UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GUTU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP BAGI GURU KELAS IV,V, VI GUGUS XVI SUDIRMAN UPTD DIKPORA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN
2012 / 2013 SEMESTER II
Oleh: Yunita Parmiati
ABSTRAK
Hasil monitoring peneliti dalam hal ini pengawas sekolah Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari kota Surakarta terhadap administrasi perencanaan pembelajaran serta proses pembelajaran di kelas ditemukan bahwa sebagian besar guru melaksanakan pembelajaran tanpa menyusun RPP terlebih dulu. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru dan kepala sekolah hal tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP. Pengawas sekolah kemudian mencari solusi yaitu dengan menyelenggarakan workhsop untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan workshop tersebut diharapkan guru memiliki kemampuan dan kecakapan menyusun RPP. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan kemampuan dan kecakapan guru dalam menyusun RPP diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga prestasi hasil belajar siswa juga meningkat. Metode penelitian ini adalah penelitian tindakan yang dilaksanakan dengan dua siklus. Pada siklus 1 peneliti mengadakan workshop dengan kelompok besar yaitu semua guru kelas IV sampai VI. Sedangkan Siklus II peneliti mengadakan workshop menyusun RPP dengan kelompok kecil yaitu kelompok guru masing-masing kelas .Pengumpulan data dilakukan dengan instrumen kemampuan menyusun RPP serta pedoman wawancara.. Dari kondisi awal katagori skor Amat Baik 0% , Baik 0%, Cukup 0% dan Kurang 100 %. Pada Siklus I menjadi katagori skor Amat Baik 0 %, Baik 33 % Cukup 67 % Kurang = 0 %. Pada Siklus II katagori skor Amat Baik 0 % Baik 100 % Cukup = 0 % Kurang 0 % , dengan demikian hasil penyusunan RPP dalam katagori Baik. Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan : (1) Workshop dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP, (2) peningkatan kemampuan menyusun RPP tersebut juga diikuti dengan peningkatan proses pembelajaran dan hasil belajar siswa Sekolah Dasar Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta yang meningkat rata – rata naik 6,72%. Peneliti merekomendasikan : (1) Workshop diperlukan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP (2) Workshop memotivasi guru untuk meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas pokok fungsi guru dengan baik, (3) Workhshop mampu meningkatkan kemampuan guru sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar.
Kata kunci: RPP, workshop
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Guru mempunyai peranan yang penting sekaligus tanggungjawab yang besar untuk mensukseskan proses pembelajaran . Guru juga berkewajiban melaksanakan pembelajaran yang berkualitas. Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik maka guru wajib merencanakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP perlu dibuat dan dipersiapkan oleh guru untuk melaksanakan proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan berkualitas.
Berdasarkan hasil monitoring pengawas sekolah dalam hal ini sebagai peneliti, pada guru kelas IV,V dan VI gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta masih banyak guru yang belum membuat RPP ketika melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Banyak pula yang telah memiliki RPP akan tetapi hasil dari copy paste, atau membeli RPP yang dijual bebas. Salah satu faktor yang menyebabkan guru mengajar tanpa membuat RPP adalah kurangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP.
Mengingat kondisi di lapangan yang seperti itu, bahwa banyak guru yang mengajar tanpa membuat persiapan yang semestinya, yaitu tidak membuat RPP maka perlu dicarikan solusi. Peneliti berpendapat bahwa guru perlu diberi motivasi agar memiliki kemampuan untuk membuat RPP. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP maka perlu diselenggarakan Workhsop tentang penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).
Melalui workshop diharapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP menjadi meningkat. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih baik. Terciptanya proses pembelajaran yang baik diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga menjadi lebih baik pula.
Rumusan Masalah
“Apakah melalui Workshop dapat meningkatkan kemampuan membuat RPP bagi guru kelas IV, V, VI pada gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta tahun pelajaran 2012/2013 Semester II?”
Tujuan Penelitian
Adapun tujuan penelitian adalah :
Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
2. Tujuan khusus.
Manfaat Penelitian.
1. Manfaat teoritis
KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS
Kajian Teori
a. Hakekat RPP
RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi yang wajib dibuat oleh guru agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.
RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010:15). Sedangkan menurut Supinah (2008: 18) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan dijabarkan dalam silabus.
Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa hakekat RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus yang wajib disusun oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran.
Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20 dinyatakan bahwa rencana pelaksanaan pembelajaran memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,dan penilaian hasil belajar”.
Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses, bahwa komponen RPP adalah:
Identitas pelajaran meliputi: (a) Satuan pendidikan; (b) Kelas; (c) Semester; (d) Program studi; (e) Mata pelajaran atau tema pelajaran dan (f) Jumlah pertemuan
Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.
Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.
Indikator pencapaian kompetensi adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan
menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.
Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.
Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.
Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.
Metode Pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.
Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.
Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.
Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.
Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.
Penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta materi ajar, kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.
Berdasarkan Permendiknas no 41 tahun 2007 bahwa Prinsip-prinsip penyusunan RPP adalah sebagai berikut:
RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta didik.
Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.
Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.
RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.
RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan pencapaian antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar .dalam satu keutuhan pengalaman belajar.
RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.
Kemampuan dapat diartikan sebagai kecakapan atau kemahiran seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi ( 2010:10) menjelaskankan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan .Robbin (2007: 57), kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini atas apa yang dilakukan sesaeorang.
Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kemahiran yang dimiliki seseorang untuk menguasai keahlian dalam melakukan tugas. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru wajib memiliki kemampuan untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Salah satu tugas pokok dan fungsi guru adalah menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) . Guru perlu mempunyai kemampuan yang memadai dalam menyusun RPP. Dengan kemampuan yang dimiliki guru tersebut diharapkan dapat menyusun RPP dengan baik. Agar dapat menyusun RPP dengan baik guru perlu memahami serta memperhatikan beberapa hal penting yang berkaitan sangat erat dengan RPP. Beberapa hal penting yang perlu dipahami guru dalam menyusun RPP adalah: hakikat RPP, komponen RPP, Prinsip-prinsip penyusunan RPP, serta langkah-langkah dalam menyusun RPP sebagaimana telah dijelaskan diatas. Dengan pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang hakikat, komponen RPP, prinsip-prinsip RPP, serta langkah langkah dalam menyusun RPP tersebut diharapkan guru dapat menyusun RPP dengan baik dan berkualitas. Dengan RPP yang baik dan berkualitas diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik dan berkualitas pula.
Dengan uraian di atas , dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP adalah kecakapan atau kemahiran guru dalam menyusun RPP dengan baik sesuai dengan norma yang berlaku dengan memperhatikan komponen, prinsip-prinsip serta langkah-langkah dalam menyusun RPP.
Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 680) kata lokakarya atau dalam bahasa Inggris disebut workshop berarti pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang keahliannya. Kata ”workshop” berasal dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Lengkap Inggris – Indonesia karangan Prof. Drs. S. Wojowasito – W. J .S. Poerwadarminta, ”worsk – shop” berarti tempat bekerja (283).
Workshop menurut Paulpla (2012) adalah sebuah acara pembelajaran yang singkat dan intensif, dengan topik yang relatif sempit, dan biasanya menekankan pertukaran informasi, interaksi antar peserta, dan pembahasan yang sering bersifat tutorial dan cenderung teknis. Menurut Anas Aff Lokakarya atau dalam bahasa Inggris disebut workshop adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.
Lebih lanjut beliau menyatakan workshop terdiri dari sekelompok orang yang memiliki perhatian yang sama berkumpul bersama di bawah kepemimpinan beberapa orang ahli untuk menggali satu atau beberapa aspek khusus suatu topik. Sub-sub kelompok dibentuk untuk tujuan mendengarkan ceramah-ceramah, melihat demonstrasi-demonstrasi, mendiskusikan berbagai aspek topik, mempelajari, mengerjakan, mempraktekkan, dan mengevaluasinya. Dalam Wikipedia, Lokakarya (Inggris: academic workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.
Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hakekat workshop adalah sekelompok orang yang berkumpul untuk saling berinteraksi, bertukar informasi, mendengarkan, mempelajari, mengerjakan, mempraktekkan serta memecahkan masalah tertentu dan mencari solusi.
b. Jenis-jenis Workshop
Menurut Anas Aff, jenis-jenis workshop sebagai berikut:
1) Berdasarkan lembaga/organisasi
Pengelompokan workshop yang didasarkan pada aspek ini disesuaikan / tergantung pada lembaga atau organisasi yang menyelenggarakan.
2) Berdasarkan waktu
Jenis workshop ditinjau dari aspek waktu pelaksanaannya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a) Workshop Beruntun
Yang dimaksud dengan workshop beruntun ialah workshop yang dilakukan dalam waktu terentu secara terus menerus atau tidak terputus. Kebanyakan workshop ini selama tiga hari berturut turut.
b) Workshop Berkala
Yang dimaksud dengan workshop berkala ialah workshop yang dilakukan dalam waktu yang memiliki jangka waktu tertentu. Misalnya workshop ini dilakukan dalam jangka waktu mingguan atau bulanan.
3) Berdasarkan sifat
Jenis workshop ditinjau dari sifatnya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:
a) Workshop yang bersifat mengikat
Workshop yang diadakan oleh suatu organisasi atau orang-orang tertentu yang membicarakan masalah-masalah program kerja yang sudah dilaksanakan dan menetukan langkah lanjutan yang hasilnya mengikat peserta workshop.
b) Workshop yang bersifat tidak mengikat
Workshop yang diadakan oleh orang-orang tertentu yang membicarakan masalah-masalah faktual yang muncul dimasyarakat untuk memperoleh pemecahannya dan hasilnya tidak mengikat peserta workshop.
c. Karakteristik workshop
Dalam hal workshop untuk peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP bertujuan memberi bekal pengalaman dengan cara saling bertukar informasi, mempelajari, mengerjakan, mempratekkan, mencari solusi agar para guru dapat menyusun RPP yang baik sesuai aturan yang ada dan berkualitas.
Untuk memudahkan alur berfikir dari penelitian ini kami buat skema Kerangka Berfikir seperti pada gambar 1.
Gambar 1
Skema Kerangka Berfikir
Siklus I: Pengawas Sekolah melaksanakan workshop dengan materi cara menyusun RPP yang baik yang meliputi : a). hakikat RPP, b). komponen RPP, c). Prinsip-prinsip RPP,d) langkah-langkah menyusun RPP.
Setelah pemaparan materi, guru-guru berlatih untuk menyusun RPP. Pada siklus ini guru-guru berlatih menyusun RPP secara kelompok besar.
Siklus II: Pada siklus ini Pengawas Sekolah kembali melaksanakan workshop dengan materi RPP seperti pada siklus I tetapi ditambah dengan memperhatikan catatan, masukan dan saran pada workshop sebelumnya. Pada siklus ini guru-guru berlatih menyusun RPP secara kelompok kecil.
Kemampuan guru dalam menyusun RPP meningkat.
C. Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas di ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : ”Adanya peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP melalui workshop guru kelas IV, V, VI Sekolah Dasar Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester II”.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Setting Penelitian
1. Waktu Penelitian
Penelitian ini dilaksanakan selama empat bulan lebih satu minggu yaitu pada bulan Februari- Juni 2013 (minggu ke 1), adapun alasan sampai bulan Juni pada minggu ke satu mempunyai maksud peneliti ingin memperoleh data nilai Ulangan akhir Semester (UAS). Penelitian ini diawali dengan persiapan penyususunan proposal dan penyusunan instrumen pada bulan Februari. Pengumpulan data dan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 pada bulan Maret dan April, sedangkan untuk analisa data, pembahasan dan penulisan laporan hasil penelitian dilakukan pada bulan Mei sampai dengan bulan Juni minggu pertama. Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada Tabel 1 sebagai berikut
2. Tempat Penelitian
Penelitian dilakukan di wilayah binaan peneliti yaitu Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Adapun sekolah-sekolah yang ada di gugus XVI Sudirman adalah :
B. Subyek Penelitian
Subyek dalam penelitian ini adalah guru kelas IV, V dan VI Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Subyek penelitian dapat dilihat pada Tabel 2.
Tabel 2
Subyek Penelitian
NO | SEKOLAH | GURU KELAS | ||
IV | V | VI | ||
1 | SDN SAMBIREJO | 1 orang | 1 orang | 1orang |
2 | SDN SUMBER VI | 1 orang | 1 orang | 1 orang |
3 | SDN PRAON | 1 orang | 1 orang | 1 orang |
4 | SDN NAYU BARAT III | 1 orang | 1 orang | 1 orang |
C. Sumber Data
D. Tehnik dan Alat Pengumpulan Data
1. Tehnik Pengumpulan Data
a. Observasi
Teknik observasi adalah suatu bentuk pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung, teliti dan cermat terhadap sumber data. Tehnik observasi dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung dengan teliti dan cermat terhadap RPP yang dibuat oleh guru yang digunakan untuk melaksanaan proses pembelajaran di kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar se-gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari kota Surakarta serta pengamatan terhadap guru dalam pelaksanaan workshop Penyusunan RPP serta pengamatan peneliti terhadap hasil belajar siswa yaitu hasil nilai rata-rata UTS dan UAS sebagai pendukung data primer.
b. Wawancara
Tehnik wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dari responden. Wawancara dalam hal ini adalah wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru maupun Kepala Sekolah Sekolah Dasar se-gugus XVI Sudirman, Kecamatan Banjarsari kota Surakarta, untuk mendapatkan data yang lebih akurat tentang RPP guru-guru kelas IV,V, dan VI.
2. Alat Pengumpulan Data
a. Instrumen Kemampuan guru dalam menyusun RPP.
Instrumen ini untuk menggali data dan mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dari instrumen ini juga dapat diketahui efektifitas workshop khususnya dalam hal ini adalah workhop penyusunan RPP.
b. Pedoman Wawancara.
Pedoman wawancara digunakan untuk mewancarai guru dan Kepala Sekolah untuk mendapatkan data tentang penyusun RPP. Peneliti membuat panduan untuk melaksanakan wawancara, selanjutnya dalam melaksanakan proses wawancara dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan data yang ingin diperoleh. Data yang diperoleh dari guru secara langsung merupakan data primer, sedangkan data yang diperoleh dari kepala sekolah merupakan pendukung data primer.
Validasi data diupayakan untuk memperoleh keabsahan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi metode. Peneliti membandingkan data yang diperoleh dengan beberapa metode yang berbeda yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Apakah ada perbedaan hasil data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara secara langsung ataupun dokumen yang ada.
F. Analisis Data
Data yang ada perlu dianalisa. Dalam penelitian ini digunakan tehnik analisa data deskriptif komparatif dan analisa data deskriptif kualitatif.
G. Prosedur Penelitian
Siklus I terdiri atas :
1) Penjelasan materi: peneliti menyampaikan materi tentang penyusunan RPP.
2) Praktek menyusun RPP: Penyusunan RPP dengan kelompok besar.
perbaikan kemampuan guru agar penyusunan RPP berkualitas.
Tabel 3
Jadwal Kegiatan Workshop Siklus 1
No | Hari/Tanggal | Kegiatan | Tempat |
1. | Sabtu, 2 Maret 2013 | Penyampaian materi | SDN Sambirejo |
2. | Sabtu, 9 Mar 2013 | Kerja Kelompok | SDN Sambirejo |
3. | Sabtu, 16 Maret 2013 | Kerja Kelompok | SDN Sambirejo |
4. | Sabtu, 23 Maret 2013 | Pembahasan dan hasil Kerja kelompok | SDN Sambirejo |
Siklus II terdiri atas :
Pelaksanaan Tindakan: melaksanakan workshop dengan teknik:
Pembahasan hasil siklus 1 dan perbaikan.
Pengumpulan data untuk untuk dianalisa.
untuk perbaikan kemampuan guru agar penyusunan RPP lebih berkualitas.
Tabel 4
Jadwal Kegiatan Workshop Siklus 2
No | Hari/Tanggal | Kegiatan | Tempat |
1. | Sabtu, 6 April 2013 | Penyampaian materi | SDN Sambirejo |
2. | Sabtu, 13 Aprl 2013 | Kerja Kelompok | SDN Sambirejo |
3. | Sabtu, 20 April 2013 | Kerja Kelompok | SDN Sambirejo |
4. | Sabtu, 27April 2013 | Penyempurnaan hasil . | SDN Sambirejo |
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
Kondisi Awal
Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta terdiri atas empat Sekolah Dasar yaitu SD Negeri Sambirejo, SD Negeri Sumber VI, SD Negeri Praon dan SD Negeri Nayu Barat III. Dari hasil monitoring terhadap kemampuan guru dalam menyusunan RPP pada sekolah di Gugus XVI Sudirman oleh peneliti disimpulkan masih rendah . RPP yang dimilki guru hanya hasil copy paste dan membeli RPP yang dijual bebas. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, bahkan RPP yang ada tersebut juga tidak dibaca karena memang tidak sesuai dengan kondisi di sekolah. Mereka sekedar memiliki RPP hanya untuk syarat kelengkapan administrasi. Kenyataan ini terungkap ketika peneliti bertanya tentang beberapa hal dari RPP tersebut ternyata guru tidak bisa menjawab dan beralasan bahwa itu bukan RPP buatannya. Guru mengatakan yang penting ada, karena sebenarnya guru juga menyadari bahwa pasti suatu saat baik kepala sekolah maupun pengawas akan menanyakan dan memeriksa kelengkapan administrasi mengajar. Kondisi yang demikian juga menunjukkan kurangnya guru mempersiapkan pembelajaran. Guru tidak merencanakan proses pembelajaran dengan baik. Guru juga tidak memilih metode yang tepat, Guru tidak merencanakan atau mempersiapkan alat peraga yang bila diadakan pasti akan sangat membantu dalam melaksanakan proses pembelajaran, menjadikan siswa lebih terkesan dan tertarik, sehingga pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa. Dengan temuan tersebut dapat dikatakan bahwa guru tidak mempersiapkan pembelajaran dengan baik. RPP yang semestinya dibuat untuk memperlancar proses pembelajaran dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik, tidak dibuat karena kurang memahami dan menguasai dalam menyusun RPP. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru membuat RPP memang masih rendah. Untuk mengetahui seberapa kemampuan guru dalam menyusun RPP, maka peneliti membuat tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP tersebut dapat dianalisa dan selanjutnya dapat diketahui seberapa skor hasil kemampuan guru khususnya guru kelas IV, V dan VI dalam menyusunan RPP pada Gugus XVI UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta . Tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP menilai beberapa aspek dalam RPP, yaitu: Merumuskan tujuan, Materi ajar, Pemilihan metode, Langkah pembelajaran, Alat dan sumber bahan, serta Penilaian. Adapun kegiatan monitoring terhadap administrasi guru kelas khususnya RPP serta skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal dapat dilihat seperti dalam tabel 5 berikut ini:
Tabel 5
Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Kondisi Awal
No | Responden | Kelas | ASPEK RPP | Jum lah | |||||
Tu juan | Ma teri ajar | Me to de | Langkah pem belaja ran | Alat/ sumber | Peni laian | ||||
1 | Ambar AMa | IV | 60 | 60 | 60 | 60 | 50 | 50 | 350 |
2 | Sulastri, SP | V | 60 | 60 | 50 | 50 | 50 | 60 | 345 |
3 | Suci ,S.Pd | VI | 60 | 60 | 60 | 60 | 50 | 60 | 350 |
4 | Saebani SPd | IV | 60 | 50 | 50 | 50 | 60 | 50 | 320 |
5 | Suwarni | V | 60 | 60 | 50 | 50 | 50 | 60 | 330 |
6 | Marsini SPd | VI | 60 | 60 | 60 | 50 | 50 | 60 | 350 |
7 | Triani SPd | IV | 60 | 50 | 60 | 60 | 50 | 60 | 340 |
8 | Mulyani | V | 60 | 60 | 60 | 50 | 60 | 60 | 350 |
9 | Budiyanta | VI | 60 | 60 | 60 | 60 | 50 | 60 | 350 |
10 | Rebi, S.Pd | IV | 60 | 60 | 50 | 50 | 60 | 60 | 340 |
11 | Lina ,SPd | V | 60 | 60 | 60 | 50 | 60 | 60 | 350 |
12 | Purwanti | VI | 60 | 60 | 60 | 50 | 50 | 60 | 340 |
Tabel 6
Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP
Kondisi Awal
No | Guru Kelas | SKOR ASPEK PENYUSUNAN RPP | JUM LAH | KET | |||||
Meru muskan Tujuan | Materi Ajar | Pemilihan Metode | Langkah Pembela jaran | Alat / Sumber | Penilaian | ||||
1 | IV | 60 | 55 | 55 | 55 | 55 | 55 | 335 | Kurang |
2 | V | 60 | 60 | 55 | 50 | 55 | 60 | 340 | Kurang |
3 | VI | 60 | 60 | 60 | 55 | 50 | 60 | 345 | Kurang |
Dengan demikian skor disamakan :
Dari skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal sebagai mana yang terdapat pada tabel 5, baik guru kelas IV, V, maupun VI ternyata berada pada rentang skor 0-359 yang artinya perolehan skor berada pada kategori kurang. Pada kondisi awal ini perolehan skor Amat Baik =0%, Baik = 0%, Cukup = 0% , dan kurang 100%
B. Hasil Tindakan Siklus I
1. Perencanaan Tindakan
Dari hasil kepengawasan terhadap RPP di Sekolah Dasar binaan Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP masih rendah. Peneliti yang dalam hal ini adalah pengawas sekolah memutuskan untuk mencari solusi dengan mengadakan Workshop bagi guru-guru kelas IV-VI untuk menyusun RPP. Dengan workshop diharapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP meningkat. Perencanaan Kegiatan Siklus 1 ini seperti Tabel 6 berikut:
Tabel 7
Perencanaan Kegiatan Siklus I
Apersepsi | Kegiatan Inti | Penutup |
Peneliti memberi materi “ penyusunan RPP “.
|
|
|
2. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti mengadakan “ Workshop “ yang diikuti guru Kelas IV, V dan VI dan Kepala Sekolah Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta .
3. Hasil Pengamatan
Berdasarkan pengamatan terhadap guru dalam workshop penyusunan RPP siklus 1, peneliti melihat bahwa guru melaksanakan workshop dengan baik, bersemangat dan terlihat antusias. Hal ini terlihat pada sikap guru yang lebih terbuka, banyak bertanya terhadap hal- hal yang dirasa belum begitu dipahami. Guru juga terlihat bersemangat ketika melaksanakan praktek membuat RPP . Guru juga bersemangat ketika pembahasan , masukan dan saran. Hasil RPP yang dibuat guru kemudian dianalisa. Dari hasil analisa peneliti skor kemampuan guru dalam menyusun RPP sudah ada peningkatan. Skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus I seperti pada tabel 7 berikut ini:
Tabel 8
Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP
Siklus 1
No | Responden | Ke las | ASPEK RPP | Jum lah | |||||
Tu juan | Ma teri | Me to de | Langkah | A lat | Peni laian | ||||
1 | Ambar | IV | 65 | 65 | 70 | 70 | 70 | 65 | 405 |
2 | Sulastri, SP | V | 65 | 65 | 65 | 65 | 65 | 65 | 390 |
3 | Suci ,S.Pd | VI | 75 | 75 | 75 | 75 | 75 | 75 | 450 |
4 | Saebani, | IV | 65 | 65 | 65 | 65 | 65 | 65 | 390 |
5 | Suwarni | V | 70 | 65 | 65 | 65 | 65 | 65 | 395 |
6 | Marsini | VI | 75 | 75 | 70 | 70 | 75 | 75 | 440 |
7 | Triani | IV | 70 | 65 | 70 | 65 | 65 | 60 | 395 |
8 | Mulyani | V | 70 | 65 | 65 | 65 | 70 | 65 | 400 |
9 | Budiyanta | VI | 75 | 75 | 70 | 75 | 70 | 75 | 440 |
10 | Rebi, S.Pd | IV | 65 | 65 | 65 | 65 | 70 | 65 | 395 |
11 | Lina ,SPd | V | 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 70 | 420 |
12 | Purwanti | VI | 75 | 75 | 75 | 70 | 75 | 75 | 445 |
Tabel 9
Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Siklus 1
No | Guu Ke las | SKOR ASPEK PENYUSUNAN RPP | JUM LAH | KET | |||||
Meru mus kan Tujuan | Materi Ajar | Pemilihan Metode | Langkah Pembelajaran | Alat / Sum ber | Penilaian | ||||
1 | IV | 66 | 65 | 68 | 65 | 66 | 63 | 396 | Cukup |
2 | V | 69 | 66 | 66 | 66 | 68 | 66 | 401 | Cukup |
3 | VI | 75 | 75 | 73 | 73 | 74 | 75 | 444 | Baik |
|
Dengan demikian skor disamakan :
Dari skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus 1, jika dibandingkan dengan skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal sudah ada peningkatan. Dari kondisi awal skor kemampuan guru berada pada kategori kurang 100%, menjadi baik sebanyak 33% serta cukup 67%.
4. Refleksi
Dari hasil yang tampak pada tabel 7 pada siklus pertama dibandingkan dengan kondisi awal yang semua termasuk dalam kategori kurang menjadi lebih baik. Guru kelas IV dan V sudah mendapat skor cukup. Sedangkan guru kelas VI mendapat skor baik. Dengan demikian skor yang diperoleh adalah Amat baik = 0 %, Baik = 33 %, dan cukup = 67%. Dari data ini peneliti dapat memperoleh gambaran bahwa melalui workshop ada peningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP.
Tabel 10
Perbandingan Kondisi Awal dengan Siklus 1
No | Kategori | Kondisi Awal | Siklus 1 |
1 | Amat Baik | - | - |
2 | Baik | - | 33% |
3 | Cukup | - | 67% |
4 | Kurang | 100% | - |
Hasil Tindakan Siklus 2
1. Perencanaan
Pada siklus 2 penulis membuat perencanaan kegiatan siklus 2 seperti pada Tabel 8 berikut ini.
Tabel 11
Perencanaan Kegiatan Siklus 2
Apersepsi | Kegiatan Inti | Penutup |
Peneliti mengadakan Sharing tentang materi perbaikan pada siklus 1 |
|
|
2. Pelaksanaan Tindakan
Peneliti mengadakan “ Workshop “ yang diikuti guru Kelas IV, V dan VI dan Kepala Sekolah se Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Pada awal kegiatan dilaksanakan sharing tentang penyusunan RPP yang sudah dibuat pada siklus 1, materi, saran dan perbaikan pada siklus 1. Hal ini perlu dilaksanakan agar kekurangan dan kendala yang terdapat pada pada siklus 1 dapat diperbaiki.
3. Hasil Pengamatan
Pada kegiatan siklus 2 berjalan dengan baik. Para guru lebih terbuka untuk berdiskusi, bertanya, tentang hal-hal yang kurang dipahami dan lebih bersemangat untuk menyusun RPP bersama dengan teman sejawat . Berdasarkan hasil pengamatan dalam kunjungan kelas peneliti melihat hasil kemampuan guru dalam pembelajaran ada peningkatan. Guru terlihat lebih bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran. Skor hasil kemampuan guru dalam pembelajaran pada siklus 2 seperti pada tabel 9 berikut ini:
Tabel 12
Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Siklus 2
No | Responden | Kelas | ASPEK RPP | Jum lah | |||||
Tu juan | Ma teri | Me to de | Langkah | A lat | Peni laian | ||||
1 | Ambar | IV | 75 | 75 | 75 | 75 | 80 | 70 | 450 |
2 | Sulastri, SP | V | 75 | 75 | 70 | 70 | 75 | 75 | 440 |
3 | Suci ,S.Pd | VI | 80 | 80 | 80 | 80 | 80 | 80 | 480 |
4 | Saebani, | IV | 75 | 75 | 75 | 70 | 75 | 70 | 440 |
5 | Suwarni | V | 75 | 75 | 70 | 70 | 75 | 75 | 440 |
6 | Marsini | VI | 80 | 80 | 80 | 75 | 75 | 75 | 465 |
7 | Triani | IV | 75 | 75 | 75 | 70 | 75 | 75 | 445 |
8 | Mulyani | V | 75 | 75 | 75 | 75 | 75 | 70 | 445 |
9 | Budiyanta | VI | 80 | 80 | 75 | 75 | 75 | 75 | 460 |
10 | Rebi, S.Pd | IV | 75 | 75 | 70 | 75 | 75 | 75 | 445 |
11 | Lina ,SPd | V | 75 | 75 | 80 | 75 | 75 | 75 | 455 |
12 | Purwanti | VI | 80 | 80 | 75 | 75 | 75 | 75 | 460 |
Tabel 13
Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Siklus 2
No | Guu Ke las | SKOR ASPEK PENYUSUNAN RPP | JUM LAH | KET | |||||
Meru mus kan Tujuan | Materi Ajar | Pemilihan Metode | Langkah Pembelajaran | Alat / Sum ber | Penilaian | ||||
1 | IV | 75 | 75 | 74 | 73 | 76 | 73 | 445 | Baik |
2 | V | 75 | 75 | 74 | 73 | 75 | 74 | 445 | Baik |
3 | VI | 80 | 80 | 78 | 76 | 76 | 76 | 466 | Baik |
|
Tabel 14
Perbandingan Siklus 1 dan 2
No | Kategori | Siklus 1 | Siklus2 |
1 | Amat Baik | - | - |
2 | Baik | 33% | 100% |
3 | Cukup | 67% | - |
4 | Kurang | - | - |
Dari hasil yang tampak pada siklus kedua peneliti dapat memperoleh gambaran bahwa melalui workshop ada peningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP . Dapat dilihat pada tabel 9, dengan skor hasil Amat Baik 0 %, Baik 100 %, Cukup 0 % dan kurang 0%. Kenaikan kemampuan guru signifikan.
D. Pembahasan Antar Siklus
Pada kondisi awal peneliti memonitor kemampuan guru dalam menyusun RPP Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6 dengan rata-rata perolehan skor baik guru kelas IV, V, maupun VI ternyata berada pada rentang skor 0-359 yang artinya perolehan skor berada pada kategori kurang. Pada kondisi awal ini perolehan skor Amat Baik =0%, Baik = 0%, Cukup = 0%, dan kurang 100%.
Pelaksanaan tindakan pada Siklus 1 , peneliti mengadakan Workshop bagi guru –guru Kelas IV- VI dan hasilnya sudah ada peningkatan kemampuan guru. Dari kondisi awal katagori skor Kurang 100 %. Pada Siklus I menjadi katagori skor Baik = 33 % Cukup = 67 % . Pada Siklus II peneliti mengadakan Workshop Siklus 2 bagi guru –guru Kelas IV- VI dan hasilnya peningkatan kemampuan guru lebih meningkat lagi. Dari katagori skor Baik = 33 % , Cukup = 67 % menjadi Amat Baik = 0% Baik = 100 %.
Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa workshop tentang penyusunan RPP dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP bagi guru kelas IV,V dan VI Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta.
Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP, ternyata juga diikuti dengan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan peneliti ketika mengamati pembelajaran di kelas sudah lebih baik. Guru kelihatan lebih bersemangat dan percaya diri. Peneliti berpendapat karena guru sudah mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Guru sudah membuat RPP. serta mempersiapkan pembelajaran dengan baik serta mempersiapkan alat peraga. Hal ini yang membuat siswa juga lebih bersemangat belajar. Peneliti melihat hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada nilai UTS ( Ulangan Tengah Semester) dengan UAS (ulangan Akhir Semester). Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 12. Adapun peningkatan kemampuan guru dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut.
Tabel 15
Skor Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun RPP
No | Kategori | Kondisi Awal | Siklus 1 | Siklus 2 |
1 | Amat Baik | - | - | 0% |
2 | Baik | - | 33% | 100% |
3 | Cukup | - | 67% | - |
4 | Kurang | 100% | - | - |
Tabel 16
Skor Peningkatan Hasil Belajar Siswa
No | Sekolah | Nilai Rata-rata Kelas | Pening-katan Rata2 (%) | |||||
UTS | UAS | |||||||
IV | V | VI | IV | V | VI | |||
1 | SDN Sambirejo | 65 | 67 | 65 | 69 | 72 | 73 | 8,63 |
2 | SDN Praon | 66 | 65 | 63 | 70 | 68 | 66 | 6,70 |
3 | SD Sumber 6 | 64 | 60 | 65 | 67 | 64 | 70 | 6,34 |
4 | SDN nayu Barat 3 | 65 | 65 | 63 | 68 | 68 | 67 | 5,20 |
E. Hasil Penelitian
Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Workshop kemampuan guru dalam menyusun RPP bagi guru-guru kelas IV,V,VI gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta meningkat, serta berdampak positif pada meningkatnya kualitas pembelajaran sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
Gambar 5
Diagram Hasil Peningkatan Kemampuan Menyusun RPP
PENUTUP
A. Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan sebagai berikut:
Selain dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP, kegiatan workshop memiliki banyak manfaat antara lain:
B. Rekomendasi
Peneliti dapat merekomendasikan hal- hal sebagai berikut:
C. Saran
Diharapkan agar selalu meningkatkan kemampuan guru serta meningkatkan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dalam rangka agar dapat melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.
Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah hendaknya melaksanakan supervisi akademik secara rutin guna meningkatkan kemampuan guru. .
DAFTAR PUSTAKA
Anas Aff, 2012, Perencanaan workhsop Bagaimana membangun Sebuah Lokakarya YangEfektif, https://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2012/06/12/perencanaan-workshop-bagaimana-membangun-sebuah-lokakarya-yang-efektif/
AnasAff,2012, Workshop dan Jenisnya,http://anasaff.blogspot.com/2012/08/workshop-dan-jenisnya.html...)
Milman Yusdi,2011,PengertianKemampuan,milmanyusdi.blogspot.in/2011/07/
Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik, Jakarta.
Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses
Supinah, 2008, Penyusunan Silabus dan RPP, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikian dan Tenaga Kependidikan Matematika
Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Balai Pustaka, Kamus Besar Bahasa Indonesia,
BIODATA :
NAMA : Dra. Yunita Parmiati, M.Pd
UNIT KERJA : UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta
TTL : 17 Juni 1962