PENINGKATAN MOTIVASI DAN HASIL BELAJAR IPA KONSEP
SIFAT DAN PERUBAHAN WUJUD BENDA MELALUI MODEL
PEMBELAJARAN PICTURE AND PICTURE BAGI SISWA
KELAS IV SD NEGERI SANGGRAHAN 01 SEMESTER II
TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Mulyanto
SD Negeri Sanggrahan 01, Grogol, Sukoharjo
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar siwa dan mengetahui peningkatan motivasi dan hasil belajar IPA konsep sifat dan perubahan wujud benda melalui model pembelajaran picture and picture bagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 semester II tahun pelajaran 2013/2014. Penelitian ini dilakukan kepada siswa kelas IV SDNegeri Sanggrahan 01 semester II tahun pelajaran 2013/2014melalui model pembelajaran picture and picture. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian tindakan kelas, pengumpulan data melalui observasi, wawancara dan tes atau penugasan, sedangkan analisis data dilakukan dengan model interaktif. Sedangkan aktivitas dilakukan dalam bentuk interaktif dengan proses pengumpulan data sebagai proses siklus. Hasil penelitian menunjukkan bahwa pembelajaran aktif model picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar materi sifat dan perubahan wujud benda melalui modelpembelajaranpicture and picture bagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01semester II tahun pelajaran 2013/2014. Motivasi belajar siswa dari kondisi awal ke siklus II terdapat peningkatan aspek tanggung jawab dari cukup menjadi baik, aspek tekun dari cukup baik menjadi amat baik, aspek memiliki sejumlah usaha dari cukup baik menjadi baik, aspek memperhatikan umpa balik dari cukup baik menjadi baik, aspek waktu penyelesaian tugas dari cukup baik menjadi baik, dan aspek menetapkan tujuan yang realistis dari cukup baik menjadi amat baik. Hasil ulangan harian siklus II mengalami peningkatan dibanding dengan kondisiawalketuntasan siswa pada siklus II mencapai 94,6%. Nilai rata-rata kelas jugameningkat dari 62,6 menjadi 82,7 meningkat 19,90.
Kata kunci: Motivasi, Hasil belajar, IPA, Model Picture And Picture
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Pembelajaran IPA merupakan usaha manusia dalam memahami alam dan kehidupan.Pembelajaran IPA khususnya kompetensi sifat dan perubahan wujud benda merupakan kompetensi pembelajaran yang masih mudah bagi siswa kelas IV di SD Negeri Sanggrahan 01.Pada kenyataan siswa kurang bergaiaran dalam menerima pelajaran, sehingga hasil belajar rendah.Hasil belajar rendah disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak tepatnya guru dalam pembelajaran.Dimana pembelajaran yang diterapkan masih dominan penggunaan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran. Namun pada kenyataan pada materi kemampuan mendeskripsikan tentang sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014 masih rendah belum sesuai dengan standar keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkanpengamatan peneliti aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siswa tampak pasif dan kurang sungguh-sungguh, kurang tertarik, kurang kreatif dan belum ada kerjasama, dan hasil ulangan harian belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dari 37 siswa yang nilai di bawah KKM ada 12 siswa (32,4%) dengan nilai rata-rata kelas 62,8.
Harapan setelah penelitian tindakan kelas dengan melalui strategi picture adn picture dalam pembelajaran IPA siswa mempunyai pengalaman-pengalaman belajar nyata, menemukan sendiri, mengambil inisiatif, memecahkan masalah, membuat keputusan dan bekerja sama mengambil solusi terhadap masalah-masalah yang ditemukan. Dalam proses pembelajaran IPA diharapkan dapat menjadi wahana bagi siswa untuk mempelajari diri sendiri dan alam sekitar, serta prospek pengembangan lebih lanjut dalam menerapkan di dalam kehidupan sehari-hari. Proses belajar IPA menekankan pada pemberian pengalaman langsung kepada siswa. Melalui strategi picture adn picture diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa yaitu meminimal perolehan nilai di atas KKM yaitu 72.
Adanya kesenjangan antara kenyataan dan harapan siswa, dimana kenyataan mampu mendeskripsikan benda dan sifatnya pada siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014 masih rendah, belum sesuai standar minimal atau KKM yang telah ditetapkan. Berdasarkan pengamatan peneliti aktivitas siswa dalam mengikuti Kegiatan Belajar Mengajar siswa masih tampak pasif, kurang tertarik, kurang kreatif dan belum ada kerjasama, danulangan harian belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) dari 37 siswa yang nilai di atas KKM hanya ada 12 siswa (32,4%) dengan nilai rata-rata 62,4. Harapan setelah penelitian tindakan kelas dengan melalui strategi picture adn picture dalam pembelajaran IPA siswa mempunyai pengalaman-pengalaman belajar nyata, menentukan sendiri, mengambil inisiatif, memecahkan masalah, membuat kesimpulan, dan kerjasama mencari cara untuk memecahkan masalah yang ditemukan. Dalam proses pembelajaran IPA diharapkan siswa dapat mempelajari lingkungan alam sekitar dan dapan menerapkannya dalam kehidupan sehari-hari.
Proses pembelajaran IPA menekankan pemberian pengalaman langsung untuk mengembangkan potensi agar menjelajahi dan memahami lingkungan alam sekitar. Dengan strategi picture adn picture diharapkan siswa aktif, kreatif, dan mampu bekerjasma dalam memecahkan masalah dalam kelompoknya serta meningkatkan hasil belajarnya yaitu minimal memperoleh nilai di atas KKM yaitu 72.Berdasarkan masalah di atas adanya cara pemecahan masalah tindakan yaitu diadalan penelitian tindakan kelas, penelitian dilaksanakan dengan 4 tahap yaitu perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi.tindakan siklus pertama menggunakan strategi picture adn picture tanpa bimbingan guru dan pada siklus kedua menggunakan strategi picture adn picture dengan bimbingan guru. Tidakan siklus pertama dan kedua digunakan untuk memperbaiki proses pembelajarantentang kemampuan mendeskripsikan sifat danperubahan wujud benda siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014.Guru dalam memberikan pelajaran dengan menggunakan metode ceramah terus menerus mengakibatkan siswa menjadi jenuh, siswa hanya mendengarkan saja, siswa banyak yang mengantuk. Akhirnya siswa banyak yang bosan dengan gaya mengajar guru yang monoton.
Padahal kita ketahui bahwa pembelajaran IPA merupakan cara mencari tahu tentang alam dan kehidupan secara sistematis untuk menguasai pengetahuan, fakta-fakta, konsep-konsep, prinsip-prinsip dan proses penemuan, dan memiliki sikap ilmiah. Pembelajaran IPA materi pokok sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014 berdasarkan hasil kondisi awal maka perlu adanya penelitian tindakan kelas guna meningkatkan motivasi dan hasil belajar, agar siswa dapat menyenangi pembelajaran IPA maka melalui penerapan model pembelajaran picture and picture.
Dengan model pembelajaran picture and picture berguna untuk membangun tanggung jawab pribadi dan tanggung jawab kelompok juga untuk mengubah situasi belajar agar siswa tidak bosan, memberi kesempatan siswa untuk belajar dan bekerja sama dengan kelompoknya. Berdasarkan uraian di atas penulis mengadakan penelitian dengan judul “Peningkatan Motivasi Dan Hasil Belajar IPA Materi Konsep Sifat dan Perubahan Wujud Benda Melalui Model Pembelajaran Picture And Picture Bagi Siswa Kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014
Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian latar belakang di atas, maka dapat dirumuskan permasalahan penelitian. Apakah melalui model pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi konsep struktur organ tubuh manusia bagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014?.
Tujuan Penelitian
Tujuan penelitian tindakan kelas ini adalah untuk menigkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi konsep sifat dan perubahan wujud benda melalui model pembelajaran picture and picture bagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014.
Manfaat Penelitian
a.Bagi Siswa.
1) Meningkatkan prestasinya khususnya konsep sifat danperubahan wujud benda pada mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam.
2) Lebih kreatif, menarik dan bermakna.
3) Mendapat pengalaman yang berharga dengan berani berpendapat.
b. Bagi Guru.
1) Sebagai acuan dalam menentukan strategi pembelajaran untukmencapai tujuan pembelajaran guna mencapai ketuntasan belajarbagi siswa.
2) Dapat menghidupkan suasana pembelajaran yang lebih menarik.
3) Mendapat kepuasan dari hasil belajar siswa yang meningkat.
4) Mendapat pengalaman yang dalam situasi pembelajaran yang berbeda.
c. Bagi Sekolah.
1) Meningkatkan prestasi belajar pada tingkat sekolah.
2) Target standar ketuntasan minimal dapat tercapai.
3) Menjadi daya tarik bagi calon siswa baru yang akan masuk padasekolah.
KAJIAN TEORI DAN HIPOTESA PENELITIAN
A. Kajian Teori
1. Hakikat IPA
IPA atau Ilmu Pengetahuan Alam dari segi istilah dapat diartikan sebagai ilmu yang berisi pengetahuan alam. Ilmu artinya pengetahuan yang benar, yaitu bersifatrasional dan obyektif.Pengetahuan alam adalah pengetahuan yang berisi tentang alam semesta dan segala isinya. Jadi ,menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.Kaligis (1992:3) IPA adalah pengetahuan yang rasional dan obyektif tentang alam semesta dan segala isinya. IPA biasanya disebut dengan kata “sains” yang berasal dari kata “natural science”.Natura lartinya alamiah dan berhubungan dengan alam, sedangkan science artinya ilmu pengetahuan. Penggunaan kata “sains” sebagai IPA berbeda dengan pengertian sosia lscience, educationa lscience, political science, dan penggunaan kata scienc eyang lainnya. Patta Bundu(2006:9) menjelaskans ecara tegas bahwa yang dimaksud kata sains dalam kurikulum pendidikan di Indonesiaadalah IPA itu sendiri.
Ruang lingkup sains tersebut adalah sains (tingkat SD), sains Biologi, Sains Kimia, Sains Bumi dan Antariksa (tingkat sekolah menengah IPA memiliki arti yang sempit jika diidentifikasi hanya dari segi istilah saja, seperti halnya pengertian IPA yang telah diuraikan di atas. Darisegi istilah, IPA hanya diartikan sebagai kumpulan pengetahuan tentang alam saja Padahal menurut beberapa pendapat dari tokoh IPA (Sains), pengertianIPA jauh lebih besar dari sekedar kumpulan pengetahuan.
Menurut Nash dalam Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.Kaligis (1992:3) IPA adalah suatu cara atau metode untuk mengamati alam. Metode tersebut harus bersifat analitis, lengkap, cermat, serta menghubungkan antara fenomena dengan fenomena yang lain. Metode tersebut dapat membentuk suatu perspektif yang baru tentang objek yang diamatinya itu. Metode tersebut adalah metode berpikir ilmiah.
Menurut Patta Bundu(2006:11) sains secara garis besar atau pada hakikatnya IPA memiliki tiga komponen, yaitu proses ilmiah, produk ilmiah, dan sikap ilmiah.Proses ilmiah adalah suatu kegiatan ilmiah yang dilaksanakan dalam rangka menemukan produk ilmiah. Proses ilmiah meliputi mengamati, mengklasifikasi,memprediksi,merancang, dan melaksanakan eksperimen. Produk ilmiah meliputi prinsip, konsep, hukum, dan teori. Produk ilmiah berupa pengetahuan-pengetahuan alam yang telah ditemukan dan diujis ecara ilmiah. Sikap ilmiah merupakan keyakinanakan nilai yang harus dipertahankan ketika mencari atau mengembangkan pengetahuan baru. Sikap ilmiah meliputi ingin tahu, hati-hati,obyektif, dan jujur.
Dari penjelasan diatas dapat disimpulkan bahwa IPA menurut hakikatnya adalah suatu cara untuk memperoleh pengetahuan baru yang berupa produk ilmiah dan sikap ilmiah melalui suatu kegiatan yang disebut proses ilmiah. Siapapun yang akan mempelajari IPA haruslah melakukan suatu kegiatan yang disebut sebagai proses ilmiah.
2. Pembelajaran IPA SD
Menurut Polo dan Marten dalam Srini M. Iskandar (1997:15) IPA untuk anak-anak di definisikan mengamati apa yang terjadi, mencoba memahami apa yang diamati, menggunakan pengetahuan baru untuk meramalkan apa yang akan terjadi,dan menguji ramalan-ramalan dibawah kondisi-kondisi untuk melihat apakah ramalan tersebut benar. Jadi, IPA berguna untuk menuntun anak berpikir secara ilmiah dari kejadian-kejadian alam yang terjadi di sekitarnya.IPA adalah pelajaran yang penting karena ilmunya dapat diterapkan secara langsung dalam masyarakat. Menurut Srini M.Iskandar (1997:15) IPA perlu diajarkan bagi anak-anak sesuai dengan struktur kognitif anak. Pembelajaran IPA di SD diharapkan dapat melatih keterampilan proses dan sikap ilmiah siswa, maka hendaknya dimodifikasi sesuai dengan tahap perkembangan kognitif SD.
Selainitu, Srini M.Iskandar(1997:16) menyampaikan beberapa alasan pentingnya mata pelajaran IPA yaitu, IPA berguna bagi kehidupan atau pekerjaan anak dikemudian hari, bagian kebudayaan bangsa, melatih anak berpikir kritis, dan mempunyai nilai-nilai pendidikan yaitu mempunyai potensi dapat membentuk pribadi anak secara keseluruhan. Menurut Hendro Darmojo dan Jenny R.E.Kaligis (1992:6) tujuan pengajaran IPA bagi Sekolah Dasar adalah memahami alam sekitar, memiliki keterampilan untuk mendapatkan ilmu (keterampilan proses) dan metode ilmiah, memiliki sikap ilmiah di dalam mengenal alam sekitarnya dan memecahkan masalahyang dihadapinya, dan memiliki bekal pengetahuan dasar yang diperlukan untuk melanjutkan pendidikannya ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi.Pembelajaran IPA yang dilaksanakan bagi siswa SD harus memenuhi hakikat IPA. Hakikat IPA memiliki tiga komponen, yaitu sains sebagai produk, sains sebagai proses, dan sains sebagai sikap ilmiah (PattaBundu, 2006:11). Jadi, pembelajaran IPA harus melingkupi hakikat IPA yang memiliki tiga komponen tersebut.
2. Hasil BelajarIPA
Hasil belajar IPA adalah segenap perubahan tingkah laku yang terjadi pada siswa dalam bidang IPA sebagai hasil mengikuti proses pembelajaran IPA (Patta Bundu, 2006:19).Hasil belajar biasanya dinyatakan dengan skor yang diperoleh dari satu tes hasil belajar yang diadakan setelah selesai mengikuti suatu program pembelajaran. Hal ini sesuai dengan dimensi tipe isi (produk), dimensi tipe kinerja (proses), dan dimensi tipe sikap (sikap ilmiah). Penguasaan produk ilmiah mengacu pada seberapa besar siswa mengalami perubahan dalam pengetahuanan pemahamannya tentang IPA baik berupa fakta, konsep, prinsip, hukum, maupun teori. Aspek produk IPA dalam pembelajaran disekolah dikembangkan dalam pokok-pokok bahasan yang menjadi target program pembelajaran yang harus dikuasai. Aspek produk seperti fakta, konsep, dan prinsip, hukum, maupun teori sering disajikan dalam bentuk pengetahuanyangsudah jadi.
Penguasaan proses ilmiah mengacu pada sejauhmana siswa mengalami perubahan dalam kemampuan proses keilmuwan yang terdiri atas keterampilan proses sains dasar dan keterampilan proses terintegrasi. Untuk tingkat pendidikan dasar di SD maka penguasaan proses sains difokuskan pada keterampilan proses sains dasar (basic science processskills)yang meliputi keterampilan mengamati(observasi), menggolongkan (klasifikasi), menghitung (kuantifikasi), meramalkan (prediksi), menyimpulkan (inferensi), dan mengkomunikasikan (komunikasi).Penguasaan sikap ilmiah atau sikap sains merujuk pada sejauh mana siswa mengalami perubahan dalam sikap dan sistem nilai dalam proses keilmuwan. Sikap ilmiah sangat penting dimiliki pada semua tingkatan pendidikan. Sains adalah hasrat ingin tahu, menghargai kenyataan (fakta dan data), ingin menerima ketidakpastian, refleksi kritis dan hati-hati, tekun, ulet, tabah, kreatif untuk penemuan baru, berpikiran terbuka, sensitif terhadap lingkungan sekitar, bekerjasama dengan oranglain
3. PenilaianHasil BelajarIPA
Menurut Nana Sudjana (2009:2) kegiatan penilaian adalah suatu tindakan atau kegiatan untuk melihat sejauh mana tujuan-tujuan instruksional telah dapat dicapai atau dikuasai oleh siswa dalam bentuk hasil-hasil belajar yang diperlihatkannya setelah mereka menempuhpengalaman belajarnya (proses belajar-mengajar). Inti penilaian adalah proses memberikan atau menentukan nilai kepada objek tertentu berdasarkan suatu kriteria tertentu. Penilaian hasil belajar adalah proses pemberian nilai terhadap hasil-hasil belajar yang dicapai siswa dengan kriteriater tentu. Penilaian memiliki fungsi dalam pembelajaran IPA.
Menurut Srini M. Iskandar(1997: 92) ditinjau dari fungsinya penilaian dapat dibagi menjadi empat,yakni: 1.sebagai alat untuk merencanakan, pedoman, dan memperkaya pembelajaran IPA di kelas, 2. Sebagai alat komunikasi dengan murid-murid, administrator dan orangtua murid tentang pentingnya IPA, 3.Sebagai alat untuk memonitor hasil belajar IPA dan perbaikan pembelajaran, dan 4. Sebagai alat untuk memperbaiki kurikulum dan pengajaran IPA. Hasil belajar IPA terdiriatas tiga dimensi,yaitu dimensi produk, dimensi proses, dan dimensi sikap. Untuk mengetahui tingkat penguasaan ketiga dimensi hasil belajar tersebut maka dibutuhkan penilaian pada ketiganya. Menurut Hendro Darmodjo dan Jenny R.E.Kaligis(1992:125)hasil belajar IPA dapat diukur dari ranah kognitif, afektif, dan psikomotor. Ranah kognitif mengukur hasil belajar dari dimensi produk sains. Ranah psikomotor mengukur hasil belajar dimensi proses sains.Ranah afektif mengukur hasil belajar dimensi sikap.
Tingkat penguasaan dimensi produk dalam pembelajaran IPA dapat dinilai dengan beberapa cara, yaitu tes tertulis, observasi guru atas kinerja murid, tes gambar, jurnal murid,mempergunakan peta konsep, dan portofolio (SriniM. Iskandar, 1997:97). Penilaian dalam dimensi produk mengacu pada produk IPA yaitu pengetahuan-pengetahuan dalam materi pelajaranIPA Menurut Hendro Darmodjo danJenny R.E.Kaligis(1992:123) hasil belajar bidang psikomotor (dimensi proses) adalah berbagai jenis keterampilan fisik.Dalam pendidikan IPA berbagai keterampilan ini ditujukan terutama dalam penggunaana lat-alat IPA untuk melakukan eksperimen. Penilaian dimensi proses dapat diukur menggunakan tes perbuatan dan lembar observasi.
Pembelajaran Model picture and picture
Pembelajaran aktif merupakann model pembelajaran untuk mengarahkan atensi peserta didik terhadap materi yang dipelajarinya (Suprijono, 2010: 111).Langkah-langkah pembelajaran picture and picture sebagai berikut. 1) guru menyampaikan kompetensi struktur organ tubuh manusia yang ingin dicapai. 2) menyajikan materi sebagai pengantar, 3) guru menunjukkan/memperlihatkan gambar-gambar kegiatan berkaitan dengan struktur organ tubuh manusia dan fungsinya, 4) guru menunjukkan/ memanggil siswa secar bergantian memasang/ mengurutkan gambar-gambar menjadi urutan yang benar, 5) guru menanyakan alasan/ dasar pemikiran urutan gambar tersebut, 6) dari alasan/ urutan gambar tersebut guru memulai menanamkan konsep/ materi struktur organ tubuh manusia dan fungsinya, 7) kesimpulan.
Kerangaka Berpikir
Berdasarkan pada landasan teori yang diuraikan di atas dapat dijelaskan kerangka berpikir dalam penelitian sebagai berikut.
Gambar 1 :Skema Kerangka Berpikir
Hipotesis Tindakan
Berdasarkan kajian teori dan kerangka berpikir di atas di ajukan hipotesi tindakan sebagai berikut.Melalui pembelajaran picture and picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud benda bagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 semester II tahun 2012/2013.
METODE PENELITIAN
Setting Penelitian
Penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan pada semester II Tahun Pelajaran 2012/2013 selama 3 (tiga) bulan, yaitu pada periode bulan Februari 2013 sampai bulan April 2013. Pemilihan waktu ini menyesuaikan dengan jadwal materi pelajaran. Penelitian dilaksanakan di SDN Sanggrahan 01, yang beralamat di Jalan Palagan tentara Pelajar, Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo.Alasan pemilihan tempat penelitian ini adalah karena peneliti sebagai guru kelas yang mengajar di sekolah tersebut. Siswa kelas IV SDN Sanggrahan 01 termasuk salah satu sekolah dasar di Kabupaten Sukoharjo dengan input siswa rata-rata sedang.
Subjek dan Objek Penelitian
Subjek penelitian tindakan kelas ini adalah seluruh siswa kelas I SDN Sanggrahan 01semester I1 Tahun Pelajaran 2012/2013 yang berjumlah 37 siswa, terdiri dari 19 siswa laki-laki dan 18 siswa perempuan. Objek penelitian tindakan kelas ini adalah meningkatkan motivasi dan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud benda.
Sumber Data
Sumber data penelitian ini meliputi kemampuan hasil tes tertulispada mata pelajaran IPA pada kondisi awal, siklus I, siklus II. Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini berupa data kuantitatif dan data kualitatif. Data kuantitatif berupa angka yaitu nilai hasil tes pembelajaran IPA, sedangkan data kualitatif berupa informasi tentang keefektifan pembelajaran di dalam kelas ketika guru melaksanakan pembelajaran dengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.
Teknik dan Alat Pengumpulan Data
Data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturepada kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK dikumpulkan dengan teknik dokumentasi. Instrumen yang digunakan adalah buku daftar nilai IPA siswa kelas IV. Data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturepada siklus I diperoleh melalui tes tertulis. Data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturepada siklus II diperoleh melalui tes tertulis.
Validasi Data
Validasi data nilai tertulis kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik observasi. Supaya data tersebut valid, peneliti membandingkan hasil observasinya dengan hasil observasi teman sejawat.Validasi data hasil belajar kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture, baik kondisi awal, siklus I, siklus II diperoleh dengan teknik tes. Supaya data yang diperoleh valid perlu dilakukan validasi isi.
Analisis Data
Langkah-langkah analisis data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah : Data kemampuan hasil belajar dengan media benda kongkrit meliputi nilai praktek dan nilai tes tertulis kondisi awal, siklus I, siklus II dihitung rata-ratanya, dengan bobot yang sama. Ada 4 (empat) data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture, yaitu data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturepada kondisi awal sebelum pelaksanaan PTK, data kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture pada siklus I, kemampuan hasil belajar dalam sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturepada siklus II, dianalisis dengan menggunakan teknik deskriptif komparatif dan dilanjutkan dengan reflektif.
Indikator Kinerja
Indikator kinerja pada penelitian tindakan kelas ini adalah:
Prosedur Tindakan
Model penelitian tindakan kelas ini menggunakan model Kemmis dan Taggart, yang terdiri dari 4 (empat) komponen, yaitu 1) perencanaan, 2) pelaksanaan tindakan, 3) observasi, dan 4) refleksi. Alur tindakan perbaikan dalam penelitian tindakan kelas ini dapat
HASIL PENELITIAN
Kondisi Awal
Pembelajaran IPA khususnya kompetensi sifat dan perubahan wujud benda merupakan kompetensi pembelajaran yang masih mudah bagi siswa kelas IV di SD Negeri Sanggrahan 01.Pada kenyataan siswa kurang bergaiaran dalam menerima pelajaran, sehingga hasil belajar rendah.Hasil belajar rendah disebabkan oleh beberapa hal, diantaranya tidak tepatnya guru dalam pembelajaran.Dimana pembelajaran yang diterapkan masih dominan penggunaan metode ceramah dan guru sebagai satu-satunya sumber belajar.Pada hakikatnya kegiatan belajar mengajar adalah suatu proses interaksi atau hubungan timbal balik antar guru dan siswa dalam satuan pembelajaran. Guru sebagai salah satu komponen dalam proses belajar mengajar merupakan pemegang peran yang sangat penting. Guru bukan bukan hanya sekedar menyampaikan materi saja, tetapi lebih dari itu guru dapat dikatakan sebagai sentral pembelajaran.
Namun pada kenyataan pada materi kemampuan mendeskripsikan tentang sifat dan perubahan wujud benda siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 pada semester II tahun pelajaran 2013 / 2014 masih rendah belum sesuai dengan standar keberhasilan yang ditetapkan. Berdasarkanpengamatan peneliti aktivitas siswa dalam mengikuti proses pembelajaran siswa tampak pasif dan kurang sungguh-sungguh, kurang tertarik, kurang kreatif dan belum ada kerjasama, dan hasil ulangan harian belum semua siswa dapat mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), dari 37 siswa yang nilai di bawah KKM ada 12 siswa (32,4%) dengan nilai rata-rata kelas 62,8.
Siklus I (Pertama))
Kegiatan penelitian tindakan kelas ini direncanakan mulai Senin, tanggal 4 Februari 2013 yang diawali dengan penjajagan awal untuk memperoleh informasi sebagai data awal prestasi belajar siswa dalam mata pelajaran IPA dengan komptensi dasar “Mengidentifikasi sifat dan perubahan wujud benda”. Dari hasil penjajagan ini digunakan sebagai dasar untuk merencanakan keputusan tindakan pada kegiatan selanjutnya.Rencana tindakan dalam penelitian tindakan kelas ini dilaksanakan dua siklus, 2 kali pertemuan (4 jam pelajaran).Pada setiap akhir siklus yang bersangkutan diadakan refleksi oleh peneliti untuk menentukan tindakan pada siklus berikutnya. Rencana tindakan akan dilaksanakan 2 siklus, setiap siklus selama 1 bulan yaitu siklus I (pertama) tanggal 20 Februari 2013, siklus II (kedua) tanggal 20 Maret 2013.
Prosedur Pelaksanaan Siklus I (Pertama)
Pelaksanaan kegiatan tindakan siklus pertama Senin, 20 Februari 2013 selama 2 jam pelajaran, 2 x 35 menit, dengan kompetensi dasar meng-identifikasi sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.Tindakan Guru
Guru mata pelajaran IPA sekaligus sebagai peneliti tindakan kelas ini, melakukan kegiatan proses pembelajaran pada awal dan akhir selalu memberikan tugas dengan tanya jawab. Pemberian tugas ini dengan tujuan untuk mengingatkan siswa pada materi yang telah diajarkan. Guru memberi hadiah berupa sanjungan, pujian sebagai penguatan bagi siswa yang telah menjawab pertanyaan guru dengan betul.Guru memberikan saran dan nasihat kepada siswa yang nilainya kurang baik untuk belajar lebih rajin dan tekun dengan membaca buku pelajaran, baik di sekolah maupun di rumah. Pada waktu melakukan tindakan guru mencatat apa yang telah dilakukannya dan mencatat dalam lembar pengamat. Pada akhir siklus guru mengadakan evaluasi/tes untuk mengetahui sejauh mana siswa mencapai tujuan perbaikan.
Siswa sebagai objek penelitian tindakan kelas mengikuti pembelajaran dengan mengamati torso pencernaan manusia.Siswa menyebutkan organ-organ pencernaan manusia beserta fungsinya. Jika ada hal-hal yang belum jelas dinyatakan. Kemudian mengerjakan test akhir serta menulis PR yang berikan guru.
Guru sebagai peneliti melakukan pengamatan selama proses pembelajaran berlangsung. Guru mencatat perkembangan dan kemajuan siswa menggunakan lembar pengamat. Kegiatan itu membantu guru sebagai peneliti dengan memberi masukan terhadap tindakan yang akan dilakukan pada pertemuan berikutnya (siklus II). Setiap putaran diakhiri refleksi penelitian atau guru pelaku tindakan mengevaluasi, menganalisa, dan menginterpretasikan rata-rata nilai ulangan harian siswa.Pemantauan ditujukan kepada perkembangan kemampuan siswa dalam melaksanakan tugas.
Dari hasil analisa tersebut ditindaklanjuti dengan upaya perkembangan tindakan selanjutnya dengan meningkatkan taraf kesukaran dalam tindakan dari penggunaan alat peraga.Perkembangan perubahannya selalu dipantau dan dicatat guru sebagai peneliti.Jika tindakan yang dilakukan oleh guru dalam setiap putaran atau siklus dari hasil refleksi ternyata belum menghasilkan perubahan seperti yang diharapkan oleh peneliti, guru wajib berusaha untuk teru menerus memberi motivasi agar siswa selalu mau meningkatkan kemampuan dan kecakapannya dalam belajar IPA.
Dalam pelaksanaan pembelajaran guru menggunakan ceramah untuk menjelaskan sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picture.. Guru menunjukkan dan menyebutkan sifat dan perubahan wujud bendadengan melalui gambar dan siswa mengamati kemudian mengulanginya. Dari hasil evaluasi, hasil belajar siswa belum memuaskan, karena siswa hanya sebagai pengamat dan mengulang menyebutkan kembali ciri-ciri makhluk hidup yang telah disebutkan guru beserta penjelasannya.
Untuk mengatasi hal tersebut di atas sebaiknya siswa ikut aktif mencari, menemukan sendiri sifat dan perubahan wujud bendadengan menerapkan model pembelajaran picture and picturedan guru membimbing serta menjelaskan hal-hal yang belum diketahui. Guru membuat catatan dan hasil pembelajaran agar dibaca/dipelajari di rumah agar hasil belajar meningkat.
Siklus II
Siswa sebagai subyek yang dikenai tindakan mengikuti pembelajaran materi IPA dengan melaksanakan tugas kelompok untuk berdiskusi serta memberi reaksi terhadap tindakan guru.
Pada waktu guru melaksanakan tindakan kelas, setiap putaran diakhiri dengan refleksi, mengevaluasi, menganalisa dan menginterpretasikan data yang diperoleh dari hasil ulangan. Dari hasil analisa tersebut tindak lanjut dengan upaya mengembangkan tindakan selanjutnya dengan meningkatkan daya serap dan daya tangkap pada siklus I, dengan cara guru menerapkan metode yang bervariasi, memberi tugas kelompok dan membimbingnya dengan tujuan merangsang siswa agar lebih aktif dan pembelajaran lebih membekas hingga tahan lama.
Bila hasil pembelajaran tersebut di atas dinyatakan dengan prosentase maka diperoleh data sebagai berikut :
Dalam menyampaikan materi pembelajaran guru tidak hanya ceramah saja tetapi harus disertai dengan menerapkan model pembelajaran picture and picturedimana siswa dilibatkan dalam proses pembelajaran sehingga menjadikan aktif, kreatif dan menyenangkan.
Blangko pengamatan, data nilai anak sebelum dan sesudah perbaikan, media gambar.
Hasil Belajar
Instrumen ini dilakukan untuk menjaring data mengenai peningkatan hasil belajar siswa, khususnya mengenai penguasaan terhadap materi atau pokok bahasan yang diajukan. Tes hasil belajar tidak diujicobakan, akan tetapi disusun bersama-sama oleh peneliti dan guru (praktisi) dan meminta pertimbangan kepada ahli (pembimbing).
Pada tahap ini peneliti mengumpulkan seluruh data yang diperoleh berdasarkan instrument penelitian, kemudian data-data tersebut diberikan kode-kode tertentu berdasarkan jenis data sumbernya. Selanjutnya peneliti melakukan interprestasi terhadap keseluruhan data dan untuk memudahkan menyusun kategorisasi data dan perumusan hipotesis mengenai hasil dan rencana program tindakan sesuai dengan tujuan penelitian.
Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah melakukan observasi untuk mengetahui kemampuan awal siswa yang akan dibandingkan dengan alat ukur yang berupa tes untuk mengetahui taraf keberhasilan siswa setelah proses pembelajaran.
PENUTUP
Simpulan
Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa melalui pembelajaran aktif model picture an picture dapat meningkatkan motivasi dan hasil belajar IPA materi konsep sifat dan perubahan wujud bendabagi siswa kelas IV SD Negeri Sanggrahan 01 semester II tahun pelajaran 2012/2013.
Saran
Berdasarkan hasil penelitian, analisis daa dan kesimpulan penelitian ini, ada beberapa hal yang perlu disarankan, yaitu sebagai berikut.:
DAFTAR PUSTAKA
Alwi, Hasan. 2001. Kamus Besar Bahasa Indonesia.Jakarta: Balai Pustaka.
Depdiknas.2003. UU Nomor 20 Tahun 2003. Tentang SISDIKNAS. Jakarta: Depdikbud.
Dimyati dan Mujiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta.
Nasution, S. 2006. Asas-asas Kurikulum.Jakarta: Bumi Aksara.
Suprijono, Agus. 2010. Cooperative Learning. Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
Penulis:
Mulyanto,S.Pd
SD Negeri Sanggrahan 01, Grogol, Sukoharjo