Adapun tujuan dari pengamatan adalah, mempelajari struktur dan susunan sel-sel pembangun jaringan hewan dan tumbuhan.
Sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama disebut sebagai jaringan, misalnya jaringan spons yang terdiri dari sel floem , sel floem dan kloroplas yang fungsinya untuk kelangsungan dari proses fotosintesis. Beberapa jaringan yang mempunyai fungsi tertentu membentuk suatu organ. Kumpulan organ membentuk system organ. Sistem organ menjalankan fungsi tertentu dan khusus. Akhirnya terbentuklah tubuh organisme yang kompleks yang didalamnya terjadi interaksi antar system organ satu dengan yang lain.
Jaringan dibedakan menjadi dua bagian, yaitu :
Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang tersusun atas sel sel yang mempunyai kemampuan totipotensi yang berbeda dengan jaringan hewan atau manusia Artinya Jaringan tumbuhan merupakan jaringan yang kemampuan membelah , memanjang ( elongasi) dan defrensiasinya tak terbatas
(gambar jaringan tumbuhan)
Otot rangka adalah salah satu jenis dari otot penyusun tubuh yang memiliki ciri-ciri yaitu: banyak inti,terdapat pada hampir semua bagian tubuh melekat pada tulang, bergaris melintang (mikroskop elektron) diinervasi oleh saraf somatik. Diameter setiap serabut otot berkisar antara 10 – 100 u. Bagian-bagian penyusun otot rangka adalah:
Tiap otot rangka strukturnya terdiri atas badan dan paling sedikit 2 tempat perlekatan/pertautan. Badan otot disusun oleh kumpulan serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas (fasciculi), tiap berkas tersebut dipisahkan oleh lapisan jaringan ikat yang disebut perimisium dan fasikulus tersebut dibungkus oleh lapisan jaringan ikat yang tebal disebut epimisium. Origo otot adalah tempat pertautan yang tetap/tidak dapat berpindah, sedangkan insersio adalah tempat pertautan pada atau dekat terjadinya gerakan tulang.
(gambar otot lurik)
Otot polos adalah jenis otot yang dibangun oleh sel-sel otot yang terbentuk gelondong dengan kedua ujung meruncing,serta mempunyai satu inti. Jaringan otot polos mempunyai serabut-serabut (fibril) yang homogen sehingga bila diamati di bawah mikroskop tampak polos atau tidak bergaris-garis. Otot polos berkontraksi secara refleks dan di bawah pengaruh saraf otonom. Bila otot polos dirangsang, reaksinya lambat. Otot polos terdapat pada saluran pencernaan, dinding pembuluh darah, saluran pernafasan. Otot yang ditemukan dalam intestinum dan pembuluh darah bekerja dengan pengaturan dari sistem saraf tak sadar, yaitu saraf otonom.
(gambar otot polos)
Otot jantung tersusun dari sel-sel otot yang mirip dengan otot lurik namun otot jantung mempunyai percabangan. Sel-sel otot jantung mempunyai banyak inti dan terletak di tengah serabut.Otot jantung bekerja secara teratur, tidak cepat dan tidak mengikuti kehendak kita.Otot jantung mempunyai keistemawaan yaitu bentuknya lurik tetapi bekerja seperti otot polos yaitu di luar kesadaran atau di luar perintah otak. Kerja ototo ini dipengaruhi oleh saraf autonom. Otot jantung membentuk dinding jantung sehingga jantung bekerja seumur hidup manusia. Kerja otot jantung tidak dipengaruhi kehendak kita.
Otot jantung memiliki sifat bekerja secara terus-menerus tanpa henti. Pergerakannya tidak dipengaruhi sinyal saraf pusat. Jaringan otot ini hanya terdapat pada lapisan tengah dinding jantung. Strukturnya menyerupai otot lurik, meskipun begitu kontraksi otot jantung secara refleks serta reaksi terhadap rangsang lambat. Fungsi otot jantung adalah untuk memompa darah ke luar jantung.
(gambar otot jantung)
Tulang keras tersusun atas sel-sel tulang keras yang disebut osteo-sit. Osteosit juga terletak di dalam lakuna, tersusun dalam lapisan kon-sentris yang disebut lamela. Lamela mengelilingi saluran Havers yang mengandung serabut saraf dan pembuluh darah (Gambar 3.4). Di antara osteosit terdapat saluran-saluran antarosteosit yang berperan dalam suplai makanan. Saluran itu dinamakan kanalikuli. Nutrisi berdifusi dari sel ke sel melalui kanalikuli. Osteosit dibentuk oleh sel-sel osteoblas. Selain osteoblas, juga terdapat osteoklas, yaitu sel besar berinti banyak. Osteoklas menghasilkan enzim kolagenase proteolisis yang berfungsi merombak tulang dan mengatur bentuk tulang.
Sekitar dua per tiga bagian matriks T. Keras terdiri atas berbagai mineral, seperti kalsium fosfat, kalsium klorida, dan magnesium fosfat. Mineral-mineral tersebut menyebabkan tulang ini lebih keras dan kaku dibandingkan tulang rawan serta mampu menahan sinar-X. Adapun sepertiga bagian matriks tulang keras tersusun atas serabut kolagen yang menyebabkan sifat elastis dan mengurangi kerapuhan pada tulang.
(gambar tulang keras)
penampang melintang daun cycas rhumpii
Dari praktikum tentang pengamatan struktur jaringan hewan dan tumbuhan diperoleh data sebagai berikut.
GAMBAR LITERATUR | GAMBAR HASIL PENGAMATAN | KETERANGAN |
Jaringan Daun Pakis Haji | Jaringan Daun Pakis Haji Perbesaran : 10x10 | |
Jaringan Otot Jantung | Jaringan Otot Jantung Perbesaran : 10x10 | |
Jaringan Otot Polos | Jaringan Otot Polos Perbesaran : 10x10 | |
Jaringan Otot Lurik | Jaringan Otot Lurik Perbesaran : 10x10 | |
Jaringan Tulang Keras | Jaringan Tulang Keras Perbesaran : 10x10 |
Berdasarkan data pengamatan diatas tampak sel otot rangka yang bentuknya tidak beraturan, memiliki serat dan mempunyai banyak inti yang tersebar di bagian tepi sel.
Berdasarkan data pengamatan diatas, jaringan tulang keras terdiri dari beberapa lamella, saluran volksman, saluran havers, kanalikulli, dan osteosit dalam lakuna.
Berdasarkan data pengamatan diatas tampak sel otot jantung yang bentuknya seperti pipa bercabang, dan memiliki inti di tengah.
Berdasarkan data pengamatan diatas tampak sel otot polos yang bentuknya seperti serabut dan memiliki inti di tengah.
Dari hasil pengamatan melalui mikroskop dengan perbesaran 100 kali terlihat beberapa jaringan diantaranya jaringan epidermis atas, jaringan palisade, jaringan pengangkut, jaringan spons, dan jaringan epidermis bawah. Jaringan epidermis atas tersusun secara berlapis dan dibawahnya terdapat jaringan palisade. Disela-sela jaringan palisade terdapar jaringan pengangkut (xylem dan floem), dan dibawahnya terdapat jaringan spons. Terlihat stomata yang terdapat diantara jaringan epidermis bawah yang tersusun selapis.
Otot rangka (otot lurik)
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan hanya tampak seperti serabut-serabut saja, sedangkan menurut teori, otot rangka adalah salah satu jenis dari otot penyusun tubuh yang memiliki cirri-ciri yaitu: banyak inti,terdapat pada hampir semua bagian tubuh melekat pada tulang, bergaris melintang (mikroskop elektron) diinervasi oleh saraf somatik. Diameter setiap serabut otot berkisar antara 10 – 100 u. Bagian-bagian penyusun otot rangka adalah:
Tiap otot rangka strukturnya terdiri atas badan dan paling sedikit 2 tempat perlekatan/pertautan. Badan otot disusun oleh kumpulan serabut otot yang tersusun dalam berkas-berkas (fasciculi), tiap berkas tersebut dipisahkan oleh lapisan jaringan ikat yang disebut perimisium dan fasikulus tersebut dibungkus oleh lapisan jaringan ikat yang tebal disebut epimisium. Origo otot adalah tempat pertautan yang tetap/tidak dapat berpindah, sedangkan insersio adalah tempat pertautan pada atau dekat terjadinya gerakan tulang.
Jaringan otot polos
Disebut otot polos karena serabut kontraktilnya tidak memantulkan cahaya berselang-seling, sehingga sarkoplasmanya tampak polos dan homogen. Berdasarkan pengamatan dengan perbesaran 100 kali tampak bentuk jaringan otot polos berbentuk gelondong dengan inti pipih yang terletak di tengah sarkoplasma. Otot polos mempunyai persyaratan otonom, artinya bekerja tidak di bawah kesadaran. Otot polos kontraktilnya lambat, cukup lama dan tidak cepat lelah.
Jaringan otot jantung
Otot jantung terdapat khusus pada jantung. Otot ini tersusun atas serabut lurik yang bercabang-cabang dan saling berhubungan satu sama lain. Otot jantung memiliki cirri khas yaitu memiliki diskus interkalaris, yaitu pertemuan dua sel yang tampak gelap jika dilihat di mikroskop. Kontraksinya tidak di bawah kesadaran, bersifat kuat, dan berirama.
Jaringan tulang keras
Jenis ini biasa terdapat pada kerangka orang dewasa. Dikenal juga sebagai lamellar bone karena jaringan tulang sekunder terdiri dari ikatan paralel kolagen yang tersusun dalam lembaran-lembaran lamella. Ciri khasnya : serabut-serabut kolagen yang tersusun dalam lamellae(lapisan) setebal 3-7μm yang sejajar satu sama lain dan melingkari konsentris saluran di tengah yang dinamakan Canalis Haversi. Dalam Canalis Haversi ini berjalan pembuluh darah, serabut saraf dan diisi oleh jaringan pengikat longgar. Keseluruhan struktur konsentris ini dinamai System Havers atau osteon.
Sel-sel tulang yang dinamakan osteosit berada di antara lamellae atau kadang-kadang di dalam lamella. Di dalam setiap lamella, serabut-serabut kolagen berjalan sejajar secara spiral meliliti sumbu osteon, tetapi serabut-serabut kolagen yang berada dalam lamellae di dekatnya arahnya menyilang.
Di antara masing-masing osteon seringkali terdapat substansi amorf yang merupakan bahan perekat (Jasrin, 2006).
Pada tanaman pakis haji, berdasarkan pengamatan preparat melintang daun pakis haji dengan perbesaran 100 kali tampak jaringan-jaringan penyusun pada daun diantaranya; epidermis atas, jaringan palisade, jaringan spons, jaringan pengangkut (xylem dan floem), jaringan epidermis bawah dan stomata.
Untuk jaringan epidermis atas dan epidermis bawah terdapat perbedaan, yaitu pada eoidermis bawah terdapat stomata. Pada epidermis atas terdiri atas selapis sel denagn dinding tebal berlapis kutikula. Pada jaringan tiang terdapat kloroplas, sehingga pada jaringan ini terjadi fotosintesis. Jaringan spons susunannya tidak teratur dan banyak ruang antarsel fungsinya untuk menampung CO2 untuk fotosintesis. Jaringan pengankut terdiri atas jaringan xylem, yaitu jaringan yang mengangkut mineral dan zat hara dari dalam tanah, sedangkan jaringan floem untuk mengangkut hasil fotosintesis ke seluruh tubuh.
Berdasarkan hasil pengamatan dan teori dapat ditarik kesimpulan, bahwa susunan antara jaringan pada hewan berbeda dengan struktur jaringan pada tumbuhan. Pada jaringan tulang keras tersusun atas; osteon, saluran havers, lamella, kanalikuli, dan lakuna. Struktur jaringan pada jaringan otot polos, otot jaunting dan oto lurik hanya tampak inti selnya saja. Untuk jaringan pada penampang melintang daun pakis haji (cycas rhumpii) tersusun atas jaringan epidermis(atas dan bawah), jaringan parenkim ( palisade dan spons), jaringan pengangkut (xylem dan floem) dan stomata.
Syamsuri, istamar, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XI. Jakarta: Erlangga.
Pratiwi, dkk. 2007. Biologi untuk SMA Kelas XII. Jakarta: Erlangga.