Published using Google Docs
MARDIYANTO.docx
Updated automatically every 5 minutes

PENGGUNAAN STRATEGI PEMBELAJARAN GUIDED NOTE TAKING PADA  PESERTA DIDIK KELAS IX G SMP NEGERI 25 SURAKARTA UNTUK MENINGKATKAN KEMAMPUAN  PEMBELAJARAN IPS

C:\Users\THINK\Desktop\DATA P WID 1\New folder\LOGO SMP SELAWE.jpg

LAPORAN PENELITIAN TINDAKAN KELAS DIAJUKAN GUNA MELENGKAPI  SYARAT PENETAPAN ANGKA KREDIT ( PAK)

DIBUAT OLEH :

Drs. MARDIYANTO

NIP 132 149 108

                

                        PEMERINTAH KOTA SURAKARTA

DINAS PENDIDIKAN PEMUDA DAN OLAH RAGA

SEKOLAH MENENGAH PERTAMA NEGERI 25 SURAKARTA

JL. Muwardi NO 36 Telepon (0271) 713673

2010

ABSTRAK

Mardiyanto, 132 149 108 ” Penggunaan Strategi Pembelajaran Guided Note Taking Pada  Peserta Didik Kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Untuk Meningkatkan Kemampuan  Pembelajaran IPS”

Penelitian Tindakan Kelas ini dimaksudkan untuk mendeskripsikan pembelajarn dengan strategi pembelajaran Guided Note Taking yang mampu meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia. Penelitian dilakukan terhadap peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II Tahun pelajaran 2009 /2010 yang berjumlah 35 peserta didik. Data dikumpulkan melalui pengamatan dan tes.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa secara teoritik melalui strategi pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS  SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia bagi peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II Tahun pelajaran 2009 /2010 dan didukung secara empirik.

Beberapa karakteristik dari penelitian tindakan kelas ini  sebagai berikut: (1) sebelum memulai pembelajaran, guru menyampaikan tujuan atau kompetensi yang diharapkan.(2) pembentukan kelompok, satu kelompok maksimal 5 peserta didik (4) pembimbingan tiap kelompok untuk memahami LKS atau petunjuk pelaksanaan strategi pembelajaran Guided Note Taking (5) Tersedia teks dan terdapat materi penting yang masih kosong (6) Setiap peserta didik mendapatkan satu kartu dan tugasnya mecocokkan dengan materi penting yang masih  kosong pada teks.

Kata Kunci: Kemampuan Pembelajaran IPS,  Guided Note Taking

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Peneliti telah mengadakan Pra Tes (Tes Awal) sebelum melaksanakan penelitian tindakan kelas ini. Hasil Pra Tes ini untuk selanjutnya merupakan kondisi awal penelitian. Kondisi awal tersebut peneliti lakukan, pada peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 untuk Mata Pelajaran IPS, SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia. Kompetensi Dasar: 6.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat. Kondisi awal tersebut menunjukkan hasil yang masih rendah. Hal ini terbukti Pra Tes yang peneliti lakukan hanya 20 prosen dari 35 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu  Pengetahuan Sosial memiliki KKM yaitu 65.  nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50. Bentuk soal Pra Tes adalah Pilihan ganda.

Perolehan Pra Tes untuk kondisi awal ini peneliti dapatkan  pada saat sebelum pembelajaran menggunakan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) tetapi baru membaca buku materi, pemberian informasi dan tanya jawab.

Peneliti sangat berharap kemampuan pembelajaran IPS materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia. Kompetensi Dasar: 6.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat bagi peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 meningkat. Hal ini disebabkan diantara berbagai strategi pembelajaran, Strategi pembelajaran  Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) merupakan strategi yang besar kemungkinan cocok digunakan di tingkat sekolah menengah, khususnya pelajaran IPS. Strategi pembelajaran  ini dikembangkan dengan dasar proses pembelajaran yang mengasyikan dan menyenangkan.

Rendahnya kemampuan pembelajaran IPS materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia. Kompetensi Dasar: 6.1 Perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat. dapat pula dimungkinkan karena guru. Pemilihan metode dan model serta strategi pembelajaran yang tepat oleh guru sangat berarti untuk meningkatkan penguasaan suatu materi pelajaran. Oleh karena itu supaya proses pembelajaran menjadi efektif maka perlu guru menerapkan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ).

Metode dan model pembelajaran telah dilaksanakan oleh guru namun hasil belajar materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia. Kompetensi Dasar: 6.1 Perjuangan bangsa Indonesia merebut Irian Barat pembelajaran IPS peserta kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah. Sedangkan harapan peneliti hasil belajar tersebut meningkat. Masalah peneliti yaitu belum menerapkan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) untuk pembelajaran materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia  pada peserta kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 Sedangkan harapan  peneliti sudah menerapkan Strategi pembelajaran Guided Note Taking untuk pembelajaran materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia pada peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010.

Agar masalah tersebut di atas dapat segera mendapatkan jalan keluar maka perlu adanya tindakan oleh peneliti (guru). Tindakan yang dilakukan oleh peneliti tersebut yaitu menerapkan Strategi pembelajaran Guided Note Taking untuk pembelajaran materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia pada peserta kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010. Pelaksanaan tindakan tersebut dibagi dua. Tindakan  ke 1 menerapkan  Strategi pembelajaran  Guided Note Taking dengan kelompok besar yaitu jumlah peserta didik kelas IX G yang berjumlah 35 peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D, E, dan F sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta didik kecuali kelompok G beranggotakan  5 peserta didik. Tindakan ke 2 menerapkan  Strategi pembelajaran  Guided Note Taking dengan kelompok kecil yaitu kelas IX G yang berjumlah 35 peserta didik dibagi menjadi 9 kelompok dan diberi nama kelompok I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, dan IX sehingga kelompok I, II, III, IV, V, VI VII, VIII, masing-masing kelompok beranggotakan 4 peserta didik dan kelompok IX beranggotakan 3 peserta didik. Tindakan-tindakan tersebut peneliti lakukan untuk meningkatkan kemampuan IPS sehingga hasil belajar materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia, bagi peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II Tahun pelajaran 2009/2010.

Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah, identifikasi masalah dan pembatasan masalah tersebut di atas dapat diajukan rumusan masalah sebagai berikut: Apakah melalui penerapan Strategi pembelajaran Guided Note Taking (Membuat Catatan Terbimbing) dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia bagi peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010?

Tujuan Penelitian

Meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 melalui penerapan Strategi pembelajaran Guided Note Taking.

KAJIAN TEORI DAN PENGAJUAN HIPOTESIS TINDAKAN  

Pengertian Ilmu Pengetahuan Sosial ( IPS )

Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran yang diberikan di SD/ MI/ SDLB sampai SMP/ MTs/ SMPLB. IPS mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SMP/MTs mata pelajaran IPS memuat materi Geografi, Sejarah, Sosiologi dan Ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, peserta didik diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai.( Peraturan Meteri Pendidikan Nasional RI No 22 tahun 2006).

Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (Membuat Catatan Terbimbing)

Strategi Pembelajaran Guided Note Taking (Membuat Catatan Terbimbing) ini adalah cara menyenangkan dan aktif untuk meninjau ulang materi pembelajaran ( Komarrudin, 2002. 10 ).

Kerangka berpikir

Kondisi awal

Guru sebagai peneliti belum menerapkan strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ), karena peneliti belum menerapkan strategi pembelajaran tersebut maka kemampuan pembelajaran IPS  materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010 masih rendah. Supaya kemampuan pembelajaran IPS materi SK 6: Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia meningkat maka peneliti perlu melakukan tindakan yaitu menerapkan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ).

Siklus 1

Pelaksanaan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) seperti prosedur di atas yang dilakukan dengan kelompok besar yaitu jumlah peserta didik kelas IX G yang berjumlah 35 peserta didik dibagi menjadi 6 kelompok yaitu kelompok A, B, C, D, E, dan F sehingga masing-masing kelompok terdiri dari 6 peserta didik kecuali kelompok G beranggotakan 5 peserta didik. Setelah selesai, diadakan ulangan yang bentuk soalnya Pilihan Ganda dan dianalisis melalui daftar nilai hasilnya sudah ada peningkatan.

Siklus 2

Pelaksanaan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) yang dilakukan dengan kelompok kecil yaitu kelas IX G yang berjumlah 35 peserta didik dibagi menjadi 9 kelompok dan diberi nama kelompok I, II, III, IV, V, VI, VII, VIII, dan IX  sehingga kelompok I, II, III, IV, V, VI VII, VIII, masing-masing kelompok beranggotakan 4 peserta didik dan kelompok IX beranggotakan 3 peserta didik. Secara bersamaan 9 kelompok tersebut melaksanakan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) sehingga guru atau peneliti dan dibantu teman sejawat perlu cermat dan dituntut dapat memperhatikan 9 kelompok tersebut. Kerja kelompok kecil akan lebih efektif. Setiap peserta didik akan lebih siap sehingga lebih tanggung jawab dan disiplin. Melalui kelompok kecil yang menuntut peserta didik siap dan peserta didik dituntut pula untuk menjawab dengan cepat. Setelah selesai diadakan ulangan harian dengan bentuk soal Pilihan Ganda dan hasil ulangan dianalisis melalui daftar nilai hasilnya terdapat peningkatan.

Kondisi Akhir

Diduga melalui penerapan Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran   IPS materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010.

Hipotesis Tindakan

Melalui penerapan  Strategi pembelajaran Guided Note Taking ( Membuat Catatan Terbimbing ) dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II, tahun pelajaran 2009/2010.

METODE PENELITIAN

Tempat dan Waktu Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelas IX G Semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 SMP Negeri 25 Surakarta mulai bulan Januari 2010 sampai Juni 2010.

Teknik dan Alat Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data pada penelitian ini dengan dokumentasi, observasi dan tes tertulis. Dokumentasi yang alatnya berupa dokumen dan catatan tentang kemampuan pembelajaran IPS  dilakukan untuk mendapatkan data kondisi awal. Sedangkan observasi dan tes tertulis dilakukan untuk mendapatkan data siklus 1 dan siklus 2.

Validasi dan Analisis Data

Teknik observasi pada penelitian ini divalidasi dengan melibatkan teman sejawat atau berkolaborasi sedangkan teknik tes tertulis divalidasi dengan kisi-kisi soal. Analisis data dilakukan dengan cara deskriptif komparatif atau membandingkan.

Prosedur Tindakan

Penelitian ini menggunakan metode penelitian tindakan kelas. Banyaknya tindakan sebanyak dua kali dalam dua siklus.Tiap siklus terdiri dari empat tahapan yaitu: perencanaan tindakan,, pelaksanaan tindakan, observasi dan evaluasi terhadap hasil tindakan.

HASIL TINDAKAN

Deskripsi Data Kondisi Awal

Data kemampuan pembelajaran IPS yang diperoleh dari pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung, peserta didik kelas IX G jika diberi pertanyaan oleh guru hanya 5  dari 35 peserta didik yang  menunjukkan jari untuk menjawab apalagi menjawab dengan cepat dan benar, sehingga terbukti bahwa kemampuan pembelajaran IPS  pesertra didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta semester II Tahun Pelajaran 2009/2010 rendah.

Data kemampuan pembelajaran IPS yang diperoleh dari hasil Pra Tes dan ulangan harian peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta. Semester II  Tahun pelajaran 2009/2010 untuk mata pelajaran IPS pada kondisi awal rendah. Hal ini terbukti pada hasil Pra Tes SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia, sedangkan KD 6.1 Mendeskripsikan perjuangan Bangsa Indonesia merebut Irian Barat, dari 35 peserta didik hanya 20 % yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Nilai tertinggi 75 dan nilai terendah 50. KKM Ilmu Pengetahuan Sosial yaitu 65. Peserta didik yang mendapat nilai tertinggi hanya 2 peserta.  Nilai Pra Tes  tersebut dapat dilihat pada tabel.

Hasil Belajar Kondisi Awal

No

KKM

Uraian

Frekuensi

1

2

3

65

Nilai di bawah KKM (belum tercapai )

28

Nilai sama KKM   (tercapai )

4

Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )

3

Hasil Belajar Kondisi Awal

No

Uraian

Prestasi

1

Nilai terendah

50

2

Nilai tertinggi

75

3

Nilai Rerata

57.6

4

Rentang Nilai

25

Deskripsi Data Siklus 1

Pada siklus 1 ini  peneliti sudah menerapkan strategi pembelajaran Guided Note Taking namun dengan kelompok besar, yaitu peserta didik yang berjumlah 35 dibagi menjadi 6 kelompok.

Data kemampuan pembelajaran IPS yang diperoleh dari pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung, peserta didik kelas IX G mulai mendisiplinkan diri, mereka terlihat lebih konsentrasi. Berdasarkan hasil pengamatan dari Guru dan teman sejawat ( Kolaborator) maka kemampuan menjawab peserta didik kelas IX G pada siklus 1 ini adalah: 80 % sudah baik. Sehingga dari 35 peserta didik yang kemampuan pembelajaran IPS nya baik sebanyak  28 peserta didik.

Data kemampuan pembelajaran IPS siklus 1 yang diperoleh dari hasil  Ulangan Harian SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia, KD 6.1 Mendeskripsikan perjuangan bangsa Indonesia merebut irian Barat terdapat 80 % dari 35 peserta didik  atau 28 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu  Pengetahuan Sosial memiliki KKM yaitu 65. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 80 dan nilai terendah 60.  Nilai Ulangan harian ini dapat dilihat pada tabel.

Hasil Belajar Siklus 1

No

KKM

Uraian

Frekuensi

1

2

3

65

Nilai di bawah KKM (belum tercapai )

7

Nilai sama KKM   (tercapai )

16

Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )

12

Hasil Belajar Siklus 1

No

Uraian

Prestasi

1

Nilai terendah

60

2

Nilai tertinggi

80

3

Nilai Rerata

66.7

4

Rentang Nilai

20

Kemampuan pembelajaran IPS ( Data diambil dari pengamatan) peserta didik  kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II tahun pelajaran 2009/ 2010, dari  kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu dari 14.2 % peserta didik yang memiliki kemampuan pembelajaran IPS  baik menjadi 80 %.

Hasil pembelajaran atau kemampuan pembelajaran IPS peserta didik  kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II tahun pelajaran 2009 2010, dari kondisi awal ke siklus 1 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPS = 65) adalah 7 peserta didik.atau 20 % sedangkan pada siklus 1 menjadi 28 peserta didik atau 80 %.

Deskripsi Data Siklus 2 

Pada siklus 2 ini peneliti tetap menerapkan strategi pembelajaran Guided Note Taking namun dengan kelompok kecil, yaitu peserta didik yang berjumlah 35 dibagi menjadi 9  kelompok.

Data kemampuan pembelajaran IPS yang diperoleh dari pengamatan pada saat pembelajaran berlangsung menunjukkan bahwa peserta didik kelas IX G lebih mendisiplinkan diri, mereka terlihat lebih konsentrasi dan jika diberi pertanyaan oleh Guru sebagian dari mereka menjawab dengan benar dan cepat. Berdasarkan hasil pengamatan dari Guru dan teman sejawat ( Kolaborator) maka kemampuan pembelajaran IPS peserta didik kelas IX G pada siklus 2 ini adalah: 90 % sudah baik. Sehingga dari 35 peserta didik yang kemampuan pembelajaran IPS nya baik ada 32 peserta didik.

Hasil pembelajaran atau kemampuan pembelajaran IPS pada siklus 2 yang diperoleh dari hasil Ulangan Harian SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia, KD 6.2 Mendeskripsikan peristiwa tragedi nasional Peristiwa Madiun/ PKI, DI/ TII, G 30 S/ PKI, dan konflik-konflik internal lainnya., terdapat 88.6 %  dari 35 peserta didik  atau 31 peserta didik yang mendapatkan nilai sama atau lebih tinggi dari KKM. Ilmu  Pengetahuan Sosial memiliki KKM yaitu 65. Hasil Ulangan harian tersebut nilai tertinggi 90 dan nilai terendah 60.  Nilai Ulangan harian ini dapat dilihat pada tabel.

Hasil Belajar Siklus 2

No

KKM

Uraian

Frekuensi

1

2

3

65

Nilai di bawah KKM (belum tercapai )

4

Nilai sama KKM   (tercapai )

10

Nilai lebih dari KKM  ( terlampaui )

21

Hasil Belajar Siklus 2

No

Uraian

Prestasi

1

Nilai terendah

60

2

Nilai tertinggi

90

3

Nilai Rerata

69.9

4

Rentang Nilai

30

Kemampuan pembelajaran IPS ( Data diambil dari pengamatan) peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II tahun pelajaran 2009/ 2010, dari siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu dari 80 % peserta didik yang kemampuan pembelajaran IPS nya   baik menjadi 90 %.

Hasil pembelajaran atau kemampuan pembelajaran IPS peserta didik kelas IX G SMP Negeri 25 Surakarta Semester II tahun pelajaran 2009/ 2010, dari  siklus 1 ke siklus 2 mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ≥ KKM  ( KKM IPS = 65) adalah 28 peserta didik.atau 80 % sedangkan pada siklus 2 menjadi 31 peserta didik atau 88.6  %.

HASIL PENELITIAN

Simpulan

Secara teoritik melalui penerapan strategi pembelajaran Guided Note Taking dapat meningkatkan kemampuan pembelajaran IPS SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia bagi peserta didik  kelas IX G  SMP Negeri 25 Surakarta semester II tahun pelajaran 2009/ 2010 dan didukung secara empirik. Hal ini terbukti dari data pengamatan terdapat peningkatan kemampuan pembelajaran IPS peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 yaitu 14.3 %, 80 %,  dan 90 %. Sedangkan kemampuan pembelajaran IPS  diperoleh dari data hasil ulangan harian peserta didik dari kondisi awal, siklus 1 dan siklus 2 juga  mengalami peningkatan yaitu peserta didik yang mendapatkan nilai ulangan harian ≥ KKM  (KKM IPS =  65) adalah 20 %, 80 %,  dan 88.6 %.

Saran

Berdasarkan hasil dan pembahasan pada penelitian tindakan kelas ini maka disampaikan saran-saran: sebaiknya Guru SMP Kelas IX  mata pelajaran IPS jika memberikan pembelajaran materi SK 6 : Memahami usaha mempertahankan Republik Indonesia, menggunakan Strategi pembelajaran Guided Note Taking dan sebaiknya diagendakan oleh sekolah pelatihan atau sejenisnya tentang strategi pembelajaran Guided Note Taking, agar Guru lebih menguasai.

DAFTAR PUSTAKA

Depdikbud. 2003. Pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL). Jakarta : Depdikbud.

___________. 2003. UURI Tentang Sistem Pendidikan Nasional. Semarang : Duta Nusindo.

___________. 2005. UURI Tentang Guru dan Dosen. Jakarta.

Gordon Dryden dan Jeannette Vos. 2001. Revolusi Cara Belajar (The Learning Revolution). Bandung : Kaifa.

Hidayat Komaruddin. 2002. 101 Strategi Pembelajaran Aktif. Yogyakarta : Bumimedia

HP. Mulyadi, 2009, Materi Pembimbingan PTK, Semarang: LPMP Jawa Tengah

Madyo Ekosusilo dan Bambang Triyanto. 1990. Pedoman Penulisan Karya Ilmiah. Ujung Pandang : Effhar & Dahara Prize.

Suharsini Arikunto. 1991. Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktik. Jakarta : Rineka Cipta.

Sulchan Yasyin. 1997. Kamus Lengkap Bahasa Indonesia. Jakarta : Amanah.