BAB 1

PENDAHULUAN

  1. Latar Belakang

Masalah gizi tidak hanya menyerang pada anak-anak tetapi juga dapat menyerang ibu hamil. Menurut Depkes RI, pengukuran LILA pada kelompok wanita usia subur adalahsalah satu cara untuk memdeteksi dini yang mudah dan dapt di laksanakan oleh masyarakat, untuk mengetahui kelompok beresiko kekurangan energi kronis (KEK) pada ibu hamil berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun)

Masalah KEK pada ibu hamil ini dipengaruhi oleh berapa faktor. Salah satunya adalah kemiskinan yang menyebabkan kurangnya konsumsi gizi.oleh karena itu, poemerintah menggalakkkan program perbaikan gizi antara lain melalui peningkatan mutu konsumsi pangan dan sasaran ditujukan untuk menanamkan perilaku gizi yang baik dan benar sesuai dengan pedoman umum gizi seimbang

  1. Tujuan
  1. Tujuan Umum

Setealh dilakukan asuhan kebidanan komunitas individu diharapkan Lila ibu bertambah

  1. Tujuan Khusus
  1. Ibu hamil mampu mengetahui makanan yang mengandung gizi seimbang yang diperlukan tubuh
  2. Ibu hamil tidak tarak makanan (mitos) dari dukungan keluarga
  3. Ibu hamil mampu mengolah makanan yang bergizi dengan baik dan benar
  4. Ibu hamil dan keluarga mampu mengetahui dampak-dampak dari kekurangan gizi (KEK)
  1. Rumusan Masalah
  1. Apa pengertian dari KEK?
  2. Apa penyebab dari KEK?
  3. Bagaimana penatalaksanaan dari KEK?
  1. Metodologi / Cara Pengumpulan Data

Data diperoleh dari Survey dan bertanya langsung ke rumah ibu.


BAB 2

LANDASAN TEORI

2.1 KONSEP KELUARGA

2.1.1 Pengertian

Keluarga adalah unit terkecil dari masyarakat yang terdiri atas kepala keluarga dan beberapa orang yang berkumpul dan tinggal di satu atap dalam keadaan saling ketergantungan.(DEPKES RI, 1982 )

Keluarga adalah dua atau lebih dari 2 individu yang tergantung karena hhubungan darah, hubungan perkawinan atau pengankatan dan mereka hidup dalam satu rumah tangga berinteraksi dsatu sama lain dan dalam besarnya masing-masing menciptakan serta mempertahankan kebudayaan. (Effendy, 1998)

Keluarga adalah unit utama dari masyarakat dan merupakan lembaga yang mengankut kehidupan masyarakat. (Notoadmojo, 2003)

2.1.2 Struktur keluarga

        Struktur keluarga terdirii dari bermacam-macam diantaranya

  1. Patrilineal

Adalah keluarga sedarah yang terdiri dari sedaraah dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ayah

  1. Matrilineal

Adalah keluarga sedara yang terdiri dari anak saudara sedarahh dalam beberapa generasi dimana hubungan itu disusun melalui jalur garis ibu

  1. Matrialokal

Adalah sepasang suami istri yang tinggal bersama keluarga sedarah istri

  1. Keluarga kawinan

Adalah hubungan suami istri sebagai dasar bagi pembinaan keluarga dan beberapa anak saudara yang menjadi bagian keluarga karena adanya hubungan dengan suami/istri

        (Notoadmojo, 2003)

2.1.3 Ciri-ciri struktur keluarga

        a. terorganisasi

                saling berhubungan, saling ketergantungan, antara anggota keluarga

        b. ada kekerabatan

setiap anggota memiliki kebebasan tetapi mereka juga mempunyai keterbatasan dalam menjalankan fungsi dan tugasnyaa masing-masing

        c. ada perbedaan dan kekhususan

        setiap anggota keluarga mempunyai peranan dan fungsinya masing-masing

(Effendy, 1998)

2.1.4 Bentuk keluarga

        a. keluarga inti

adalah keluarga yang terdiri dari ayah, ibu dan anak-anak

        b. keluarga besar

adalah keluarga inti ditambah sanak saudara, misalnya nenek, kakek, keponakan, saudar, paman, bibi dan sebagainya

        c. keluarga berantai

adalah keluarga yang terdiri dari wanita dan pria yang menikah lebih dari 1 kali dan merupakan suatu keluarga inti.

        d. keluarga duda/janda

adalah keluarga yang terjadi karena perceraian atau kematian

        e. keluarga berkomposisi

adalah keluarga yang perkawinannya berpoligami dan hidup bersama

        f. kabilas

adalah 2 orang menjadi satu tanpa pernikahan tapi tanpa membentuk satu keluarga

        (Effendy, 1998)

2.1.5 Peranan Keluarga

        a. ayah

ayah sebagai suami dan ayah bagi anak-anak berperan sebagi pencari nafkah, pendidik, pelindung dan memberi rasa aman, sebagai kepaala keluarga, dan sebagai anggota dari kelompoknya

        b. Ibu

sebagi istri dan ibu dari anak-anak. Ibu merupakan peranan untuk mengurus rumah tangga, sebagai pengasuh dan pendidik anak-anak, pelindung sebagai salah satu kelompok dari lingkungannya di samping itu juga berperan sebagai pencari nafkah tambah keluarga

        c. Anak

anak-anak melaksanakan peranan psikologis sesuai dengan tingkat perkembangan bik fisik, mental, sosial dan spiritual.

(Notoadmojo, 2003)

2.1.6 Fungsi keluarga

        a. fungsi biologis

        b. fungsi psikologis

        c. fungsi sosialisasi

        d. fungsi ekonomi

        e. fungsi pendidikan

(Notoadmojo, 2003)

2.1.7 Tahap-tahap perkembangan keluarga

  1. Tahap berdua kembali

Setelah anak besar dan menempuh kehidupan sendiri-sendiri, tinggal suami istri berdua saja dalam tahap ini keluarga akan merasa sepi dan bila tidak dapat menerima kenyataan akan dapat menimbulkan depresi/ stess

  1. Tahap masa tua

Tahap ini masuk ke tahap lanjutan usia dan kedua orang tua mempersiapkan diri untuk meningkatkan dunia fana ini

(Notoadmojo, 2003)

2.2 Konsep KEK

2.2.1 Pengertian KEK pada ibu hamil

Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu amil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dengan ukuran LILA < 23,5 cm

2.2.2 Cara yang digunakan untuk menetahui status gizi ibu hamil

Ada beberapa cara untuk mengetahui status gizi ibu hamil antara lain :

Apabila ukuran ini rendah atau kecil menunjukkan keadaan gizi kurang akibat kekurangan energi dan protein yang di derita pada waktu pengukuran dilakukan

2.2.3 Hal-hal yang perlu di perhatikan dalam pengukuran LILA

2.2.4 Cara pengukuran LILA

  1. Tetapkan posisi bahhu dn siku
  2. Letakkan metlin antara bahu dan siku
  3. Tentukan titik tengah lengan sebelah kiri
  4. Letakkan lingkaran metlin pada tengah lengan
  5. Metlin jangan terlalu ketat
  6. Metlinjangan terlalu longgar
  7. Baca skala yang benar

2.2.5 Cara pengukuran berat badan

Berat badan merupakan ukuran antropometri yang paling penting dan banyak digunakan karena parameter ini mudah di mengerti sekalipun oleh mereka yang buta huruf. Berat badan adalah suatu parameter yang memeberikan gambaran massa tubuh sangat sensitive terhadap perubahan-perubahan yang mendadak. Misalnya karena terserang penyakit menurunya nafsu makan atau menurunya jumlah makan yang dikonsumsi

2.2.6 Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang energi kronis pada ibu hamil

a. Faktor sosial ekonomi

Faktor yang berperan dalam menentukan status kesehatan seseorang adalah tingkat sosial ekonomi. Ekonomi seseorang mempengaruhi dalam pemilihan makanan yang akan dikonsumsinya sehari-harinya. Seseorang dengan ekkonomi yang tinggal kemudian hamil maka kemungkinan besar sekali gizi yang dibutuhkan tercukupi ditamba lagi pemeriksaan membuat gizi hamil semakin terpadu

b. Pendidikan

Faktor pendidikan mempengaruhi pada makan ibu hamil tingkat pendidikan yang lebih tinggi diharapkan pengetahuan atau informasi tentang gizi yang dimiliki lebih baik sehingga bisa memenuhi asupan gizinya

c. Pendapatan

Kemampuan keluarga untuk membeli bahan makanan antara lain tergantung pada besar kecilnya pendapatan keluarga. Pendapatan merupakan faktor yang paling menentukan kualitas dan kuantitas hidangan/makanan

2.2.7 Manifestasi klinis

Ukuran lila < 23,5 cm

2.2.8 Dampak KEK pada ibu hamil

2.2.9 pencegahan dan cara mengatasi KEK

BAB 3

TINJAUAN KASUS

  1. PENGKAJIAN

Tanggal                        : 17 November 2011

Jam                        : 10.00 WIB

Tempat pengkajian        : Rumah Ny “S”

Oleh                        : Mulya Hartantina

Identitas Keluarga

  1. Nama Kepala Keluarga (KK)                : Tn E
  2. Umur KK                                : 32 tahun
  3. Agama KK                                : Islam
  4. Suku Bangsa KK                        : madura
  5. Pendidikan KK                        : SD
  6. Pekerjaan KK                                : pedagang
  7. Nama istri                                : Ny “S”
  8. Umur KK                                : 25 tahun
  9. Agama KK                                : Islam
  10. Suku Bangsa KK                        : madura
  11. Pendidikan KK                        : SMP
  12. Pekerjaan KK                                : Ibu rumah tangga
  13. Nama Anak pertama                        : An “R”
  14. Umur                                        : 9 tahun
  15. Tanggal lahir                                : 05-04-2002
  16. Komposisi Keluarga

No

Nama

JK

Hubungan Keluarga

Umur

Pendidikan

Pekerjaan

Keadaan Kesehatan

1

Tn. Eeng

L

Ayah

32 tahun

SD

Pedagang

Baik

2

Ny. Sucik

P

Ibu

25 tahun

SMP

IRT

KEK

3

An. Roni

L

Anak

9 tahun

SD

Pelajar

Baik

  1. Genogram

Keterangan :

                : laki-laki

                : perempuan

                : klien

  1. Tipe dan Bentuk Keluarga

Keluarga ini termasuk keluarga sejahtera karena sudah tinggal di rumah sendiri  yang merupakan keluarga inti yang terdiri dari suami, istri dan 1 orang anak. Saat ini istri sedaang hamil

  1. Latar Belakang Kebudayaan Keluarga (Ras/etnik)

Ibu mengatakan berasal dari keluarga yang berlatarbelakang  madura  sehingga dalam berkomunikasi , ibu dan keluarga menggunakan bahasa madura

  1. Agama (Bila ada perbedaan agama masing-masing anggota keluarga)

Ibu mengatakan bahwa seluruh anggota keluarganya beragama islam

  1. Status Sosial Ekonomi Keluarga

Keluarga  termasuk dalam golongan menengah ke bawah, karena pekerjaan KK yang  merupakan pedagang dengan penghasilan yang tidak menentu perhari

  1. Aktivitas Rekreasi Keluarga

Ibu mngatakan jika hari minggu atau hari libur besar tidak pernah  kemana – mana , hanya menghabiskan waktu di rumah

  1. TAHAP PERKEMBANGAN DAN RIWAYAT KELUARGA
  1. Tahap Perkembangan Keluarga saat Ini

Ibu mengatakan saat ini sedang dalam proses menghadapi persalinan karena saat ini ibu sedang hamil dengan usia kehamilan 36-37 minggu anak kedua

  1. Jangkauan Pencapaian Tahap Perkembangan Keluarga yang Belum Terpenuhi

Keluarga sudah tinggal terpisal dengan kedua orang tua masing- masing.

  1. Riwayat Kesehatan Keluarga Inti

Bapak mengatakan bahwa dulu dan saat ini tidak  pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun( Asma, DM), menahun( Jantung)

Ibu mengatakan bahwa dulu dan saat ini tidak  pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun( Asma, DM), menahun( Jantung) dan saat ini ibu sedang hamil anak kedua

Ibu mengatakan mengatakan bahwa anaknya  dulu dan saat ini tidak  pernah menderita penyakit menular (TBC, Hepatitis), menurun( Asma, DM), menahun( Jantung) .

  1. Riwayat Asal Kedua Orang Tua, Kepala Keluarga dan Anggotanya (yang tercantum dalam genogram)
  1. DATA LINGKUNGAN
  1. Karakteristik Rumah

Jenis rumah        : permanen

Lantai                : keramik

Kepemilikan        : milik sendiri

Ventilasi        : jendela tertutup

  1. Karakteristik Lingkungan Sekitar Rumah

Dapur                        : ada

 Air Bersih / Minum        : swadaya

 Pembuangan Sampah        : lubang sampah

 Jamban Keluarga        : keluarga mengatakan BAB di sungai

kondisi masyarakat sekitar  adalah mayoritas masyarakat BAB di sungai

  1. Mobilitas Geografis Keluarga

Kepala keluarga bekerja sebagai pedagang dan istrinya hanya sebagai ibu rumah tangga biasa, keluarga ini merupakan penduduk setempat

  1. Jaringan Dukungan Sosial Keluarga

Dalam keluarga masih menginginkan anak lagi karena masih memiliki anak 1

  1. STRUKTUR KELUARGA
  1. Pola Komunikasi
  1. Jangkauan Komunikasi Fungsional / Disfungsional
  1. Struktur Kekuasaan
  1. Proses Pengambilan Keputusan

Dalam keluarga selalu membiasakan untuk membicarakan bersama  setiap permasalahan yang ada / sedang terjadi

  1. Faktor yang Mempengaruhi Keputusan

Ibu mempengaruhi  kekuasaan dalam keluarga yang berhak memutuskan sesuatu dalam keluarga  adalah sang suami

  1. Pengambilan Keputusan (yang dominan)

Ibu mengatakan pengambilan keputusan yang paling dominan berada pada  suami karena suami sebagai kepala rumah tangga

  1. Struktur Peran
  1. Struktur Peran Normal
  1. Struktur Peran Informal

Suami dan istri jarang ikut berperan aktif dalam kegiatan  desa yang ada , tetapi ibu rutin  mengikuti posyandu untuk mengetahui keadaan ibu  

  1. Faktor yang Mempengaruhi Struktur Peran

Ibu mengatakan semua anggota keluarga selalu mendukung dan menghormati setiap peran dari masing – masing anggota keluarga agar terciptanya kerukunan antar anggota keluarga

  1. FUNGSI-FUNGSI KELUARGA
  1. Fungsi Afektif

Keluarga mengatakan hubungan antara keluarga baik ,  tidak ada perpisahan dan  jalinan  kekerabatan sangat baik

  1. Fungsi Ekonomi
  1. Keluarga mengatakan kepala keluarga bekerja sebagai pedagang dengan penghasilan keluarga tidak menentu
  2. Keluarga mengatakan mampu dalam memenuhi  kebutuhan keluarga , meskipun penghasilan yang kadang – kadang tidak menentu  setiap bulannya
  3.  Keuangan diatur oleh ibu , kepala keluarga menyerahkan penghasilan  sesuai dengan apa yang didapatkan dan ibu membelanjakan sesuai dengan kebutuhan.
  1. Fungsi Perawatan Kesehatan
  1. Keyakinan dan pengertian tentang kesehatan.

Keluarga mengatakan jika salah satu anggota keluarga  langsung berobat ke puskesmas atau ketenaga kesehatan lainnya

  1. Perilaku kesehatan (baik yang menunjang maupun yang menghambat)
  1. Status kesehatan dan kerentanan terhadap sakit yang diketahui oleh keluarga.

Ibu mengatakan dalam keluarga tidak ada yang sering sakit

  1. Praktik pemenuhan kebutuhan nutrisi

Bapak        : makan 3x/ hari, minum kira – kira 8- 9 gelas / hari dengan menu nasi , lauk – pauk (tahu , tempe, telur), sayuran dan buah alpukat (jika ada)

Ibu        : makan 3x/ hari, minum kira – kira 8- 9 gelas / hari dengan menu nasi , lauk – pauk (tahu , tempe, telur) , sayuran dan buah bila ada

Anak        : makan 3x/ hari, minum kira – kira 8- 9 gelas / hari dengan menu nasi , lauk – pauk (tahu , tempe, telur) , sayuran dan buah bila ada

  1. Kebiasaan tidur dan istirahat (tiap anggota keluarga)

Bapak        :+  7 – 8 jam / hari

Ibu        :+ 8 – 10  jam /  hari        karena hamil butuh istirahat yang cukup

Anak        : + 10  jam /  hari

  1. Kebiasaan latihan olahraga dan  rekreasi

Dalam keluarga tidak  ada kebiasaan olahraga , rekreasi jarang dilakukan , rekreasi dilakukan dengan  menonton  TV di rumah

  1. Kebiasaan penggunaan obat (bebas, resep atau tradisional)

Keluarga mengatakan tidak selalu membeli obat dari warung

  1. Praktik dalam perawatan diri (personal hygiene)

Mandi        : 2x/ hari, gosok gigi 2x/ hari , dan ganti baju sekeendaknya

  1. Pelayanan kesehatan yang biasa diterima oleh keluarga

Keluarga mengatakan bisa menerima pelayanan kesehatan dari bidan terdekat

  1. Persepsi keluarga terhadap pelayanan kesehatan

Ibu dan keluarga mengatakn lebi senang berobat ke bidan jika terdapat anggota keluarga yang sakit

  1. Sumber pembiayaan kebutuhan kesehatan

Ibu mengatakan sumber pembiayaan kebutuhan kesehatan dari suami atau kepala keluarga

  1. Fungsi reproduksi

Orang tua masih mengiginkan anak lagi

  1. KOPING KELUARGA
  1. Stesor-stresor keluar jangka panjang dan jangka pendek

Ibu mengatakan tidak menjalani rasa khawatir pada saat ini dan pemikiran kekhawatiran nantinya

  1. Strategi koping dalam menghadapi stress baik intern maupun ekstern

Ibu mengatakan berusah rileks jika ada masalah dan diselesaikan dengan musyawarah terlebih dahulu lalu diselesaikan secra bersama-sama

  1. KEADAAN GIZI KELUARGA
  1. Pemenuhan gizi

Ibu mengatakan setiap hari memasak sendiri untuk keluarga, bahan – bahan untuk memasak ibu didapatkan dari belanja di warung dekat rumah. Ibu setiap hari memasak seadanya sesuai dengan penghasilan yang di dapat suami.

  1. Upaya-upaya lainnya

Ibu selalu memasak makanan yang bervariasi di rumah.

G. PEMERIKSAAN FISIK

        Keadaan Umum        : cukup                

        Kesadaran                        : composmentis

        Tinggi Badan        : 160 cm

BB                                : 50 kg

        LILA                                : 22 cm

  1. Muka

tidak pucat, tidak oedem, terdapat cloasma gravidarum

  1. Mata

konjungtiva berwarna merah muda, sklera putih

  1. Hidung

Tidak ada cuping hidung, tidak ada massa maupun polip.

  1. Gigi dan mulut

Bibir lembab, tidak ada caries gigi, tidak ada stomatitis

  1. Leher

Tidak terjadi pembengkakan pada vena jugularis, pergerakan kelenjar tyroid baik, tidak terjadi pembesaran pada kelenjar  limfe.

  1. Dada

Bentuk dada normal, tidak ada suara tambahan (Whizing maupun ronchi).

  1. Payudara

ada hiperpigmentasi areola dan papila, payudara simetris kanan kiri, terjadi pembesaran payudara, puting susu menonjol, tidak terdapat benjolan abnormal, colostrum sudah keluar

  1. Abdomen

Perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, terdapat linea nigra, striae gravidarum, tidak terdapat luka bekas SC                        

        LI : pertengahan pusat dan proxius xyphoideus, teraba agak bulat, kurang melenting, dan lunak (teraba bokong).

LII : Pada bagian perut ibu sebelah kanan teraba keras, memanjang, dan datar (punggung kanan) sedangkan pada bagian perut ibu sebelah kiri teraba bagian terkecil janin

LIII : teraba bundar, melenting keras dan sudah masuk PAP  

LIV : kepala masuk 4/5 bagian

Mc Donald        : 28 cm

DJJ + 136X/ menit

  1. Genetalia

tidak ada varises, tidak ada oedem, tidak terdapat bekas luka, tidak ada nyeri tekan, tidak ada darah, tidak ada pus

  1. Anus

tidak terdapat hemoroid, benjolan maupun oedem

  1. Ekstremitas

Pada kuku merah muda, tidak oedem, turgor kulit kembali < 2 detik

  1. IDENTIFIKASI MASALAH / DIAGNOSA

DS : Ibu mengatakan berat badan sangat rendah

        Ibu berpendidikan SMP

Ibu memasak sendiri, masak seadanya sesuai dengan penghasilan suami yang setiap harinya tak menentu

DO : Keadaan Umum        : cukup                

Kesadaran                : composmentis

Tinggi Badan        : 160 cm

BB                                : 50 kg

LILA                : 22 cm

Muka        : tidak pucat, tidak oedem, terdapat cloasma gravidarum

Mata        : konjungtiva berwarna merah muda, sklera putih

Leher        :Tidak terjadi pembengkakan pada vena jugularis, pergerakan kelenjar tyroid baik, tidak terjadi pembesaran pada kelenjar  limfe.

Dada        :Bentuk dada normal, tidak ada suara tambahan (Whizing maupun ronchi).

Payudara        : ada hiperpigmentasi areola dan papila, payudara simetris kanan kiri, terjadi pembesaran payudara, puting susu menonjol, tidak terdapat benjolan abnormal, colostrum sudah keluar

Abdomen        :Perut membesar sesuai dengan usia kehamilan, terdapat linea nigra, striae gravidarum, tidak terdapat luka bekas SC                        

LI : pertengahan pusat dan proxius xyphoideus, teraba agak bulat, kurang melenting, dan lunak (teraba bokong).

LII : Pada bagian perut ibu sebelah kanan teraba keras, memanjang, dan datar (punggung kanan) sedangkan pada bagian perut ibu sebelah kiri teraba bagian terkecil janin

LIII : teraba bundar, melenting keras dan sudah masuk PAP  

LIV : kepala masuk 4/5 bagian

Mc Donald        : 28 cm

DJJ + 136X/ menit

        Masalah :

  1. Gangguan kebutuhhan nutrisi / gizi
  2. Kurangnya pengetahuan ibu terhadap gizi

DX : Ny S UK 36-37 minggu dengan KEK

  1. INTERVENSI

Tanggal         : 17/11/2011

Jam        : 10.10 WIB

Tujuan        : setelah dilakukan asuhan kebidanan selama ± 1 minggu, diharapkan KEK teratasi

Kriteria Hasil        :

Intervensi :

  1. Lakukan pendekatan pada klien dan keluarganya

R/ terciptanya hubungan saling percaya antara tenaga kesehatan dengan keluarga sehingga dapat melanjutkan suatu tindakan

  1. Jelaskan pada ibu tentang KEK

R/ dapat menambah pengetahuan ibu serta mengubah ibu tidak lagi menjadi KEK

  1. Jelaskan bahaya KEK pada ibu

R/ ibu dapat mengindari sesuatu yang dapat meyebabkan KEK

  1. Anjurkan pada ibu untuk tidak tarak makanan

R/ nutrisi ibu dan janin terpenuhi

  1. Anjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi yang seimbang

R/ ibu tidak KEK lagi

  1. Anjurkan pada ibu perilaku hidup bersih dan sehat

R/ ibu tetap sehat

  1. Lakukan penimbang BB dan pengukuran lila 2 hari sekali

R/ pemantauan BB dan lila Ibu

  1. IMPLEMENTASI

Tanggal         : 17/11/2011

Jam        : 10.20 WIB

  1. Melakukan pendekatan pada klien dan keluarganya dengan menanyakan identitas, keluan yang dirasakan secara ramah dan sabar
  2. Menjelaskan pada ibu tentang KEK yaitu Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu amil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dengan ukuran LILA < 23,5 cm
  3. Menjelaskan bahaya KEK pada ibu yaitu
  1. Menganjurkan pada ibu untuk tidak tarak makanan yaitu tidak makan nasi dengan kerupuk atau nasi dengan tempe tahu saja
  2. Menganjurkan pada ibu untuk makan-makanan yang bergizi yang seimbang yaitu nasi, lauk pauk (ikan, tahu, tempe, telur, dll), buah-buahan dan sayuran
  3. Menganjurkan pada ibu perilaku hidup bersih dan sehat misalnya cuci tangna yang bersih, mencuci sayuran dengan air yang mengalir
  4. Melakukan penimbang BB dan pengukuran lila 2 hari sekali
  1. EVALUASI

Tanggal  17/11/2011        Jam : 11.00 WIB

S : Ibu menngatakan mengerti dengan penjelasan yang diberikan dan berjanji akan melaksanakannnya

O : ibu tampak kooperatif dan mengangguk

A : Ny S UK 36-37 minggu dengan KEK

P : Lakukan penimbang BB dan pengukuran lila 2 hari sekali

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 19/11/2011                Jam : 08.00 WIB

S : Ibu menngatakan sudah tidak tarak makanan lagi

O : K/U baik

        TTV : TD : 110/70 mmHg                N : 78x/ menit

                S : 36,5 %                        RR : 20x/menit

        Lila : 23 cm

        BB : 52 kg

A : Ny S UK 36-37 minggu dengan KEK

P : Lakukan penimbang BB dan pengukuran lila 2 hari sekali

CATATAN PERKEMBANGAN

Tanggal : 21/11/2011                Jam : 08.00 WIB

S : Ibu menngatakan sudah tidak tarak makanan lagi

O : K/U baik

        TTV : TD : 110/70 mmHg                N : 80x/ menit

                S : 36,8 %                        RR : 20x/menit

        Lila : 24 cm

        BB : 55 kg

A : Ny S UK 36-37 minggu dengan satus gizi baik

P : Lakukan penimbang BB dan pengukuran lila 2 hari sekali

BAB 4

PEMBAHASAN

Dari landasan teori dapat diketahui bahwa yang dimaksud dengan Kekurangan Energi Kronis (KEK) pada ibu hamil adalah kekurangan gizi pada ibu hamil berlangsung lama (beberapa bulan atau tahun) dengan ukuran LILA < 23,5 cm. Cara yang digunakan untuk menetahui status gizi ibu hamil antara lain : memantau pertambahan berat badan selam hamil, mengukur LILA (Lingkar Lengan) dan kadar Hb. Faktor-faktor yang mempengaruhi kurang energi kronis pada ibu hamil yaitu faktor sosial ekonomi, pendidikan dan pendapatan. Dampak KEK pada ibu hamil yaitu  beresiko melahirkan BBLR, melahirkan bayi premature, pertumbuhan janin terhambat, terancam berbagai penyakit kegemukan, DM, hipertensi. Pencegahan dan cara mengatasi KEK adalah Ibu hamil tidak diperbolekan untuk taram makanan, makan-makanan dengan gizi seimbang dengan pola makan yang sehat, mengikuti posyandu untuk mengetahui kenaikan berat badan, perilaku harus diuba menjadi perilaku hidup bersih dan sehat.

        Berdasarkan tinjauan kasus yang dilakukan kepada keluarga Tn “E” dengan salah satu anggota keluarga Ny S usia 25 tahun UK 36-37 minggu dengan KEK mengatakan berat badannya sangat rendah. Berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu BB 50 kg, TB 160 cm, lila 23 cm, HPHT 1/3/2011. Pemeriksaan leopold  LI : letak bokong, LII : punggung kanan, LIII : sudahh masuk PAP, LIV : 4/5 bagian kepala masuk, mc donalad : 28 cm. Dari data subyekyif ibu berpendidikan SMP, memasak sendiri seadanys sesuai dengan penghasilan suami yang setiap hhari tidak menentu. Hal ini membuktikan bahwa ibu terkena KEK. Terdapat kesesuaian antara teori kehamilan yang ada dengan tinjauan kasus yang dilakukan pada salah satu keluarga Tn E yaitu Ny S.


BAB 5

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan pembahasan dapat disimpulkan bahwa asuhan kebidanan yang dilakukan pada tanggal 17/11/2011 jam 10.00 WIB di Sumber wringin kepada keluarga Tn “E” dengan salah satu anggota keluarga Ny S usia 25 tahun UK 36-37 minggu dengan KEK mengatakan berat badannya sangat rendah. Berdasarkan hasil pemeriksaan yaitu BB 50 kg, TB 160 cm, lila 23 cm, HPHT 1/3/2011. Pemeriksaan leopold  LI : letak bokong, LII : punggung kanan, LIII : sudahh masuk PAP, LIV : 4/5 bagian kepala masuk, mc donalad : 28 cm. Hal ini membuktikan bahwa ibu terkena KEK

5.2 Saran

Saya berharap semoga dengan adanya laporan ini dapat menambah wawasan para pembaca untuk mengenali dan mencegah terjadinya komplikasi pada masa kehamilan dan komplikasi KEK lebih lanjut.

DAFTAR PUSTAKA

Arisman.2007.Gizi Dalam Daur Kehidupan.Jakarta:EGC

Arisman.2007.Gizi Dalam Daur Kehidupan.Yogyakarta:Mutia Medika

Depkes RI.1996.Pedoman Penanggulangan Ibu Hamil Kekurangan Energi Kronis.Jakarta:Direktorat Pembinaan Kesehatan Masyarakat

Effendy, Rasrul.1998.Ilmu Keperawatan Masyarakat.Jakarta:EGC

Notoadmodjo, Soedjo.2003.Prinsip-Prinsip Dasar Ilmu Kesehatan Masyarakat.Jakarta:Rineka Cipta

Rochjati, Poeji.2003.Skrinning Antenatal Pada Ibu Hamil.Surabaya:FK UNAIR

Weni.2010.Gizi Ibu Hamil.Yogyakarta:Mutia Medika

Yuni.2009.Perawatan Ibu Hamil. Yogyakarta:Fitra Maya