam Rusman, 2010), Pembelajaran berbasis masalah terdiri dari lima tahap, yaitu :

Tahapan

Kegiatan Guru

Tahap 1 :

Orientasi siswa terhadap masalah.

  • Menjelaskan tujuan pembelajaran.
  • Menjelaskan perangkat yang dibutuhkan.
  • Memotivasi siswa agar terlibat pada aktivitas pemecahan masalah yang dipilihnya.

Tahap 2 :

Mengorganisasi siswa untuk belajar.

  • Membantu siswa mendefinisikan dan mengorganisasikan tugas belajar yang berhubungan dengan masalah tersebut.

Tahap 3 :

Membimbing penyelidikan individual dan kelompok.

  • Mendorong siswa untuk mengumpulkan informasi yang sesuai dan melaksanakan eksperimen untuk mendapatkan penjelasan serta pemecahan masalahnya.

Tahap 4 :

Membimbing Mengembangkan dan menyajikan hasil karya.

  • Membantu siswa merencanakan dan menyiapkan karya yang sesuai, seperti laporan, video, dan model serta membantu mereka berbagi tugas dengan temannya.

Tahap 5 :

Membimbing Menganalisis dan mengevaluasi proses pemecahan masalah.

  • Membantu siswa melakukan refleksi atau evaluasi terhadap penyelidikan mereka dan proses-proses yang mereka gunakan.

H.        Kelebihan dan kelemahan penggunaan model Problem Based Learning

  1. Kelebihan:

1)        Mengajak siswa berpikir secara rasional.

2)        Meningkatkan pemahaman siswa atas materi pelajaran.

3)        Membantu siswa bagaimana mentransfer pengetahuan mereka untuk        memahami masalah  yang ada dalam kehidupan nyata.

4)        Membantu siswa untuk mengembangkan pengetahuan barunya dan   bertanggungjawab dalam pembelajaran yang mereka lakukan.

5)        Mengembangkan kemampuan siswa untuk berpikir kritis dan mengembangkan kemampuan mereka untuk menyesuaikan dengan pengetahuan baru.

6)        Memberikan kesempatan pada siswa untuk mengaplikasikan pengetahuan yang mereka miliki dalam dunia nyata.

7)        Memotivasi siswa untuk giat belajar.

8)        Melatih siswa menjadi pembelajar mandiri.

9)        Membangun kerja tim, kepemimpinan, dan keterampilan siswa.

b. Kelemahan:

1)        Waktu yang dibutuhkan untuk menerapkan model Problem Based  Learning  cukup lama.

2)        Kemungkinan timbul penyimpangan dari pokok permasalahan, karena    permasalahan yang diberikan di awal pelajaran sehingga siswa belum paham dengan materi pelajaran.

3)        Tanpa pemahaman mengapa mereka berusaha untuk memecahkan masalah    yang sedang dipelajari, maka mereka tidak akan belajar apa yang mereka ingin pelajari.


DAFTAR PUSTAKA

Amir, M. Taufik. 2009.Inovasi Pendidikan Melalui Problem Based Learning. Jakarta: Prenada Media Group.

Rusman. 2010. Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta:  Rajawali Grafindo Persada.

Saptono, R. 2003.Is Problem Based Learning (PBL) a Better Approach For Engineering Education? CAFEO-21 (21st Conference Of The Asian Federation Of Engineering Organization). Yogyakarta.

Suharto.2005.Cara Memilih Sumber Pustaka Untuk Diskusi PBL.

Trianto. 2007.Model Pembelajaran Terpadu Dalam Teori Dan Praktek. Jakarta:   Prestasi Pustaka Publisher.

-------. 2014. Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013. Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan.

Sumber Internet:

http://aadesanjaya.blogspot.com/2011/03/pembelajaran berbasis mas....

http://10091fda.blogspot.com/2011/02/apa-itu-pbl-problem-based-learning..

http://www.mentariindonesia,sch.id/smp/component/content/article/1..

http://dwady.com/ptk-sudiran/..

http://www.scribd.com/doc/20906865/RPP-PBL

http://handoko.student.fkip.uns.ac.id/2010/10/31/pengertian-dan langkah..

http://muhfida.com/pengertian-pendekatan-strategi-metode-teknik-taktik

http://www.surgamakalah.com/2011/07/pembelajaran-berbasis-masalah


RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)

Nama Sekolah                        : Sekolah Menengah Atas (SMA)

Mata Pelajaran                        : Biologi

Kelas / Semester                : X / 2

Materi Pokok                        : Perubahan Lingkungan

Alokasi Waktu        :  2 X 3 JP

  1. Kompetensi Inti
  1. Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya
  2. Mengembangkan perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli, santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan pro-aktif) dan menunjukan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan bangsa dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
  3. Memahami dan menerapkan pengetahuan faktual, konseptual, prosedural dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian, serta menerapkan pengetahuan prosedural pada bidang kajian yang spesifik sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah.
  4. Mengolah, menalar, dan menyaji dalam ranah konkret dan ranah abstrak terkait dengan pengembangan dari yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri, dan mampu menggunakan metoda sesuai kaidah keilmuan.

  1. Kompetensi Dasar dan Indikator

1.3  Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya

2.1   Berperilaku ilmiah: teliti, tekun, jujur terhadap data dan fakta, disiplin, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi dan eksperimen, berani dan santun dalam mengajukan pertanyaan dan berargumentasi, peduli lingkungan,  gotong royong, bekerjasama, cinta damai, berpendapat secara ilmiah dan kritis, responsif dan proaktif dalam dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium

2.2  Peduli terhadap keselamatan diri dan lingkungan dengan menerapkan prinsip keselamatan kerja saat melakukan kegiatan pengamatan dan percobaan di laboratorium dan di lingkungan sekitar

3.10  Menganalisis data perubahan lingkungan dan dampak dari perubahan perubahan tersebut bagi kehidupan

Indikator:

  1. Mengidentifikasi jenis-jenis limbah.
  2. Menyebutkan jenis-jenis limbah.
  3. Menjelaskan jenis-jenis limbah.
  4. Mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan.
  5. Menyebutkan macam-macam pencemaran lingkungan.
  6. Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.
  7. Menganalisis akibat pencemaran lingkungan.
  8. Menjelaskan akibat pencemaran lingkungan.
  9. Mengidentifikasi upaya-upaya penanggulangan  limbah dan pencemaran lingkungan.

4.10 Memecahkan masalah lingkungan dengan membuat desain produk daur ulang limbah dan upaya pelestarian lingkungan.

Indikator

  1. Membuat produk daur ulang limbah dalam upaya pelestarian lingkungan.
  2. Mempresentasikan produk daur ulang limbah dalam upaya pelestarian lingkungan.

  1. Tujuan Pembelajaran

Setelah mengikuti pembelajaran dengan model problem based learning pada  materi “perubahan lingkungan, peserta didik mampu:

  1. Peka dan peduli terhadap permasalahan lingkungan hidup, menjaga dan menyayangi lingkungan sebagai manisfestasi pengamalan ajaran agama yang dianutnya.
  2. Berperilaku ilmiah yaitu jujur, tanggung jawab, dan peduli dalam observasi, terampil dan bekerjasama, dalam setiap tindakan dan dalam melakukan pengamatan dan percobaan di dalam kelas/laboratorium maupun di luar kelas/laboratorium
  3. Mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan dengan benar
  4. Menyebutkan macam-macam pencemaran lingkungan dengan benar
  5. Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan dengan tepat
  6. Menganalisis akibat pencemaran lingkungan dengan tepat
  7. Menjelaskan akibat pencemaran lingkungan dengan benar
  8. Mengidentifikasi upaya-upaya penanggulangan  limbah dan pencemaran lingkungan dengan tepat

  1. Materi Ajar 

Perubahan lingkungan

  1. Materi Fakta : Banyak ekosistem terutama yang padat penduduknya, telah mengalami perubahan keseimbangan lingkungan yang disebabkan oleh faktor buatan manusia seperti pencemaran.
  2. Materi Konsep:
  1. Materi Prinsip:
  1. Materi  Praktik:

  1. Pendekatan, Model dan Metode Pembelajaran.
  1. Metode        : ceramah, tanya jawab, diskusi, studi pustaka/dokumen
  2. Pendekatan        : Saintifik dan Ketrampilan Proses.
  3. Model                : Problem based   Learning.

  1. Media Pembelajaran dan Sumber Belajar:
  1. Media

Gambar/foto pencemaran lingkungan

Sampah

  1. Sumber Belajar

Buku Tiga Serangkai kelas X dan sumber belajar lain yang relevan

  1. Langkah-langkah Kegiatan Pembelajaran:

No.

Kegiatan

Deskripsi

Alokasi Waktu

1

Pendahuluan

  1. Mengkondisikan siswa untuk belajar dan memotivasi siswa terkait penanggulangan limbah dan pencemaran.
  2. Apersepsi:
  • Apa yang Anda lakukan bila melihat sungai tercemar?
  • Upaya apa saja yang Anda ketahui yang dapat digunakan untuk penanggulangan pencemaran?
  1. Menyampaikan inti tujuan pembelajaran hari ini tentang penanggulangan limbah dan pencemaran.

10

2

Inti

  1. Orientasi Masalah

Mengamati

  1. Menyimak tayangan gambar tentang kerusakan lingkungan  akibat limbah dan pencemaran

Sampah di Sungai Citarum, Jawa Barat 320620_landfill.jpg

Menanya

  1. Bertanya tentang dampak yang ditimbulkan dari kerusakan lingkungan bagi manusia dan mahluk hidup lain secara ekonomi
  2. Menanyakan tentang upaya penanggulangan pencemaran.
  1. Pengorganisasian Kegiatan
  1. Peserta didik dikelompokkan, kemudian membaca dan melakukan studi literatur tentang dampak kerusakan lingkungan dan upaya penanggulangannya
  1. Bimbingan Penyelidikan

Pengumpulan Data

  1. Mengumpulkan data tentang dampak kerusakan lingkungan pada berbagai bidang kehidupan,terutama dari segi ekonomi dan kesejahtaraan manusia
  2. Mengumpulkan informasi tambahan tentang upaya penanggulangan pencemaran dari sumber lain.
  1. Mengembangkan dan Menyajikan Hasil

Mengasosiasi

  1. Mendiskusikan data informasi  tentang dampak kerusakan lingkungan
  2. Mendiskusikan data informasi tambahan tentang upaya penanggulangan pencemaran dari sumber lain.

Mengkomunikasikan

  1. Mempresentasikan hasil diskusi tentang dampak kerusakan lingkungan.
  2. Menyampaikan hasil informasi tambahan tentang upaya penanggulangan pencemaran dari sumber lain.
  1. Menganalisis dan Mengevaluasi proses pemecahan masalah

Guru memberikan penguatan (asosiasi) dan menyimpulkan tentang dampak kerusakan lingkungan dan upaya  penanggulangan pencemaran.

70

3

Penutup

Mendorong siswa untuk melakukan:

  1. menyimpulkan tentang penanggulangan pencemaran.
  2. merefleksikan tentang penanggulangan pencemaran.
  3. Guru memberikan kegiatan tindak lanjut dalam bentuk pemberian tugas (secara berkelompok).
  4. Guru menjelaskan informasi rencana kegiatan pembelajaran untuk pertemuan berikutnya.
  5. menemukan nilai-nilai rasa syukur, teliti, dan komunikatif yang dapat dipetik dari aktivitas hari ini.

10

  1. Penilaian
  1. Jenis/Teknik Penilaian

No

Aspek

Teknik

Bentuk Instrumen

1.

Sikap

  • Observasi kegiatan diskusi kelompok
  • Lembar Observasi

2.

Pengetahuan

  • Penugasan
  • Tes Tertulis
  • Soal Penugasan
  • Soal Pilihan ganda

3.

Keterampilan

  • Laporan
  • Rubrik Penilaian

  1. Instrumen Penilaian Sikap

Indikator:  Jujur,  tanggungjawab,  peduli, kerjasama, dan terampil.

  1. Observasi

Lembar penilaian sikap pada kegiatan Proses Belajar Mengajar

Mata Pelajaran : Biologi

Kelas                   : X MIA

Topik / Sub Topik : Perubahan lingkungan/ Upaya manusia dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan

Indikator            : Peserta didik menunjukkan perilaku jujur, tanggungjawab, peduli, kerjasama dan terampil

No

Nama Siswa

Jujur

Tanggungjawab

Peduli

Kerjasama

Terampil

Jumlah skor

1

2

3

4

5

Standar Penilaian :

Bila seluruh sikap bisa dijalankan dalam PBM, maka skor     = 4

Bila  hanya 4  sikap bisa dijalankan dalam PBM, maka skor   = 3

Bila  hanya 2 sikap bisa dijalankan dalam PBM, maka skor    = 2

Bila hanya 1 sikap bisa dijalankan dalam PBM, maka skor     = 1

Penilaian sikap untuk peserta didik dapat menggunakan rumus berikut :

Nilai =       jumlah skor   X 100

                           20

Predikat sbb :

Predikat

Nilai

Sangat Baik (SB)

80 ≤ SB ≥100

Baik  (B)

70  ≤ B ≥   79

Cukup (C)

60 ≤ C ≥   69

Kurang (K)

<  60

  1. Penilaian Diri

Format Penilaian Diri :

Topik : Perubahan Lingkungan                                    Nama :............................................

                                                                                          Kelas  :............................................

 Setelah mempelajari materi perubahan lingkungan, anda dapat melakukan penilaian diri dengan cara memberi tanda V pada kolom yng tersedia, sesuai dengan kemampuan.

No

Pernyataan

Sudah Memahami

Belum Memahami

1

Memahami pengertian pencemaran lingkungan

2

Memahami macam-macam pencemaran lingkungan

3

Memahami contoh-contoh pencemaran lingkungan

4

Memahami  dampak pencemaran bagi perubahan lingkungan

5

Memahami upaya mengatasi permasalahan lingkungan akibat dari pencemaran

  1. Antar Peserta Didik

Format penilaian antar peserta didik

Topik / Sub topik : perubahan lingkungan / upaya manusia dalam mengatasi masalah pencemaran lingkungan

Kelas / Semester : X / 2

Indikator                : Peserta didik menunjukkan perilaku  Jujur,  tanggungjawab,  peduli, kerjasama, dan terampil.

Topik                      : perubahan lingkungan                       Nama Teman yang dinilai :...................

Tanggal Penilaian :                                                                Nama Penilai                      :....................

No

Perilaku

ya

tidak

1

Bisa menuliskan hasil pengamatan apa adanya

2

Bisa bekerja dengan penuh tanggung jawab

3

Peduli terhadap tugas kelompok

4

Mau bekerjasama dengan teman

5

Terampil mengamati gambar-gambar fenomena pencemaran lingkungan

  1. Jurnal 

Format jurnal

Nama Peserta Didik   :

Kelas                             : X

Aspek yang diamati    : Pengetahuan

No.

Hari/ Tanggal

Kejadian

Keterangan /tindak lanjut

Nama Peserta Didik :

Kelas                           : X

 Aspek yang diamati : sikap (Jujur,  tanggungjawab,  peduli, kerjasama, dan terampil)

No.

Hari/ Tanggal

Kejadian

Keterangan /tindak lanjut

Nama Peserta Didik :

Kelas                            : X

 Aspek yang diamati : Keterampilan

No.

Hari/ Tanggal

Kejadian

Keterangan /tindak lanjut

  1. Instrumen Penilaian Pengetahuan

Indikator :

        Mengidentifikasi macam-macam pencemaran lingkungan.

        Menyebutkan macam-macam pencemaran lingkungan.

        Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.

        Menganalisis akibat pencemaran lingkungan.

        Menjelaskan akibat pencemaran lingkungan.

        Mengidentifikasi upaya-upaya penanggulangan  limbah dan pencemaran lingkungan.

  1. Tes Tertulis
  • Pilihan Ganda

Topik : perubahan lingkungan

Indikator :  Mengidentifikasi upaya-upaya penanggulangan  limbah dan pencemaran lingkungan.

 Contoh Soal:

  1. Penghijauan di lahan-lahan kritis dilakukan untuk menanggulangi atau mencegah ....
  1. gempa bumi
  2. tsunami
  3. hilangnya tanah subur
  4. banjir
  5. kekeringan
  1. Penghijauan di lahan-lahan kritis dilakukan untuk menanggulangi atau mencegah ....
  1. gempa bumi
  2. tsunami
  3. hilangnya tanah subur
  4. banjir
  5. kekeringan
  1. Detergen sebagai bahan pembersih jika berada di lingkungan dapat mengakibatkan ....
  1. kematian organisme yang hidup di dalam air
  2. berkurangnya suhu air
  3. pengikatan bahan organik dalam air menjadi anorganik
  4. timbulnya busa
  5. aliran air terganggu
  1. Botol air minum, kantong keresek, dan ban sepeda motor berdasarkan jenisnya merupakan limbah ....
  1. organik
  2. anorganik
  3. rumah tangga
  4. industri
  5. alamiah
  1. Limbah bahan anorganik yang jika berada di lingkungan akan membahayakan bagi kehidupan organisme adalah ....
  1. pestisida
  2. kotoran hewan
  3. kaca
  4. plastik
  5. karet

  • Uraian

Topik : perubahan lingkungan

Indikator :  Menjelaskan macam-macam pencemaran lingkungan.

Contoh Soal:

  1.  Sebutkan macam-macam pencemaran lingkungan!
  2. Jelaskan macam-macam pencemaran lingkungan!
  3.  Sebutkan masing-masing 3 contoh pencemaran lingkungan!
  4. Bagaimana dampak pencemaran terhadap keseimbangan lingkungan!
  5. Bagaimana upaya mengatasi pencemaran lingkungan!

  1. Tes Lisan

Topik : perubahan lingkungan

Indikator : Menganalisis akibat pencemaran lingkungan.

Contoh soal:

  1. Menurut Anda, apa saja dampak pencemaran terhadap lingkungan?

  1. Tes Penugasan

Topik : perubahan lingkungan

Indikator : Menjelaskan akibat pencemaran lingkungan.

Contoh soal:

Siswa ditugaskan untuk mencari artikel tentang pencemaran lingkungan

  1. Instrumen Penilaian Keterampilan

Indikator:  menganalisis pencemaran akibat pencemaran lingkungan.

  1.     Tes Praktik

Siswa dapat menganalisis pencemaran lingkungan dan dampaknya terhadap perubahan lingkungan melalui praktikum uji pencemaran terhadap kehidupan ikan  .

LEMBAR PENGAMATAN

No

Nama

Kegiatan awal

proses

Kegiatan akhir

Jumlah skor

1

2

3

Rubrik Penilaian :

No

Keterampilan yang dinilai

Skor

Keterangan

1

Kegiatan awal

50

Persiapan alat dan bahan

Persiapan proses percobaan

Persiapan penulisan laporan :

a. Menuliskan judul percobaan

b. Menuliskan alat dan bahan

c. menuliskan cara kerja

2

Proses

20

Melakukan percobaan sesuai prosedur

3

Kegiatan akhir

30

a. menuliskan hasil percobaan dan    pembahasan

b. menuliskan kesimpulan

c. Merapihkan alat dan bahan yang telah digunakan

d. Mengembalikan alat dan bahan ke tempat semula

  1. Tes Proyek
  • Proyek

Format Penilaian Proyek

Mata Pelajaran :   Biologi                                  

Nama Proyek    :    Pembuatan benda hasil daur ulang

Alokasi Waktu  :    2 minggu

Guru Pembimbing :

Nama         :

Kelas          :

No

Aspek

Skor (1-5)

1

Persiapan

1.1. kesiapan  alat dan bahan

1.2. cara kerja

2

Pelaksanaan

2.1. Proses

2.2. Hasil

2.3. Pembahasan/ Argumen

3

Laporan

3.1. Sistematika laporan

3.2. Performans

  1. Presentasi

4

Produk

4.1. originalitas

  1. Kualitas
  2. Manfaat

Keterangan Produk : benda hasil daur ulang sampah

  1. Portofolio

Mata Pelajaran     : Biologi

Kelas / semester  : X/ 2

Tahun Pelajaran   : 2014/2015

Judul portofolio : Penyusunan laporan praktikum dan projek

Tujuan                 : Peserta didik dapat merancang dan menyusun laporan praktikum biologi sebagai tulisan/ karya ilmiah

Ruang lingkup    : pencemaran lingkungan

Karya portofolio yang dikumpulkan adalah seluruh  laporan praktikum yang sudah dilakukan selama semester 2, juga laporan projek selama semester 2.

Uraian tugas  portofolio :

1. Buatlah laporan seluruh hasil praktikum yang telah dilakukan selama semester 2!

2. Buatlah laporan hasil projek yang telah dilakukan !

Format penilaian :

No

Komponen yang dinilai

Skor

1

2

3

1

Persiapan

2

Pelaksanaan

3

Hasil

Skor portofolio

Rubrik Penilaian Laporan Praktikum:

No

Komponen

Skor

1

Persiapan meliputi ketepatan pemilihan alat dan bahan praktikum

Skor3 jika pemilihan alat dan bahan tepat

Skor2 jika pemilihan alat atau bahan tepat

Skor1 jika pemilihan alat dan bahan tidak tepat

2

Pelaksanaan meliputi langkah kerja dan waktu pelaksanaan

Skor3 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tepat

Skor2 jika langkah kerja atau waktu pelaksanaan tepat

Skor1 jika langkah kerjadan waktu pelaksanaan tidak tepat

3

Hasil praktik meliputi keakuratan data dan ketepatan simpulan hasil

Skor3 jika data akuratdan simpulan tepat

Skor2 jika data akurat atau simpulan tepat

Skor1 jika data tidak akurat dan simpulan tidak tepat

Keterangan:

  1. Skor maksimal         =         jumlah komponen yang dinilai x 3  
  2. Nilai portofolio         =          

LEMBAR KERJA SISWA

Setelah memperhatikan bacaan dan gambar di atas lakukan kegiatan berikut.

  1. Mengapa dapat terjadi peristiwa seperti pada gambar tersebut? Jelaskan dengan kalimat kalian sendiri!
  2. Tahukan kalian, apakah dampak dari peristiwa dalam gambar tersebut, jika tidak ditangani dengan baik?
  3. Apakah peristiwa dalam gambar tersebut dapat berpengaruh terhadap ekosistem? Jelaskan!
  4. Apa yang dapat kita lakukan untuk mengurangi pencemaran air seperti dalam gambar tersebut?
  5. Coba buatlah 3 pertanyaan lain terkait dengan pencemaran air berdasarkan bacaan dan gambar di atas!
  6. Jawablah pertanyaan yang kalian buat pada soal nomor 5!
  7. Bagaimanakah solusi yang tepat untuk menanggulangi masalah-masalah tersebut pada soalno.5!
  8. Coba buatlah kesimpulan dari permasalahan yang telah kalian pelajari!