Published using Google Docs
Yunita.doc
Updated automatically every 5 minutes

UPAYA MENINGKATKAN KEMAMPUAN GUTU DALAM MENYUSUN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN MELALUI WORKSHOP BAGI  GURU KELAS IV,V, VI GUGUS  XVI SUDIRMAN  UPTD DIKPORA BANJARSARI SURAKARTA TAHUN PELAJARAN

2012 / 2013  SEMESTER II

Oleh: Yunita Parmiati

ABSTRAK

Hasil monitoring peneliti dalam hal ini pengawas sekolah Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari kota Surakarta  terhadap administrasi perencanaan  pembelajaran serta proses pembelajaran di kelas ditemukan bahwa sebagian besar guru melaksanakan pembelajaran tanpa menyusun  RPP terlebih dulu. Berdasarkan hasil wawancara kepada guru dan kepala sekolah hal tersebut disebabkan karena kurangnya kemampuan guru dalam menyusun RPP. Pengawas sekolah kemudian mencari solusi yaitu dengan  menyelenggarakan workhsop untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan workshop tersebut diharapkan guru memiliki kemampuan dan kecakapan menyusun RPP. Tujuan penelitian ini adalah untuk meningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan kemampuan dan kecakapan guru dalam  menyusun RPP diharapkan dapat meningkatkan kualitas pembelajaran sehingga prestasi hasil belajar siswa juga meningkat. Metode penelitian ini adalah penelitian  tindakan yang dilaksanakan dengan dua siklus. Pada siklus 1  peneliti mengadakan workshop  dengan  kelompok besar yaitu  semua guru kelas IV sampai VI. Sedangkan Siklus II  peneliti mengadakan workshop  menyusun RPP  dengan kelompok kecil yaitu kelompok guru  masing-masing  kelas .Pengumpulan data dilakukan  dengan instrumen kemampuan menyusun RPP serta pedoman wawancara..  Dari kondisi awal  katagori skor    Amat Baik 0% , Baik 0%, Cukup 0% dan  Kurang 100 %. Pada Siklus I   menjadi  katagori skor Amat Baik 0 %,   Baik  33 %   Cukup  67 %  Kurang = 0  %.  Pada Siklus II  katagori skor  Amat Baik 0 %   Baik   100 %   Cukup  =  0 %     Kurang 0  % , dengan demikian  hasil penyusunan RPP dalam katagori  Baik.  Berdasarkan  hasil penelitian tindakan di atas dapat disimpulkan  : (1) Workshop dapat meningkatkan  kemampuan guru dalam   menyusun RPP,  (2) peningkatan kemampuan menyusun RPP  tersebut juga diikuti  dengan peningkatan  proses  pembelajaran  dan hasil belajar siswa  Sekolah Dasar Gugus XVI  Sudirman  UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari   Kota Surakarta yang meningkat  rata – rata naik 6,72%. Peneliti merekomendasikan  : (1) Workshop  diperlukan guru untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP (2)  Workshop memotivasi guru untuk  meningkatkan kemampuan melaksanakan tugas pokok fungsi  guru dengan baik, (3)  Workhshop mampu meningkatkan kemampuan guru sehingga meningkatkan kualitas pembelajaran dan hasil belajar.

Kata kunci: RPP, workshop

        

PENDAHULUAN

Latar Belakang

 Guru mempunyai peranan yang penting sekaligus tanggungjawab yang besar untuk mensukseskan proses pembelajaran . Guru juga berkewajiban melaksanakan pembelajaran yang berkualitas.  Agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik maka guru wajib merencanakan proses pembelajaran dengan sebaik-baiknya, antara lain dengan menyusun RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran). RPP perlu dibuat dan dipersiapkan oleh  guru untuk melaksanakan proses pembelajaran agar dapat berjalan dengan baik dan berkualitas.

Berdasarkan hasil monitoring pengawas sekolah dalam hal ini sebagai  peneliti, pada guru kelas IV,V dan VI gugus XVI Sudirman  UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta  masih banyak guru yang belum membuat RPP ketika melaksanakan proses pembelajaran di dalam kelas. Banyak pula yang telah memiliki  RPP akan tetapi hasil dari copy paste, atau membeli RPP yang dijual bebas. Salah satu faktor yang menyebabkan guru mengajar tanpa membuat RPP adalah kurangnya kemampuan guru dalam menyusun  RPP.

Mengingat kondisi di lapangan yang seperti itu, bahwa  banyak guru yang mengajar tanpa membuat persiapan yang semestinya, yaitu tidak   membuat RPP  maka perlu dicarikan solusi. Peneliti berpendapat bahwa guru perlu diberi motivasi agar  memiliki kemampuan untuk membuat RPP. Untuk  meningkatkan  kemampuan guru  dalam menyusun RPP maka perlu diselenggarakan Workhsop tentang penyusunan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP).

 Melalui workshop  diharapkan  kemampuan guru dalam menyusun RPP menjadi meningkat. Peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP diharapkan dapat meningkatkan proses pembelajaran menjadi lebih baik. Terciptanya  proses  pembelajaran yang baik  diharapkan dapat meningkatkan kualitas  pembelajaran  sehingga  menjadi lebih baik pula.

Rumusan Masalah

“Apakah melalui Workshop dapat meningkatkan kemampuan  membuat RPP bagi guru kelas  IV, V, VI pada gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta  tahun pelajaran 2012/2013 Semester II?”

Tujuan Penelitian

Adapun tujuan penelitian adalah :

  1. Tujuan Umum.

Adapun tujuan umum dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:

  1. Untuk meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP  di gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta.
  2. Meningkatkan kualitas pembelajaran  guru pada gugus XVI Sudirman UPTD Banjarsari Surakarta.

2. Tujuan khusus.

  1. Untuk meningkatkan kemampuan  guru dalam menyusun RPP bagi guru kelas IV,V,VI pada Gugus  XVI Sudirman UPTD Dikpora kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester II.
  2. Untuk meningkatkan kualitas pembelajaran  guru kelas IV,V,VI pada gugus  XVI Sudirman UPTD Dikpora kecamatan Banjarsari Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester II.

Manfaat Penelitian.

      1. Manfaat  teoritis

  1. Mendapatkan teori baru tentang meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP melalui  workshop.
  2.  Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan kajian untuk lebih mendalami konsep atau teori untuk penelitian berikutnya.
  1. Manfaat praktis
  1. Bagi siswa                : meningkatkan hasil belajar.
  2. Bagi guru                : meningkatkan  kemampuan
  3. Bagi sekolah                : meningkatkan  SDM.
  4. Bagi pengawas                : meningkatkan kinerja
  5. Bagi perpustakaan        : menambah daftar sumber belajar.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS

Kajian Teori

a.   Hakekat RPP

RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang telah ditetapkan dalam Standar Isi yang wajib dibuat oleh guru agar proses pembelajaran dapat dilaksanakan dengan baik. Sesuai dengan Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses dijelaskan bahwa RPP dijabarkan dari silabus untuk mengarahkan kegiatan belajar peserta didik dalam upaya mencapai Kompetensi Dasar (KD). Setiap guru pada satuan pendidikan berkewajiban menyusun  RPP secara lengkap dan sistematis agar pembelajaran berlangsung secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik.

RPP (Rencana Pelaksanaan Pembelajaran)  adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar (Direktorat Pembinaan SMA, 2010:15). Sedangkan menurut Supinah (2008: 18) Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) adalah rencana yang  menggambarkan  prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam Standar Isi dan  dijabarkan dalam silabus.

Berdasarkan uraian di atas dapat disimpulkan bahwa  hakekat RPP adalah rencana yang menggambarkan prosedur dan pengorganisasian pembelajaran untuk mencapai satu kompetensi dasar yang ditetapkan dalam standar isi dan telah dijabarkan dalam silabus yang wajib disusun oleh guru sebelum melaksanakan proses pembelajaran.

  1. Komponen RPP

Berdasarkan Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan Pasal 20  dinyatakan bahwa  rencana pelaksanaan pembelajaran memuat sekurang-kurangnya tujuan pembelajaran, materi ajar, metode pengajaran, sumber belajar,dan penilaian hasil belajar”.

Berdasarkan Permendiknas No. 41 Tahun 2007 tentang standar proses, bahwa komponen RPP adalah:

  1. Identitas Mata Pelajaran.

Identitas pelajaran  meliputi:  (a) Satuan pendidikan; (b) Kelas; (c) Semester; (d) Program studi; (e) Mata pelajaran atau tema pelajaran dan (f) Jumlah pertemuan

  1. Standar Kompetensi

Standar kompetensi merupakan kualifikasi kemampuan minimal peserta didik yang menggambarkan penguasaan pengetahuan, sikap, dan keterampilan yang diharapkan dicapai pada setiap kelas dan/atau semester pada suatu mata pelajaran.

  1. Kompetensi Dasar

Kompetensi dasar adalah sejumlah kemampuan yang harus dikuasai peserta didik dalam mata pelajaran tertentu sebagai rujukan penyusunan indikator kompetensi dalam suatu pelajaran.

  1. Indikator Pencapaian Kompetensi

Indikator pencapaian kompetensi  adalah perilaku yang dapat diukur dan/atau diobservasi untuk menunjukkan ketercapaian kompetensi dasar tertentu yang menjadi acuan penilaian mata pelajaran. Indikator pencapaian kompetensi dirumuskan dengan

menggunakan kata kerja operasional yang dapat diamati dan diukur, yang mencakup pengetahuan, sikap, dan keterampilan.

  1. Tujuan Pembelajaran

Tujuan pembelajaran menggambarkan proses dan hasil belajar yang diharapkan dicapai oleh peserta didik sesuai dengan kompetensi dasar.

  1. Materi Ajar

Materi ajar memuat fakta, konsep, prinsip, dan prosedur yang relevan, dan ditulis dalam bentuk butir-butir sesuai dengan rumusan indikator pencapaian kompetensi.

  1. Alokasi Waktu

Ditentukan sesuai dengan keperluan untuk pencapaian KD dan beban belajar.

  1. Metode Pembelajaran

Metode Pembelajaran digunakan oleh guru untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik mencapai kompetensi dasar atau seperangkat indikator yang telah ditetapkan. Pemilihan metode pembelajaran disesuaikan dengan situasi dan kondisi peserta didik, serta karakteristik dari setiap indikator dan kompetensi yang hendak dicapai pada setiap mata pelajaran.

  1. Kegiatan Pembelajaran
  1. Pendahuluan

Pendahuluan merupakan kegiatan awal dalam suatu pertemuan pembelajaran yang ditujukan untuk membangkitkan motivasi dan memfokuskan perhatian peserta didik untuk berpartisipasi aktif dalam proses pembelajaran.

  1. Inti

Kegiatan inti merupakan proses pembelajaran untuk mencapai KD. Kegiatan pembelajaran dilakukan secara interaktif, inspiratif, menyenangkan, menantang, memotivasi peserta didik untuk berpartisipasi aktif, serta memberikan ruang yang cukup bagi prakarsa, kreativitas, dan kemandirian sesuai dengan bakat, minat, dan perkembangan fisik serta psikologis peserta didik. Kegiatan ini dilakukan secara sistematis dan sistemik melalui proses eksplorasi, elaborasi, dan konfirmasi.

  1. Penutup

Penutup merupakan kegiatan yang dilakukan untuk mengakhiri aktivitas pembelajaran yang dapat dilakukan dalam bentuk rangkuman atau simpulan, penilaian dan refleksi, umpan balik, dan tindak lanjut.

  1. Penilaian Hasil Belajar

Prosedur dan instrumen penilaian proses dan hasil belajar disesuaikan dengan indikator pencapaian kompetensi dan mengacu kepada Standar Penilaian.

  1. Sumber Belajar

Penentuan sumber belajar didasarkan pada Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar serta materi ajar,  kegiatan pembelajaran, dan indikator pencapaian kompetensi.

  1. Prinsip-prinsip Penyusunan RPP

Berdasarkan Permendiknas no 41 tahun 2007 bahwa Prinsip-prinsip  penyusunan RPP adalah sebagai berikut:

  1. Memperhatikan perbedaan individu peserta didik.

RPP disusun dengan memperhatikan perbedaan jenis kelamin, kemampuan awal, tingkat intelektual, minat, motivasi belajar, bakat, potensi, kemampuan sosial, emosi, gaya belajar, kebutuhan khusus, kecepatan belajar, latar belakang budaya, norma, nilai, dan/ atau lingkungan peserta didik.

  1. Mendorong partisipasi  aktif peserta didik.

Proses pembelajaran dirancang dengan berpusat pada peserta didik untuk  mendorong motivasi, minat, kreativitas, inisiatif, inspirasi, kemandirian, dan semangat belajar.

  1. Mengembangkan budaya membaca dan menulis.

Proses pembelajaran dirancang untuk mengembangkan kegemaran membaca pemahaman beragam bacaan, dan berekspresi dalam berbagai bentuk tulisan.

  1. Memberikan umpan balik dan tindak lanjut.

RPP memuat rancangan program pemberian umpan balik positif, penguatan, pengayaan, dan remidi.

  1. Keterkaitan dan keterpaduan.

RPP disusun dengan memperhatikan keterkaitan dan keterpaduan pencapaian antara SK, KD, materi pembelajaran, kegiatan pembelajaran, indikator pencapaian kompetensi, penilaian, dan sumber belajar .dalam satu keutuhan pengalaman belajar.

  1. Menerapkan tehnologi informasi dan komunikasi.

RPP disusun dengan mempertimbangkan penerapan teknologi informasi dan komunikasi secara terintegrasi, sistematis, dan efektif sesuai dengan situasi dan kondisi.

  1. Langkah-langkah Menyusun RPP
  1. Mengisi kolom identitas.
  2. Menetukan SK,KD dan Indikator yang akan digunakan  terdapat pada silabus yang telah disusun.
  3. Merumuskan tujuan pembelajaran berdasarkan SK,KD, dan Indikator yang telah ditentukan.
  4. Mengidentifikasi materi ajar berdasarkan materi pokok atau pembelajaran yang terdapat dalam silabus.
  5. Menentukan alokasi waktu yang dibutuhkan untuk pertemuan yang telah ditetapkan.
  6. Menentukan metode pembelajaran yang akan digunakan.
  7. Merumuskan langkah-langkah  pembelajaran yang terdiri dari kegiatan awal, inti, dan akhir.
  8. Menentukan alat/bahan/sumber belajar yang akan digunakan.
  9. Menyusun kriteria penilaian, lembar pengamatan, contoh soal,teknik penskoran, dll  
  1. Kemampuan guru dalam menyusun RPP

Kemampuan  dapat   diartikan sebagai  kecakapan atau kemahiran seseorang dalam melaksanakan suatu pekerjaan. Menurut Mohammad Zain dalam Milman Yusdi ( 2010:10) menjelaskankan bahwa kemampuan adalah kesanggupan, kecakapan, kekuatan kita berusaha dengan diri sendiri. Sedangkan .Robbin (2007: 57), kemampuan berarti kapasitas seseorang individu untuk melakukan beragam tugas dalam suatu pekerjaan. Lebih lanjut Robbin menyatakan bahwa kemampuan (ability) adalah sebuah penilaian terkini  atas apa yang dilakukan sesaeorang.

Berdasarkan beberapa pengertian tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa kemampuan adalah kecakapan atau kemahiran yang dimiliki  seseorang untuk menguasai keahlian dalam melakukan tugas. Dalam melaksanakan tugasnya, seorang guru wajib memiliki  kemampuan  untuk melaksanakan tugas pokok dan fungsinya. Salah satu tugas pokok dan fungsi guru adalah  menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran ( RPP) . Guru perlu mempunyai kemampuan yang memadai dalam menyusun RPP. Dengan kemampuan yang dimiliki guru tersebut diharapkan   dapat  menyusun RPP dengan  baik.  Agar dapat menyusun RPP dengan baik  guru perlu memahami serta  memperhatikan  beberapa hal penting yang  berkaitan sangat erat dengan RPP. Beberapa hal penting  yang perlu dipahami guru dalam menyusun RPP adalah: hakikat   RPP,  komponen RPP, Prinsip-prinsip  penyusunan RPP,  serta langkah-langkah dalam menyusun RPP sebagaimana telah dijelaskan diatas. Dengan  pengetahuan dan pemahaman yang baik tentang  hakikat,   komponen RPP, prinsip-prinsip RPP, serta langkah langkah dalam menyusun RPP tersebut diharapkan guru dapat menyusun RPP dengan baik dan berkualitas. Dengan RPP yang baik dan berkualitas diharapkan dapat menghasilkan pembelajaran yang baik dan berkualitas pula.

Dengan uraian di atas , dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP adalah kecakapan atau kemahiran guru dalam menyusun RPP dengan baik sesuai dengan norma yang berlaku dengan memperhatikan komponen, prinsip-prinsip serta langkah-langkah dalam menyusun RPP.

  1. Workshop
  1. Hakikat Workshop

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (2007: 680)  kata lokakarya atau dalam bahasa Inggris disebut  workshop berarti pertemuan antara para ahli (pakar) untuk membahas masalah praktis atau yang bersangkutan dengan pelaksanaan di bidang keahliannya. Kata ”workshop” berasal dari bahasa Inggris. Menurut Kamus Lengkap Inggris – Indonesia karangan Prof. Drs. S. Wojowasito – W. J .S. Poerwadarminta,  ”worsk – shop” berarti tempat bekerja (283).

Workshop menurut Paulpla (2012) adalah sebuah acara pembelajaran yang singkat dan intensif, dengan topik yang relatif sempit, dan biasanya menekankan pertukaran informasi, interaksi antar peserta, dan pembahasan yang sering bersifat tutorial dan cenderung teknis.  Menurut Anas Aff Lokakarya atau dalam bahasa Inggris disebut workshop adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.

Lebih lanjut beliau menyatakan workshop terdiri dari sekelompok orang yang memiliki perhatian yang sama berkumpul bersama di bawah kepemimpinan beberapa orang ahli untuk menggali satu atau beberapa aspek khusus suatu topik. Sub-sub kelompok dibentuk untuk tujuan mendengarkan ceramah-ceramah, melihat demonstrasi-demonstrasi, mendiskusikan berbagai aspek topik, mempelajari, mengerjakan, mempraktekkan, dan mengevaluasinya. Dalam Wikipedia, Lokakarya (Inggris: academic workshop) adalah suatu acara di mana beberapa orang berkumpul untuk memecahkan masalah tertentu dan mencari solusinya.

Berdasarkan uraian tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa hakekat workshop adalah sekelompok orang yang berkumpul untuk saling berinteraksi, bertukar informasi,  mendengarkan, mempelajari, mengerjakan, mempraktekkan serta memecahkan masalah tertentu  dan mencari solusi.  

b.   Jenis-jenis Workshop

Menurut Anas Aff, jenis-jenis workshop sebagai berikut:

1)   Berdasarkan lembaga/organisasi

Pengelompokan workshop yang didasarkan pada aspek ini disesuaikan / tergantung pada lembaga atau organisasi yang menyelenggarakan.

2)   Berdasarkan waktu

Jenis workshop ditinjau dari aspek waktu pelaksanaannya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

a)   Workshop Beruntun

Yang dimaksud dengan workshop beruntun ialah workshop yang dilakukan dalam waktu  terentu secara terus menerus atau tidak terputus. Kebanyakan workshop ini selama tiga hari berturut turut.

b)   Workshop Berkala

Yang dimaksud dengan workshop berkala ialah workshop yang dilakukan dalam waktu yang memiliki jangka waktu tertentu. Misalnya workshop ini dilakukan dalam jangka waktu mingguan atau bulanan.

3)    Berdasarkan sifat

Jenis workshop ditinjau dari sifatnya dapat digolongkan menjadi 2, yaitu:

a)   Workshop yang bersifat mengikat

Workshop yang diadakan oleh suatu organisasi atau orang-orang tertentu yang membicarakan masalah-masalah program kerja yang sudah dilaksanakan dan menetukan langkah lanjutan yang hasilnya mengikat peserta workshop.

b)  Workshop yang bersifat tidak mengikat

Workshop yang diadakan oleh orang-orang tertentu yang membicarakan masalah-masalah faktual yang muncul dimasyarakat untuk memperoleh pemecahannya dan hasilnya tidak mengikat peserta workshop.

 c.  Karakteristik  workshop

  1. Pembelajaran yang intensif dalam waktu relatif singkat
  2. Interaksi dalam kelompok kecil
  3. Keterlibatan yang aktif.
  4. Penerapan dari informasi/pembelajaran yang diberikan.
  5. Dirancang dengan tujuan pembelajaran yang spesifik.
  6. Tujuan pembelajaran adalah perubahan tingkah laku terutama   keterampilan yang baru.

Dalam hal workshop untuk peningkatan kemampuan guru dalam menyusun RPP bertujuan memberi bekal pengalaman dengan cara saling bertukar informasi, mempelajari, mengerjakan, mempratekkan, mencari solusi agar para guru dapat menyusun RPP yang baik sesuai aturan yang ada dan berkualitas.

  1. Kerangka Berfikir

          Untuk  memudahkan alur berfikir dari penelitian ini kami buat skema Kerangka Berfikir seperti pada gambar 1.

Gambar  1

Skema   Kerangka   Berfikir

 

  1. Kondisi awal:  Pada kondisi ini kemampuan guru dalam menyusun RPP masih rendah karena mayoritas guru hanya memiliki RPP yang tidak dibuat sendiri tetapi  hanya membeli RPP yang dijual bebas atau copy paste saja.
  1. Pengawas  mengadakan workshop bagi guru-guru di Gugus XVI  Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari dengan siklus sebagai berikut:
  1. Siklus  I
  1. Perencanaan
  2. Pelaksanaan Tindakan dengan workshop dengan kelompok besar
  3. Pengamatan / pengumpulan data
  4. Refleksi
  1. Siklus  II
  1. Perencanaan
  2. Pelaksanaan tindakan dengan workshop  dengan kelompok  kecil
  3. Pengamatan / Pengumpulan data
  4. Refleksi

Siklus I: Pengawas Sekolah melaksanakan workshop  dengan materi cara   menyusun RPP yang baik yang meliputi : a). hakikat RPP, b). komponen RPP, c). Prinsip-prinsip RPP,d) langkah-langkah menyusun RPP.

Setelah pemaparan materi, guru-guru berlatih untuk menyusun RPP.  Pada siklus ini guru-guru berlatih menyusun RPP secara kelompok besar.  

Siklus II: Pada siklus  ini  Pengawas Sekolah  kembali melaksanakan workshop dengan materi RPP seperti pada siklus I tetapi ditambah  dengan memperhatikan catatan,  masukan dan saran  pada workshop sebelumnya. Pada siklus ini guru-guru berlatih menyusun RPP  secara kelompok kecil.  

  1. Kondisi Akhir

Kemampuan  guru dalam menyusun RPP  meningkat.

C.  Hipotesis  Tindakan

Berdasarkan kajian teori dan kerangka berfikir tersebut di atas di   ajukan hipotesis tindakan sebagai berikut : ”Adanya peningkatan kemampuan guru dalam  menyusun RPP  melalui workshop guru kelas IV, V, VI  Sekolah Dasar Gugus  XVI Sudirman  UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester II”.

METODOLOGI  PENELITIAN

A.  Setting  Penelitian

      1.  Waktu  Penelitian

Penelitian  ini dilaksanakan selama empat bulan  lebih satu minggu yaitu pada  bulan Februari- Juni 2013 (minggu ke 1), adapun alasan sampai bulan Juni pada minggu ke satu mempunyai  maksud peneliti ingin memperoleh data nilai Ulangan akhir Semester (UAS). Penelitian ini  diawali   dengan    persiapan  penyususunan     proposal dan   penyusunan instrumen pada bulan Februari. Pengumpulan data dan pelaksanaan siklus 1 dan siklus 2 pada bulan Maret dan April, sedangkan untuk  analisa  data, pembahasan dan penulisan laporan  hasil penelitian  dilakukan pada bulan  Mei sampai dengan bulan Juni minggu pertama.  Alokasi waktu penelitian dapat dilihat pada  Tabel 1  sebagai berikut

2.  Tempat Penelitian

Penelitian dilakukan  di wilayah binaan peneliti yaitu  Gugus XVI  Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Adapun  sekolah-sekolah yang  ada di gugus XVI Sudirman adalah :

  1. SDN Sambirejo
  2. SDN Sumber VI
  3. SDN Praon
  4. SDN Nayu Barat III

B. Subyek Penelitian

Subyek dalam penelitian  ini adalah guru kelas IV, V dan  VI   Gugus XVI  Sudirman   UPTD Dikpora Kecamatan   Banjarsari  Kota Surakarta. Subyek penelitian  dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2

Subyek Penelitian

NO

SEKOLAH

GURU  KELAS

IV

V

VI

1

SDN SAMBIREJO

1 orang

1 orang

1orang

2

SDN SUMBER VI

1 orang

1 orang

1 orang

3

SDN PRAON

1 orang

1 orang

1 orang

4

SDN NAYU BARAT III

1 orang

1 orang

1 orang

C.  Sumber  Data

  1. Sumber data primer merupakan sumber data yang diperoleh langsung   dari subyek penelitian yaitu guru kelas IV, V dan  VI Sekolah Dasar Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta.
  2. Sumber data  sekunder merupakan data pendukung yang digunakan untuk  mendukung data primer yang diperoleh dari wawancara kepala sekolah serta data  hasil belajar siswa.

D.  Tehnik dan Alat Pengumpulan Data

      1.  Tehnik Pengumpulan Data

           a.  Observasi

Teknik observasi adalah suatu bentuk pengumpulan data dengan cara peneliti mengadakan pengamatan secara langsung, teliti dan cermat terhadap sumber data. Tehnik observasi dalam penelitian ini adalah mengamati secara langsung dengan teliti dan cermat terhadap RPP  yang dibuat oleh guru yang digunakan untuk melaksanaan proses pembelajaran di kelas IV, V dan VI Sekolah Dasar se-gugus XVI Sudirman  UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari kota Surakarta serta pengamatan terhadap guru dalam pelaksanaan workshop Penyusunan RPP serta pengamatan peneliti terhadap hasil belajar siswa yaitu hasil nilai rata-rata UTS dan UAS sebagai pendukung  data primer.

           b.  Wawancara

             Tehnik wawancara digunakan untuk memperoleh data atau informasi secara langsung dari responden. Wawancara  dalam  hal ini  adalah wawancara yang dilakukan oleh peneliti kepada guru maupun  Kepala  Sekolah Sekolah Dasar se-gugus XVI Sudirman, Kecamatan Banjarsari kota Surakarta, untuk mendapatkan data yang lebih    akurat tentang RPP guru-guru  kelas  IV,V, dan VI.

2.  Alat  Pengumpulan  Data

           a.  Instrumen Kemampuan guru dalam menyusun RPP.

              Instrumen ini untuk menggali data dan mengetahui sejauh mana kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dari instrumen ini juga dapat diketahui efektifitas workshop khususnya dalam hal ini adalah workhop penyusunan RPP.

 b.   Pedoman Wawancara.

                 Pedoman  wawancara  digunakan untuk  mewancarai guru dan    Kepala  Sekolah  untuk mendapatkan data tentang penyusun RPP. Peneliti membuat panduan untuk melaksanakan wawancara, selanjutnya dalam melaksanakan proses wawancara dapat dikembangkan secara fleksibel sesuai dengan kebutuhan data yang ingin diperoleh. Data yang diperoleh dari guru secara langsung merupakan data primer, sedangkan data yang diperoleh dari kepala sekolah merupakan  pendukung  data  primer.

  1. Validasi  Data

Validasi data diupayakan untuk memperoleh keabsahan data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan trianggulasi metode. Peneliti membandingkan data yang diperoleh dengan beberapa metode yang berbeda yaitu observasi, wawancara dan dokumentasi. Apakah ada perbedaan hasil data yang diperoleh dengan cara observasi, wawancara secara langsung ataupun dokumen yang ada.

F.  Analisis  Data

Data yang ada  perlu dianalisa.  Dalam penelitian  ini digunakan tehnik analisa data deskriptif komparatif dan analisa data deskriptif  kualitatif.

  1. Analisis Deskriptif  Komparatif,  untuk  membandingkan  hasil  siklus I  dengan siklus II dan  kondisi awal kemampuan  guru dalam menyusun RPP.
  2. Analisis  Deskriptif   Kualitatif   untuk  menganalisa  data – data  yang  berhubungan dengan  penyusunan RPP     dari  instrumen workshop    maupun  hasil  belajar siswa.

G.   Prosedur Penelitian

  1. Pada  awal  penelitian, peneliti melakukan pengamatan terhadap   RPP   guru di sekolah binaan. Dari hasil pengamatan peneliti ternyata kemampuan  guru dalam menyusun RPP  masih   rendah.
  2. Peneliti mengadakan tindakan yaitu workshop yang terdiri atas dua  siklus yaitu:

Siklus  I terdiri  atas :

  1. Perencanaan Tindakan melalui penyusunan jadwal kegiatan        workshop  di  KKG.
  1. Pelaksanaan  Tindakan:  melaksanakan  workshop  dengan teknik

 1) Penjelasan materi:  peneliti menyampaikan materi tentang                                    penyusunan RPP.

2)  Praktek menyusun RPP:   Penyusunan RPP  dengan kelompok   besar.  

  1. Pengamatan / Pendataan:  Hasil penyusunan RPP siklus 1.
  2. Refleksi:  hasil instrumen kegiatan workshop dianalisa  untuk  

perbaikan kemampuan guru agar penyusunan RPP  berkualitas.

Tabel 3

Jadwal  Kegiatan  Workshop  Siklus 1

No

Hari/Tanggal

Kegiatan

Tempat

1.

Sabtu, 2  Maret 2013

Penyampaian materi

SDN  Sambirejo

 2.

Sabtu, 9 Mar  2013

Kerja Kelompok

SDN Sambirejo

3.

Sabtu, 16  Maret 2013

Kerja Kelompok

SDN Sambirejo

4.

Sabtu, 23 Maret  2013

Pembahasan dan hasil

Kerja kelompok

SDN Sambirejo

 Siklus  II   terdiri  atas  :

  1. Perencanaan Tindakan melalui penyusunan jadwal kegiatan    workshop.              
  2. Pelaksanaan  Tindakan    

Pelaksanaan  Tindakan:  melaksanakan  workshop  dengan teknik:

  1. Penjelasan materi:  peneliti menyampaikan materi tentang  

Pembahasan hasil siklus 1 dan perbaikan.

  1. Praktek menyusun RPP:   Penyusunan RPP  dengan kelompok kecil.  
  1. Pengamatan / Pendataan

                     Pengumpulan data  untuk   untuk  dianalisa.

  1. Refleksi:    hasil instrumen kegiatan workshop   dianalisa    

untuk  perbaikan kemampuan guru agar penyusunan RPP lebih  berkualitas.

Tabel 4

Jadwal  Kegiatan  Workshop  Siklus 2

No

Hari/Tanggal

Kegiatan

Tempat

1.

Sabtu, 6 April 2013

Penyampaian materi

SDN  Sambirejo

 2.

Sabtu, 13 Aprl 2013

Kerja Kelompok

SDN Sambirejo

3.

Sabtu, 20 April 2013

Kerja Kelompok

SDN Sambirejo

4.

Sabtu, 27April  2013

Penyempurnaan  hasil .

SDN Sambirejo

HASIL  PENELITIAN  DAN  PEMBAHASAN

Kondisi  Awal

Gugus  XVI Sudirman  UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari  Kota Surakarta  terdiri  atas  empat  Sekolah  Dasar    yaitu  SD  Negeri Sambirejo,   SD Negeri Sumber VI,  SD Negeri Praon dan  SD Negeri Nayu Barat III. Dari  hasil monitoring terhadap kemampuan guru dalam menyusunan RPP pada sekolah di Gugus  XVI Sudirman oleh  peneliti   disimpulkan masih rendah . RPP yang dimilki guru hanya hasil copy paste dan membeli RPP yang dijual bebas. Berdasarkan informasi yang kami peroleh, bahkan  RPP yang ada tersebut juga tidak dibaca karena memang tidak sesuai dengan kondisi di sekolah. Mereka sekedar  memiliki RPP hanya untuk syarat  kelengkapan administrasi. Kenyataan ini terungkap ketika peneliti bertanya tentang beberapa hal dari RPP tersebut ternyata guru tidak bisa menjawab dan beralasan bahwa itu bukan RPP buatannya. Guru mengatakan yang penting ada, karena sebenarnya  guru  juga menyadari bahwa  pasti suatu saat  baik kepala sekolah maupun pengawas akan menanyakan dan memeriksa kelengkapan administrasi mengajar. Kondisi yang demikian juga menunjukkan kurangnya guru mempersiapkan pembelajaran. Guru tidak merencanakan proses pembelajaran dengan baik. Guru juga tidak memilih metode yang tepat, Guru tidak merencanakan atau mempersiapkan alat peraga yang bila diadakan pasti akan sangat membantu dalam melaksanakan proses pembelajaran, menjadikan siswa lebih terkesan dan  tertarik, sehingga pelajaran akan lebih mudah dipahami oleh siswa.  Dengan temuan tersebut dapat dikatakan bahwa guru tidak  mempersiapkan pembelajaran dengan baik. RPP yang semestinya dibuat untuk memperlancar proses pembelajaran dan membuat proses pembelajaran menjadi lebih baik,  tidak dibuat  karena kurang memahami dan menguasai dalam menyusun RPP.   Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa kemampuan guru membuat RPP memang masih rendah. Untuk mengetahui seberapa kemampuan guru dalam menyusun RPP, maka   peneliti  membuat  tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP. Dengan tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP tersebut dapat dianalisa dan selanjutnya dapat diketahui seberapa  skor hasil  kemampuan guru khususnya guru kelas IV, V dan VI  dalam menyusunan RPP  pada  Gugus  XVI   UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari   Kota Surakarta . Tabel kemampuan guru dalam menyusun RPP menilai beberapa aspek dalam RPP, yaitu: Merumuskan tujuan, Materi ajar, Pemilihan metode,  Langkah pembelajaran, Alat dan sumber bahan, serta Penilaian.  Adapun kegiatan  monitoring terhadap  administrasi guru kelas khususnya RPP serta skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal  dapat dilihat  seperti  dalam tabel 5 berikut ini:

Tabel 5

Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP  Kondisi Awal

No

Responden

Kelas

ASPEK  RPP

Jum lah

Tu juan

Ma teri ajar

Me to

de

Langkah pem belaja ran

Alat/ sumber

Peni laian

1

Ambar AMa

IV

60

60

60

60

50

50

350

2

Sulastri, SP

V

60

60

50

50

50

60

345

3

Suci ,S.Pd

VI

60

60

60

60

50

60

350

4

Saebani SPd

IV

60

50

50

50

60

50

320

5

Suwarni  

V

60

60

50

50

50

60

330

6

Marsini SPd

VI

60

60

60

50

50

60

350

7

Triani SPd

IV

60

50

60

60

50

60

340

8

Mulyani

V

60

60

60

50

60

60

350

9

Budiyanta

VI

60

60

60

60

50

60

350

10

Rebi, S.Pd

IV

60

60

50

50

60

60

340

11

Lina ,SPd

V

60

60

60

50

60

60

350

12

Purwanti  

VI

60

60

60

50

50

60

340

                                                           Tabel 6

Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP

  Kondisi Awal

No

Guru Kelas

SKOR   ASPEK  PENYUSUNAN RPP

JUM LAH

KET

Meru muskan Tujuan

Materi Ajar

Pemilihan Metode

Langkah  Pembela jaran

Alat / Sumber

Penilaian

1

IV

60

55

55

55

55

55

335

Kurang

2

V

60

60

55

50

55

60

340

Kurang

3

VI

60

60

60

55

50

60

345

Kurang

Dengan  demikian  skor  disamakan  :

Dari skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada kondisi awal sebagai mana yang terdapat pada tabel 5,  baik guru kelas IV, V, maupun VI ternyata berada pada rentang skor 0-359 yang artinya perolehan skor berada pada kategori kurang. Pada kondisi awal ini perolehan skor Amat Baik =0%, Baik = 0%, Cukup = 0% , dan kurang 100%

B. Hasil  Tindakan  Siklus  I

             1. Perencanaan  Tindakan

                            Dari   hasil  kepengawasan terhadap RPP di Sekolah Dasar binaan  Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari   Kota Surakarta menunjukkan bahwa kemampuan guru dalam menyusun RPP  masih  rendah.   Peneliti  yang dalam hal ini adalah pengawas sekolah memutuskan untuk mencari solusi dengan mengadakan Workshop  bagi guru-guru kelas IV-VI untuk menyusun RPP. Dengan workshop diharapkan kemampuan guru dalam menyusun RPP meningkat.  Perencanaan Kegiatan Siklus 1 ini seperti  Tabel 6 berikut:

Tabel 7

Perencanaan  Kegiatan  Siklus I

Apersepsi

Kegiatan  Inti

Penutup

Peneliti  memberi materi  

“ penyusunan RPP “.

 

  • Workshop  menyusun RPP.
  •  Kerja Kelompok

  • Menyusun  hasil Kerja kelompok workshop.

2. Pelaksanaan  Tindakan

                             Peneliti   mengadakan   “ Workshop “    yang   diikuti  guru  Kelas IV, V dan  VI dan  Kepala  Sekolah  Gugus XVI Sudirman   UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta .

                3.  Hasil  Pengamatan

Berdasarkan pengamatan terhadap guru dalam workshop  penyusunan RPP siklus 1,  peneliti   melihat bahwa guru melaksanakan workshop dengan baik, bersemangat dan terlihat antusias. Hal ini terlihat pada sikap guru yang lebih terbuka, banyak bertanya terhadap  hal- hal yang dirasa belum begitu dipahami. Guru juga terlihat bersemangat ketika melaksanakan praktek membuat RPP . Guru juga bersemangat ketika  pembahasan , masukan dan saran.  Hasil  RPP yang dibuat  guru kemudian dianalisa. Dari hasil analisa peneliti  skor kemampuan guru dalam menyusun  RPP sudah ada  peningkatan.  Skor  hasil  kemampuan  guru  dalam menyusun RPP  pada siklus I  seperti pada  tabel 7 berikut ini: 

Tabel 8

 Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP

 Siklus 1

No

Responden

Ke las

ASPEK  RPP

Jum lah

Tu juan

Ma teri

Me to

de

Langkah

A lat

Peni laian

1

Ambar

IV

65

65

70

70      

70

65

405

2

Sulastri, SP

V

65

65

65

65

65

65

390

3

Suci ,S.Pd

VI

75

75

75

75

75

75

450

4

Saebani,

IV

65

65

65

65

65

65

390

5

Suwarni

V

70

65

65

65

65

65

395

6

Marsini

VI

75

75

70

70

75

75

440

7

Triani

IV

70

65

70

65

65

60

395

8

Mulyani

V

70

65

65

65

70

65

400

9

Budiyanta

VI

75

75

70

75

70

75

440

10

Rebi, S.Pd

IV

65

65

65

65

70

65

395

11

Lina ,SPd

V

70

70

70

70

70

70

420

12

Purwanti

VI

75

75

75

70

75

75

445

Tabel 9

Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP  Siklus 1

No

Guu Ke las

SKOR   ASPEK  PENYUSUNAN RPP

JUM LAH

KET

Meru mus kan Tujuan

Materi Ajar

Pemilihan Metode

Langkah  Pembelajaran

Alat / Sum ber

Penilaian

1

IV

66

65

68

65

66

63

396

Cukup

2

V

69

66

66

66

68

66

401

Cukup

3

VI

75

75

73

73

74

75

444

Baik

 

                

Dengan  demikian skor  disamakan  :

Dari skor hasil kemampuan guru dalam menyusun RPP pada siklus  1,  jika dibandingkan dengan skor hasil kemampuan guru dalam menyusun  RPP  pada kondisi  awal sudah ada peningkatan. Dari kondisi awal skor kemampuan guru berada pada kategori kurang 100%, menjadi baik sebanyak 33% serta cukup 67%.

 4. Refleksi 

Dari hasil  yang tampak pada tabel 7  pada   siklus  pertama   dibandingkan  dengan  kondisi  awal  yang semua termasuk dalam kategori kurang   menjadi   lebih  baik.  Guru  kelas  IV dan V  sudah mendapat skor cukup.  Sedangkan  guru  kelas  VI mendapat skor baik. Dengan demikian skor yang diperoleh  adalah  Amat baik = 0 %, Baik = 33 %, dan cukup  =  67%. Dari data ini   peneliti   dapat   memperoleh  gambaran  bahwa  melalui  workshop ada  peningkatkan  kemampuan  guru dalam  menyusun RPP.

Tabel 10

Perbandingan Kondisi Awal dengan Siklus 1

No

Kategori

Kondisi Awal

Siklus 1

1

Amat Baik

-

-

2

Baik

-

33%

3

Cukup

-

67%

4

Kurang

100%

-

  Hasil  Tindakan  Siklus  2

      1.  Perencanaan

Pada  siklus  2   penulis    membuat  perencanaan  kegiatan siklus 2 seperti  pada  Tabel 8 berikut ini.

Tabel 11

Perencanaan  Kegiatan  Siklus 2

Apersepsi

Kegiatan  Inti

Penutup

Peneliti  mengadakan

Sharing  tentang  materi  perbaikan pada siklus 1

  • Workshop menyusun RPP.
  • Kerja Kelompok Kecil.
  • Menyusun  hasil workshop.

2. Pelaksanaan  Tindakan

 Peneliti mengadakan “ Workshop “  yang   diikuti  guru  Kelas IV, V dan VI dan  Kepala  Sekolah se Gugus  XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Kota Surakarta. Pada awal kegiatan dilaksanakan  sharing tentang penyusunan RPP yang sudah dibuat pada siklus 1,  materi, saran dan perbaikan pada siklus 1. Hal ini  perlu dilaksanakan agar kekurangan dan kendala  yang terdapat pada pada siklus 1 dapat diperbaiki.

3. Hasil  Pengamatan

Pada kegiatan siklus 2 berjalan dengan baik. Para guru lebih terbuka untuk berdiskusi, bertanya, tentang hal-hal yang kurang dipahami dan lebih bersemangat untuk menyusun RPP bersama dengan teman sejawat . Berdasarkan hasil pengamatan dalam  kunjungan kelas  peneliti  melihat  hasil  kemampuan guru dalam  pembelajaran ada  peningkatan. Guru terlihat lebih bersemangat dalam melaksanakan pembelajaran.  Skor  hasil  kemampuan  guru  dalam pembelajaran pada siklus 2  seperti pada  tabel  9 berikut ini:

                                                                  

Tabel  12

 Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Siklus 2

No

Responden

Kelas

ASPEK  RPP

Jum lah

Tu juan

Ma teri

Me to

de

Langkah

A lat

Peni laian

1

Ambar

IV

75

75

75

75      

80

70

450

2

Sulastri, SP

V

75

75

70

70

75

75

440

3

Suci ,S.Pd

VI

80

80

80

80

80

80

480

4

Saebani,

IV

75

75

75

70

75

70

440

5

Suwarni

V

75

75

70

70

75

75

440

6

Marsini

VI

80

80

80

75

75

75

465

7

Triani

IV

75

75

75

70

75

75

445

8

Mulyani

V

75

75

75

75

75

70

445

9

Budiyanta

VI

80

80

75

75

75

75

460

10

Rebi, S.Pd

IV

75

75

70

75

75

75

445

11

Lina ,SPd

V

75

75

80

75

75

75

455

12

Purwanti

VI

80

80

75

75

75

75

460

 Tabel 13

Rekap Skor Hasil Kemampuan Guru dalam Menyusun RPP Siklus 2

 No

Guu Ke las

SKOR   ASPEK  PENYUSUNAN RPP

JUM LAH

KET

Meru mus kan Tujuan

Materi Ajar

Pemilihan Metode

Langkah  Pembelajaran

Alat / Sum ber

Penilaian

1

IV

75

75

74

73

76

73

445

Baik

2

V

75

75

74

73

75

74

445

Baik

3

VI

80

80

78

76

76

76

466

Baik

 

       

Tabel 14

Perbandingan Siklus 1 dan 2

No

Kategori

Siklus 1

Siklus2

1

Amat Baik

-

-

2

Baik

33%

100%

3

Cukup

67%

-

4

Kurang

-

-

  1. Refleksi

  Dari     hasil    yang   tampak    pada   siklus    kedua    peneliti   dapat   memperoleh gambaran  bahwa  melalui  workshop    ada  peningkatkan  kemampuan guru dalam menyusun RPP . Dapat   dilihat  pada tabel 9,  dengan skor hasil  Amat Baik  0 %,  Baik 100 %,  Cukup      0 % dan kurang  0%. Kenaikan kemampuan guru signifikan.

D. Pembahasan  Antar  Siklus

Pada  kondisi awal peneliti memonitor kemampuan guru dalam menyusun RPP Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari   Kota Surakarta  masih rendah. Hal ini dapat dilihat pada tabel 6 dengan rata-rata perolehan  skor   baik guru kelas IV, V, maupun VI ternyata berada pada rentang skor 0-359 yang artinya perolehan skor berada pada kategori kurang.  Pada kondisi awal ini perolehan skor Amat Baik =0%, Baik = 0%, Cukup = 0%, dan kurang 100%.

Pelaksanaan tindakan pada Siklus 1 , peneliti mengadakan Workshop     bagi guru –guru  Kelas IV- VI  dan  hasilnya  sudah ada peningkatan kemampuan guru. Dari kondisi awal  katagori skor     Kurang 100 %.  Pada Siklus I   menjadi  katagori skor     Baik  =   33 %   Cukup  =  67 % .   Pada  Siklus II  peneliti  mengadakan  Workshop Siklus 2    bagi guru –guru  Kelas IV- VI  dan  hasilnya  peningkatan kemampuan  guru lebih meningkat  lagi.  Dari  katagori skor    Baik  =   33 % ,  Cukup  =  67 %  menjadi   Amat  Baik  =   0%    Baik  =   100 %.

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa workshop tentang penyusunan RPP dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP bagi guru kelas IV,V dan VI Gugus XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan Banjarsari Surakarta.  

Peningkatan kemampuan  guru dalam menyusun RPP, ternyata juga diikuti dengan peningkatan kualitas pembelajaran di kelas. Hasil pengamatan peneliti ketika  mengamati pembelajaran di kelas sudah lebih baik. Guru kelihatan lebih bersemangat dan percaya diri. Peneliti berpendapat karena guru sudah mempersiapkan pembelajaran dengan baik. Guru sudah membuat RPP. serta mempersiapkan pembelajaran dengan baik serta mempersiapkan alat peraga. Hal ini yang membuat siswa juga lebih bersemangat belajar. Peneliti melihat hasil belajar siswa juga meningkat. Hal ini dapat dilihat ketika peneliti membandingkan hasil belajar siswa pada nilai  UTS ( Ulangan Tengah Semester) dengan UAS (ulangan Akhir Semester). Peningkatan hasil belajar siswa dapat dilihat pada tabel 12.  Adapun  peningkatan kemampuan  guru dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 dapat dilihat pada tabel 11 sebagai berikut.

Tabel 15

                Skor Peningkatan Kemampuan Guru Dalam Menyusun RPP

No

Kategori

Kondisi Awal

Siklus 1

Siklus 2

1

Amat Baik

-

-

0%

2

Baik

-

33%

100%

3

Cukup

-

67%

-

4

Kurang

100%

-

-

                                                                 

Tabel 16

Skor Peningkatan Hasil Belajar Siswa

No

Sekolah

Nilai Rata-rata Kelas

Pening-katan Rata2

(%)

UTS

UAS

IV

V

VI

IV

V

VI

1

SDN Sambirejo

65

67

65

69

72

73

8,63

2

SDN Praon

66

65

63

70

68

66

6,70

3

SD Sumber 6

64

60

65

67

 64

70

6,34

4

SDN nayu Barat 3

65

65

63

68

68

67

5,20

E.    Hasil  Penelitian

  Hasil penelitian menunjukkan bahwa melalui Workshop  kemampuan guru dalam menyusun RPP  bagi  guru-guru  kelas IV,V,VI  gugus  XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari  Kota Surakarta  meningkat, serta berdampak positif pada meningkatnya kualitas pembelajaran sehingga dapat  meningkatkan  hasil belajar siswa.

Gambar  5

Diagram Hasil  Peningkatan Kemampuan Menyusun RPP

PENUTUP

A.  Simpulan

Berdasarkan  hasil  penelitian  tindakan  di atas dapat  disimpulkan  sebagai  berikut:

  1. Melalui workshop dapat meningkatkan kemampuan   guru dalam  menyusun RPP  pada guru kelas IV, V dan VI Gugus  XVI Sudirman UPTD Dikpora Kecamatan  Banjarsari Kota Surakarta Tahun Pelajaran 2012/2013 Semester II.

Selain dapat meningkatkan kemampuan guru dalam menyusun RPP, kegiatan workshop memiliki banyak manfaat antara lain:

  1. Membantu untuk mengatasi kesulitan guru dalam hal ketidak pahaman  terhadap tugas yang menjadi kewajibannya.
  2. Memberi kesempatan kepada guru untuk  melakukan pendalaman secara bersama tentang   tugas pokok dan fungsinya.  
  3. Mendorong  terjadinya pertukaran pengetahuan maupun informasi yang berkaitan dengan tugas pokok dan fungsinya sehingga dapat memperlancar guru dalam melaksanakan kewajibannya.
  4. Meningkatkan kerjasama dan semangat maju bersama  pada sesama guru.
  1. Peningkatan kemampuan   guru  dalam menyusun RPP   tersebut  berdampak  pada proses pembelajaran  dan  peningkatan hasil belajar  siswa Sekolah Dasar pada Gugus XVI Sudirman  UPTD  Dikpora Kecamatan Banjarsari  Kota Surakarta Semester II Tahun 2013.

B.  Rekomendasi

Peneliti  dapat  merekomendasikan  hal- hal  sebagai  berikut:

  1. Workshop sangat diperlukan bagi guru-guru untuk meningkatkan  kemampuan dalam penyusunan RPP guna peningkatan proses pembelajaran.
  2. Dengan pelaksanaan workshop memberikan  motivasi kepada guru untuk  lebih  meningkatkan kemampuan dalam melaksanakan  tugas pokok  dan  fungsinya  serta  memupuk kerja sama antar guru.  
  3. Dengan workshop kemampuan guru meningkat,  sehingga  meningkatkan   kualitas  pembelajaran serta  hasil belajar.

C.  Saran

  1. Saran  bagi  guru

Diharapkan agar selalu meningkatkan kemampuan guru serta meningkatkan pemahaman terhadap tugas pokok dan fungsi dalam rangka agar dapat melaksanakan kewajibannya dengan sebaik-baiknya.

  1. Saran  bagi  kepala sekolah dan  pengawas  sekolah

Kepala Sekolah dan Pengawas sekolah hendaknya melaksanakan  supervisi akademik secara rutin guna meningkatkan  kemampuan   guru.  .

DAFTAR PUSTAKA

Anas Aff, 2012, Perencanaan workhsop Bagaimana membangun Sebuah Lokakarya YangEfektif, https://hikmatpembaharuan.wordpress.com/2012/06/12/perencanaan-workshop-bagaimana-membangun-sebuah-lokakarya-yang-efektif/

AnasAff,2012, Workshop dan Jenisnya,http://anasaff.blogspot.com/2012/08/workshop-dan-jenisnya.html...)

Milman Yusdi,2011,PengertianKemampuan,milmanyusdi.blogspot.in/2011/07/

Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidik, Jakarta.

Permendiknas Nomor 41 Tahun 2007 tentang Standar Proses

Supinah, 2008, Penyusunan Silabus dan RPP, Pusat Pengembangan dan Pemberdayaan Pendidikian dan                                                                                  Tenaga Kependidikan Matematika

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan Nasional, 2007, Balai Pustaka, Kamus Besar   Bahasa Indonesia,

         

          BIODATA       :

NAMA                : Dra. Yunita Parmiati, M.Pd

UNIT  KERJA                : UPTD Dikpora Banjarsari Surakarta

TTL                        : 17 Juni 1962